Penuturan Relawan Taman Bacaan, Jadilah Orang Kuat tapi Tidak Kasar
Selasa, 8 Oktober 2024 11:49 WIBPenuturan relawan Taman Bacaan Lentera Pustaka, jangan pernah merasa memilikinya.Teruslah berkiprah untuk menebar manfaat kepada sesama lewat buku bacaan
***
Halo teman-teman pegiat literasi, apa kabarnya nih? Semoga sehat-sehat selalu ya.
Kemarin, ada yang bertanya. Kenapa saya berkiprah di taman bacaan? Jawabannya sederhana. Saya sudah coba semua pergaulan. Mulai dari nongkrong di kafe-kafe sesama teman sekolah, ikut komunitas sana-sini hingga punya banyak agenda. Bahkan bikin “geng” dengan hobi yang sama. Ehh ujungnya, ternyata enaknya hanya untuk diri sendiri.
Sejak itu, saya mulai cari aktivitas yang enaknya bukan bukan diri sendiri tapi untuk orang lain. Akhirnya, bertemulah dengan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Di situlah, saya mulai berkiprah jadi relawan-nya. Ikutan terjun langsung, berbuat baik dan menebar manfaat ke sekitar 200-an orang setiap hari Minggu. Sekalipun kata orang,jadi relawan itu jalan sunyi pengabdian. Tapi saya selalu percaya, taman bacaan inilah yang mempersatukan saya dengan relawan-relawan lain yang bekerja atas hati nurani, bukan sekadar logika.
Banyak yang bilang, mau jadi apa berkiprah di taman bacaan? Tidak apa-apa, memang berkiprah di taman bacaan sifatnya sosial. Tidak ada untungnya. Tapi saya yakin, ratusan anak-anak yang ada di taman bacaan bakl punya masa depan yang lebih baik akibat rajin membaca buku. Dan saya akhirnya, bisa bertemu dengan orang-orang baik, yang kerjanya mengajak baca anak-anak dan melayaninya tanpa pamrih.
Tahu nggak? Setelah jadi relawan TBM Lentera Pustaka, saya justru makin paham. Ternyata bahagia itu bukan diukur dari materi atau uang. Bukan pula dilihat dari untung-rugi saat mengerjakan sesuatu. Tapi terletak pada perbuatan baik dan tebaran manfaat yang kita lakukan terus-menerus kepada orang lain. Mau melakukan yang baik dengan cara yang baik. Mengerjakan yang bermanfaat untuk alasan yang bermanfaat pula. Begitulah niatnya jadi relawan taman bacaan.
Ada benarnya kalimat bijak yang pernah saya baca di rak buku TBM Lentera Pustaka. Katanya, jadilah orang kuat tapi tidak kasar. Bersikaplah baik tapi tidak lemah. Jadilah orang yang berani tapi tidak menakut-nakuti. Bersikplah rendah hari tapi jangan rendah diri. Dan silakan bangga asal tidak sombong. Ternyata itu benar, dan saya memperolehnya setelah menjadi relawan TBM Lentera Pustaka setelah 3 tahun terakhir ini. Sungguh luar biasa dan sulit dibandingkan dengan apapun,
Terus terang nih sahabat. Setelah berkiprah di TBM Lentera Pustaka selama ini. Saya makin yakin. Jika kita menyadari betapa kuatnya pikiran kita untuk menebar manfaat ke orang lain, maka kita tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang negatif.. Memang tidak mudah berkiprah di taman bacaan tapi nikmati saja prosesnya. Terbukti banget, bila kita hanya bersedia melakukan apa yang mudah, ternyata hidup malah jadi sulit. Tapi sebaliknya bila kita bersedia melakukan apa yang sulit, justru hidup jadi lebih mudah. Lagi-lagi, itulah yang saya rasakan setelah jadi relawan TBM Lentera Pustaka.
Saya pun dapat peljaran penting, setelah jadi relawan taman bacaan. Bahwa perbuatan baik yang paling sederhana seperti mendampingi anak-anak yang membaca buku jauh lebih kuat daripada seribu kepala yang membungkuk dalam doa. Karena faktanya esok, kita tidak hidup dengan apa yang kita dapatkan. Tapi kita bisa membuat kehidupan dengan apa yang kita berikan. Sekalipun hanya berkiprah di taman bacaan. Melayani anak-anak yang membaca buku dan warga yang datang ke taman bacaan.
Jadi, apa yang saya mau bilang? Intinya, saat berkiprah di taman bacaan harus punya energi yang luar biasa. Pikiran, sikap dan mental yang pantang menyerah. Jangan rapuh dengan keadaan dan tantangan yang ada. Jangan bergantung terlalu banyak kepada orang lain. Karena kekuatan itu ada pada diri kita sendiri, tentu dengan dukungan komitmen dan konsistensi sepenuh hati. Karena di taman bacaan, kita tidak sedang mengendalikan orang lain. Tapi justru sedang mengendalikan dan memperbaiki diri sendiri, atas alasan apapun.
Dan tidak kalah penting, seberapa pun sumbangsih yang kita berikan di taman bacaan. Jangan pernah kita merasa memilikinya, agar tetap langgeng dan selalu bergairah untuk berbuat baik dan menebar manfaat secara terus-menerus … Salam literasi #TBMLenteraPustaka #RelawanTBM #PengerakLiterasi #BacaBukanMaen
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler