Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

PR Mampu Dongkrak Prestasi Peserta Didik

Rabu, 25 September 2024 11:23 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Para peneliti menemukan bahwa tugas PR atau Pekerjaan Rumah harian memiliki dampak paling kuat dalam meningkatkan prestasi peserta didik.

Oleh Slamet Samsoerizal

Perdebatan kuno seputar peran pekeraan rumah (PR) dalam keberhasilan peserta didik baru-baru ini menyaksikan pergeseran. Penelitian dari Irlandia memberikan bukti baru yang dapat digunakan untuk menginformasikan dan memengaruhi kebijakan pendidikan di seluruh dunia. Para ahli di Departemen Matematika dan Statistik di Universitas Maynooth telah menyelidiki secara menyeluruh dampak pekerjaan rumah pada peserta didik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebagian besar penelitian tentang PR  menunjukkan dampak sederhana namun positif pada hasil akademik. Namun, pernyataan ini menuntut pemeriksaan kritis," kata para peneliti kepada earth.com.

"Ada kesadaran yang berkembang tentang perlunya meneliti bagaimana PR didistribusikan sepanjang Minggu. Bagaimana efeknya mungkin berbeda menurut mata Pelajaran. Bagaimana peserta didik dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda dapat dipengaruhi oleh pekerjaan rumah."

Dengan menggunakan model kecerdasan buatan (AI) yang inovatif, tim membedah dan meneliti data dari Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS 2019). Para peneliti dengan cermat mengevaluasi hasil dari pola pekerjaan rumah yang berbeda pada kinerja matematika dan sains di antara 4.118 peserta didik di kelas delapan.

"Hanya sejumlah penelitian yang memberanikan diri untuk menentukan jumlah waktu optimal yang harus didedikasikan peserta didik untuk pekerjaan rumah," kata para ahli. Identifikasi yang tepat dari ambang batas, bahwa pekerjaan rumah tambahan tidak menghasilkan manfaat yang terlihat, memiliki nilai yang substansial.

Menurut para peneliti, hasil analisis mengungkapkan efek positif yang jelas dari peningkatan frekuensi pekerjaan rumah, tetapi tidak dengan durasi pekerjaan rumah.

"Oleh karena itu, kami merekomendasikan bahwa tugas PR yang sering dalam durasi pendek mungkin paling efektif untuk meningkatkan hasil peserta didik. Strategi ini dapat membantu memromosikan prestasi akademik sambil menghindari potensi kelemahan yang terkait dengan banyak jam yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah," catat penulis penelitian.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa tugas pekerjaan rumah harian memiliki dampak paling kuat dalam meningkatkan prestasi matematika. Sebaliknya, kinerja sains yang optimal dicapai ketika pekerjaan rumah diberikan tiga hingga empat kali seminggu.

Studi ini juga menunjukkan bahwa tugas yang lebih pendek, hampir tidak berlangsung hingga 15 menit, meningkatkan pembelajaran sebanyak tugas pekerjaan rumah yang lebih panjang.

"Tugas berdurasi pendek terbukti sama efektifnya dengan tugas yang lebih panjang di kedua mata pelajaran," catat para peneliti.

Bukti kuat ini menunjukkan bahwa pekerjaan rumah yang rutin dan ringkas dapat menggembleng pembelajaran tanpa menenggelamkan peserta didik dalam lautan pekerjaan.

Penelitian ini bertentangan dengan menunjukkan bahwa pekerjaan rumah sama-sama bermanfaat bagi semua peserta didik, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi mereka. Ini memberikan pergeseran paradigma, yang menunjukkan manfaat yang seragam di beragam spektrum populasi peserta didik.

"Studi kami memberikan bukti kuat bahwa PR secara teratur dapat secara signifikan meningkatkan kinerja peserta didik, terutama ketika diberikan 'sedikit dan sering,'" kata penulis utama studi Nathan McJames.

"Dengan menghindari tugas pekerjaan rumah yang sangat panjang, ini juga memungkinkan peserta didik untuk menyeimbangkan tugas sekolah dengan kegiatan penting lainnya di luar sekolah."

Profesor Andrew Parnell mencatat bahwa penggunaan metode inferensi kausal canggih oleh tim memastikan keandalan temuan kami.

"Penelitian ini memberikan wawasan berharga yang dapat memandu perubahan kebijakan berbasis bukti dalam pendidikan, yang pada akhirnya menguntungkan peserta didik secara keseluruhan," kata Profesor Parnell.

Pada akhirnya, temuan ini memromosikan tugas reguler dan berdurasi pendek sebagai strategi optimal untuk memaksimalkan keterlibatan peserta didik dan keberhasilan akademik tanpa menimbulkan kesusahan. Hasil penelitian tidak hanya menantang pandangan tradisional tentang pekerjaan rumah tetapi juga menawarkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi pendidik dan pembuat kebijakan.

Dengan mengalihkan fokus dari tugas yang panjang dan memakan waktu ke tugas yang lebih pendek dan lebih sering, sekolah dapat meningkatkan keterlibatan dan hasil akademik tanpa membebani siswa. Hasilnya menyoroti potensi pendekatan yang lebih seimbang untuk pekerjaan rumah, di mana kualitas dan konsistensi lebih diutamakan daripada kuantitas.

Selain itu, penelitian ini dapat memengaruhi pengembangan kurikulum di masa depan, membimbing guru untuk merancang pekerjaan rumah yang memperkuat pembelajaran sambil memberi siswa cukup waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler dan pertumbuhan pribadi. Karena lembaga pendidikan terus beradaptasi, pendekatan "sedikit dan sering" dapat menjadi landasan strategi pembelajaran siswa yang efektif, memastikan bahwa pekerjaan rumah memenuhi tujuan yang dimaksudkan tanpa berkontribusi pada kelelahan. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler