Bahasa Sebagai Maha Identitas Manusia

Senin, 7 Oktober 2024 07:30 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bahasa merupakan sebuah sarana penting untuk berkomunikasi dan juga sebagai sarana untuk menyampaikan argumentasi dan pendapat terhadap lainnya. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity\xa0yang memiliki pengertian harafiah: ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga membedakan satu dengan yang lainnya.

Bahasa merupakan sebuah sarana penting untuk berkomunikasi dan juga sebagai sarana untuk menyampaikan argumentasi dan pendapat terhadap lainnya. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harafiah: ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga membedakan satu dengan yang lainnya.

Pengertian identitas atau jati diri adalah gambaran atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang berbeda pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya.

Bahasa sebagai identitas manusia karena bahasa sangat berperan dalam pembentukan jati diri manusia. Bahasa berperan utama dan penting dalam membangun identitas manusia karena bahasa membangun sistem arti dalam kehidupan manusia. Seseorang dikenali dari bahasa yang digunakannya, dari kelompok, suku atau bangsa mana seseorang berasal.

Ketidakmampuan berbahasa sangat sulit untuk berkomunikasi, karena bahasa dan komunikasi dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Tanpa mempunyai kemampuan berbahasa ini maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilakukan.

Bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan oleh para pemuda yang mengikuti Kongres Pemuda ke-II di Batavia (kini Jakarta) pada tanggal 27—28 Oktober 1928. Saat itu, para pemuda dari berbagai organisasi daerah mengucapkan ikrar bernama Sumpah Pemuda sebagai berikut :

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe

bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe

berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia

mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Berkat ikrar Sumpah Pemuda di atas, keberadaan atau eksistensi bahasa Indonesia telah diterima di masyarakat Indonesia pada saat itu. Penerimaan itu menyebabkan orang Indonesia melihat bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia, dan bukan bangsa lain, sebagai bahasa yang lain daripada bahasa Melayu. Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya tanggal 25—28 Juni 1938, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia (KBI) I di Solo. KBI I diselenggarakan atas prakarsa perseorangan, jadi spontanitas sangat menandai suasananya.

Peran penting bahasa indonesia dalam mempersatukan bangsa yaitu bahasa indonesia menunjukan proses sosial, budaya, dan juga politik yang menjadi sikap bersama sebagai bangsa indonesia. Sebagai produk sosial budaya yang bhineka, bahasa indonesia mempunyai karakter. Keadaan bahasa indonesia saat ini sangat berkembang, perkembangan ini ditandai dengan munculnya banyak kosakata yang baru dan juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

sebagai alat komunikasi bahasa merupakan cara paling efektif untuk menyampaikan pikiran, maupun tujuan kepada orang yang kita ajak berkomunikasi. Bahasa biasa digunakan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai fungsi utama dan karena bahasa manusia bisa saling berkomunikasi dengan baik dan saling memahami

Daftar Pustaka

Utami, S (2014). https://ejurnal.unikarta.ac.id/index.php/cemerlang/issue/view/7 Diakses 05 Oktober pukul 23.25

Sari, (2019) https://jurnal.unpad.ac.id/metahumaniora/article/view/22871/0 Diakses 05 Oktober pukul 23.10

Diambil dari jurnal review pendidikan dan pengajaran, Volume 7 nomor 3, 2024 https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/31293/21121 Diakses 05 oktober pukul 22.50

Bagikan Artikel Ini
img-content
Moch. Bachtiar

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler