Bluebird Memanfaatkan Big Data untuk Terus Berinovasi

Perusahaan ini sadar di masa depan akan menghadapi tantangan sekaligus peluang yang semakin beragam.

Oleh: Elin Sri Handayani

PT Blue Bird Tbk (BIRD) adalah sebuah perusahaan jasa transportasi di Indonesia yang memiliki kantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini terkenal dengan empat jenis layanan trasportasi darat, yaitu taksi reguler Bluebird dan Pusaka, taksi eksekutif Silverbird, taksi lifecare Bluebird Peduli, serta taksi listrik E-Bluebird dan E-SliverBird. 

Beberapa tahun terakhir, terjadi perkembangan yang signifikan dalam industri transportasi di Indonesia. Pertumbuhan ini dipicu oleh kemajuan teknologi. Tentunya persaingan antar perusahaan transportasi semakin ketat. Mereka yang berinovasi akan terus berdiri, mereka yang diam akan segera mati. Maka dari itu meski sudah mendominasi pasar sejak didirikan pada tahun 1970-an melalui transformasi budaya organisasi, PT Blue Bird Tbk sudah menyiapkan strategi menghadapi perkembangan era Society 5.0 untuk mempertahankan posisi kepemimpinan mereka di industri taksi. 

Perusahaan ini sadar di masa depan akan menghadapi tantangan sekaligus peluang yang semakin beragam. Mulai dari munculnya jaringan transportasi berbasis aplikasi Android, kemudahan akses pembiayaan kendaraan bermotor, peningkatan jumlah kendaraan, dan harga bahan bakar minyak tidak stabil. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakpastian terkait kinerja bisnis.

Bluebird memanfaatkan big data untuk bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, tren konsumen, dan persyaratan pasar yang terus berubah. Dengan menerapkan strategi manajemen perubahan Bluebird membentuk budaya organisasi yang adaptif, inovatif, responsif terhadap perubahan, menciptakan lingkungan yang mendorong kolaborasi, keterlibatan, hingga pembelajaran di antara anggota organisasi. Sehingga karyawan akan lebih siap dan mampu menghadapi perubahan dengan fleksibilitas serta adaptabilitas yang diperlukan.

Big data juga digunakan dalam strategi manajemen perubahan yang dilakukan Bluebird untuk proses pengambilan keputusan, menganalisis pesaing, dan implementasi tindakan. Evaluasi terhadap langkah-langkah secara berkala juga dilakukan sebagai alat memantau perkembangan strategi perusahaan. Jika tidak efektif maka harus mengganti strategi dengan yang lebih sesuai untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang.

Beberapa inovasi yang dilakukan Bluebird yaitu mengubah model bisnis dan mengintegrasikan teknologi dalam operasional. Perubahan ini meliputi pengembangan armada taksi listrik, penggunaan aplikasi berbasis smartphone untuk memesan taksi, dan optimalisasi layanan berbasis data. Melalui inovasi berkelanjutan, peluncuran fitur-fitur baru pada aplikasi, serta pemanfaatan data untuk mengidentifikasi tren dan peluang pasar, Blue Bird berhasil memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Selain itu, demi mengembangkan solusi transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi, Bluebird menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi. Salah satunya, PT Blue Bird berkolaborasi dengan Gojek sejak 1 Februari 2017 sampai saat ini.

Perlu diketahui, Bluebird memiliki layanan mobil rental dan mobil limosin rental, usaha jual beli mobil bekas dengan merek Mobilgo, serta layanan sewa bus dengan merek Bigbird, shuttle bus dengan merek Cititrans. Tidak sampai di situ saja, Bluebird Group juga telah berkembang ke sektor bisnis lain, seperti alat berat, properti, logistik, dan layanan konsultasi teknologi informasi. 

Melalui strategi yang tepat, Blue Bird telah berhasil bertransformasi menjadi perusahaan yang relevan, inovatif, dan kompetitif dalam industri transportasi. Keberhasilan Blue Bird dalam menerapkan manajemen perubahan dengan mengadopsi teknologi yang sesuai, membuktikan bahwa perusahaan tradisional dapat beradaptasi dan bersaing di era digital yang terus berkembang. Pengalaman Blue Bird menunjukkan pentingnya adaptasi, inovasi, dan keterlibatan seluruh organisasi dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan pergeseran preferensi pelanggan dengan memanfaatkan big data.

*) Artikel ini adalah tugas mata kuliah Big Data Analytic yang diampu oleh Rachma Tri Widuri, S.Sos.,M.Si. penulis adalah mahasiswa semester 5 Produksi Media Politeknik Tempo.