Wacana TNI Matra Siber dari Jalur SMA

Selasa, 8 Oktober 2024 08:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menyikapi wacana di atas apa sebenarnya yang dapat disiapkan oleh sekolah setingkat SMA bagi para siswanya yang kemudian berminat masuk dan berkarir menjadi TNI Matra Siber tersebut. Sebagaimana diketahui bersama minat siswa SMA untuk berkarir atau istilahnya \x201cteken\x201d menjadi anggota TNI atapun Polri setiap tahun atau setiap penerimaan selalu banyak dan tak pernah surut peminat. Oleh sebab itu beberapa sekolah pada umumnya akan/dan/atau sudah melakukan hal-hal sebagai berikut:

Oleh: Iwan Kartiwa, Kepala SMAN Situraja Kabupaten Sumedang

Setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai HUT TNI (Tentara Nasional Indonesia). Untuk tahun 2024 ini usia TNI kita sudah mencapai 79 tahun. Pada usia 79 tahun sudah banyak tinta emas yang ditorehkan TNI untuk keselamatan, keamanan, keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejarah tak terbantahkan bahwa TNI selalu mengawal dan menjaga kedaulatan negeri ini dengan konsisten dan totalitas penuh. Prestasi ini sebagaimana diapresiasi Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo pada puncak acara peringatan HUT RI ke 79 di Silang Monas Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2024. Beliau menyampaikan, “Pertama-tama saya mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-79 kepada keluarga besar TNI. Terima kasih atas loyalitas dan pengabdian seluruh prajurit TNI bagi rakyat, bagi bangsa, dan negara. Sepuluh tahun memimpin pemerintah, saya merasakan betul peran dan kontribusi nyata dari TNI dalam menjaga kedaulatan negara, dalam menjaga persatuan dan stabilitas politik, serta membantu berbagai tantangan dan krisis,” ucap Presiden.

Dalam mensyukuri hari kelahirannya tersebut, dalam tubuh TNI saat ini juga tengah ramai diperbincangkan mengenai wacana pembentukan Matra atau Angkatan Siber. TNI berencana merekrut warga sipil untuk mengisi posisi di Matra Siber, yang akan menjadi matra keempat selain Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Menurut pendapat pengamat militer sekaligus Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, TNI ingin merekrut lebih banyak warga sipil dengan keahlian di bidang teknologi informasi (IT) dan keamanan siber. Mereka akan dicetak menjadi PNS TNI atau PPPK TNI (Kompas.com, 12/9/2024).

Khairul juga menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengenai rencana merekrut lulusan SMA dan universitas untuk Matra Siber. Menurutnya, rekrutmen lulusan SMA perlu diikuti dengan pendidikan dan pelatihan khusus yang intensif karena ancaman siber sangat kompleks.

“Program seperti sekolah militer kejuruan siber atau akademi khusus siber perlu dipertimbangkan,” kata dia.  Sedangkan untuk lulusan universitas, perekrutan dapat fokus pada bidang studi seperti ilmu komputer, teknik informatika, keamanan siber, atau matematika. Namun, gelar akademik saja tidak cukup. Pengalaman dalam penanganan ancaman siber nyata serta kemampuan dalam coding, forensik digital, dan operasi siber juga sangat penting.

Menyikapi wacana di atas apa yang dapat disiapkan sekolah setingkat SMA bagi para siswanya yang berminat dan berkarir menjadi TNI Matra Siber? Minat siswa SMA berkarir menjadi anggota TNI atapun Polri selalu banyak . Oleh sebab itu beberapa sekolah pada umumnya akan/dan/atau sudah melakukan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, sosialisasi atau penyebaran informasi. Sudah sejak lama sekolah mendapatkan tembusan informasi mengenai penerimaan anggota TNI maupun Polri. Sekolah selanjutnya menyebarluaskan informasi tersebut melalui web sekolah, grup alumni sekolah, atau pusat informasi layanan karir yang terdapat pada unit khusus sekolah yaitu BP/BK.

Selain itu juga ada sekolah yang sudah mendata dan memfasilitas siswa yang sudah berencana berkarir di TNI untuk diberikan semacam “perhatian khusus” dan penyiapan diri jauh hari sebelumnya.

Kedua, melakukan koordinasi apabila ada ssiwa yang minat masuk TNI. Beberapa sekolah melakukan koordinasi dengan satuan milter terdekat khususnya dengan Koramil (Komando Rayon Milter) dan Kodim (Komando Distrik Milter). Koordinasi ini penting untuk menyiapkan berbagai syarat dan persiapan lainnya yang mesti dimiliki oleh calon pelamar yang berasal dari jalur SMA tersebut.

Terdapat sejumlah syarat awal masuk menjadi pelamar TNI dari jalur SMA, yakni : 1). Memiliki ijazah minimal SMA/MA atau sederajat, 2). Memenuhi ketentuan nilai UAN atau rapor sesuai tahun kelulusan, 3). Memiliki tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk Wanita, 4). Tidak pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama Pendidikan, 5). Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia, 6). Sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba, 7). Tidak memiliki catatan kriminalitas, 8). Tidak berkacamata, 9). Tidak bertato atau bertindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan adat, 10). Bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI.

Selain itu, calon prajurit TNI juga harus: 1). Bersedia menjalani ikatan dinas pertama (IDP) selama 10 tahun, 2). Memiliki surat persetujuan dari orang tua/wali, 3). Mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan. Proses seleksi masuk TNI meliputi serangkaian tes, seperti pemeriksaan administrasi, tes kesehatan, tes Litpers, Psikologi, dan tes kesamaptaan jasmani. Adapun yang dimaksud tes Litpers adalah Seleksi Penelitian Personel. Litpers merupakan sebuah tes yang dirancang untuk menyelami latar belakang kehidupan pribadi, sikap hidup, dan cara pandang para calon prajurit dan anggota polisi. Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka memiliki nilai-nilai dan karakter yang sejalan dengan ideologi bangsa, Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara, dan semangat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketiga, fasilitasi. Dalam hal ini sekolah dapat memfasilitasi siswa-siswa yang berminat tadi dengan memberikan pelatihan dan tambahan khusus hal-hal yang berhubungan dengan kompetensi siber. Dalam hal ini, ringkasan AI ((artificial intelligence), menyebutkan bahwa kompetensi siber dapat diartikan sebagai kemampuan dalam bidang keamanan siber dan sandi.

Kompetensi siber yang baik meliputi: Mampu menerapkan ilmu terkait keamanan siber dan sandi dalam pekerjaan, Mampu menghasilkan penelitian berkualitas di bidang keamanan siber dan kriptografi, Mampu memberikan kontribusi nyata melalui kegiatan pengabdian Masyarakat, Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur, Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur, Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama, Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok, Keamanan siber adalah praktik melindungi komputer, jaringan, aplikasi perangkat lunak, sistem kritis, dan data dari ancaman digital.

Ancaman siber dapat berupa malware, rekayasa sosial, serangan man in the middle (MitM), denial of service (DoS), dan serangan injeksi. Pertanyaannya apakah sekolah mampu memfasilitasi kompetensi siber tersebut dalam diri siswa SMA yang berminat gabung dengan TNI Matra Siber, maka jawabannya relative, ada yang relative sudah mampu tapi ada juga yang sama sekali belum memiliki kemampuan memfasilitas hal itu. Oleh karena itu kehadiran pihak ketiga untuk membantu hal ini perlu dipikirkan lebih lanjut. Misalnya dengan mengandeng Lembaga kursus keterampilan, perguruan tinggi maupun professional di bidangnya.

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Iwan Kartiwa

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Wacana TNI Matra Siber dari Jalur SMA

Selasa, 8 Oktober 2024 08:55 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler