Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Mikroplastik Merusak Sel-sel Saluran Kemih Manusia

Sabtu, 28 September 2024 07:22 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Studi ini menyoroti efek berbahaya mikroplastik terhadap sel saluran kemih, termasuk peradangan dan toksisitas.

Oleh Slamet Samsoerizal

Penggunaan plastik oleh manusia secara global telah mengakibatkan kontaminasi lingkungan yang serius, termasuk pembuangan mikroplastik. Udara, air, tanah, makanan, dan bahkan organ tubuh manusia dilaporkan mengandung partikel-partikel plastik yang sangat kecil ini. Mikroplastik merupakan masalah kesehatan dan lingkungan yang serius, karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan ekosistem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, sebuah studi baru menentang laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019 yang menyatakan bahwa mikroplastik dalam air minum tidak berbahaya setelah mengonfirmasi keberadaannya pada sampel ginjal, urin, dan sampel kanker kandung kemih. Tinjauan cakupan yang dipimpin oleh para peneliti dari Bond University ini mengamati 18 penelitian sebelumnya untuk menilai keberadaan mikroplastik dan nanoplastik yang lebih kecil lagi pada saluran kemih.

Menurut laporan ndtv.com, mereka menemukan kontaminan tersebut terdapat pada 54 persen sampel urin, 70 persen sampel ginjal, dan 68 persen kasus kanker kandung kemih. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa puing-puing plastik merusak sel-sel saluran kemih manusia dengan menyebabkan toksisitas dan inflamasi, sehingga mengurangi kelangsungan hidup sel. Mereka juga mengganggu sinyal MAPK (mitogen-activated protein kinase), sebuah proses yang membantu sel merespons sinyal pertumbuhan dan stres.

"Tinjauan ruang lingkup ini menyoroti ancaman kontaminasi mikroplastik yang muncul dengan cepat di dalam saluran kemih manusia, menantang pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan mikroplastik tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat," tulis para penulis.

Efek sitotoksik mikroplastik yang terdokumentasi, di samping kemampuannya untuk menginduksi peradangan, mengurangi kelangsungan hidup sel, dan mengganggu jalur pensinyalan, menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan yang berkaitan dengan kanker kandung kemih, penyakit ginjal kronis, infeksi saluran kemih kronis, dan inkontinensia.

"Oleh karena itu, penelitian ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dan pengembangan kebijakan untuk mengatasi tantangan seputar kontaminasi mikroplastik," tambahnya.

Plastik telah merasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat sejak digunakan secara luas pada pertengahan abad ke-20. Sekitar 368 juta ton plastik diproduksi pada tahun 2019 dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2039. Hal ini mengakibatkan akumulasi fragmen-fragmen kecil yang telah masuk ke dalam semua aspek lingkungan. Para peneliti secara khusus tertarik dengan efek mikroplastik terhadap saluran kemih karena diperkirakan 404,61 juta infeksi saluran kemih terjadi pada tahun 2019 saja, yang mengakibatkan lebih dari 236.000 kematian. ***

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler