Penguatan Peran TPS3R di Desa Telukjambe Lewat Lolaborasi GTim PKM DEBEST Uniska dan Masyarakat

Sabtu, 21 September 2024 07:43 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada tanggal 19 September 2024, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) DEBEST Unsika 2024 berhasil meningkatkan kesadaran warga RW 12 Dusun Bintang Alam mengenai pengelolaan sampah, khususnya pemilahan sampah plastik. Program ini dimulai dengan koordinasi bersama Ketua TPS3R Barokah Bintang Alam yang juga merupakan Ketua RW 12 Desa Telukjambe, Pak Jono.

Tahap awal melibatkan survei Tim PKM DEBEST ke TPS3R untuk mengamati kondisi di lapangan. Mereka menemukan tantangan, seperti timbunan sampah yang tinggi dan tidak adanya sistem pemilahan sampah yang optimal. Selain itu, aktivitas pembakaran sampah di sekitar TPS3R menimbulkan risiko bagi lingkungan, sehingga diperlukan tindakan untuk mengelola sampah dan menghentikan pembakaran.

Tim PKM DEBEST kemudian menginisiasi langkah-langkah strategis untuk mengurangi limbah plastik dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Mereka membuat berbagai media promosi, seperti poster, video, spanduk, dan x-banner yang disebarkan di sekitar RW 12, serta menciptakan "soba," tempat penampungan sementara untuk sampah botol plastik. Lokasi pengumpulan sampah komersial juga ditentukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sosialisasi dilakukan melalui kunjungan rumah ke rumah untuk memberikan informasi dan mengedukasi warga terkait pemilahan sampah. Acara sosialisasi besar diadakan di panggung RW 12 dengan menghadirkan narasumber dari DLHK, Pak Agus Dwi Yuniarto, S.T. dan Ibu Melinda Rose Diana, S.T., yang mendorong warga lebih peduli terhadap pemilahan sampah. Setelah itu, pengumpulan sampah komersial dilakukan di titik yang telah ditentukan, di mana warga membawa sampah yang telah dipilah untuk ditimbang dan dicatat.

 

Selain itu, edukasi juga diberikan kepada petugas TPS3R mengenai jenis sampah, pemilahan, dan pembersihan sampah komersial agar bisa menjadi produk bernilai jual. Sampah yang dikumpulkan kemudian diolah di TPS3R dengan memisahkan label dan tutup botol, serta mengklasifikasikan botol berdasarkan warna. Botol-botol tersebut kemudian dijual ke mitra yang sudah bekerja sama, dan hasil penjualan digunakan untuk mendukung operasional TPS3R.

 

Sebelum program ini, TPS3R Barokah Bintang Alam belum optimal dalam pemilahan sampah. Namun, berkat program ini, pengelolaan sampah mulai berjalan lebih baik, dengan pemilahan sampah sesuai jenisnya yang dilakukan secara bertahap. Pak Jono, Ketua RW 12, mengungkapkan kegembiraannya atas program ini, karena warga kini lebih paham cara memisahkan sampah. Tim PKM DEBEST berharap TPS3R dapat terus mengoptimalkan operasionalnya dan melanjutkan kemajuan yang telah dicapai.

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler