Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

Pengaruh Penyerapan Kata Asing terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia

Rabu, 30 Oktober 2024 21:50 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam kehidupan sehari-hari Bahasa Melayu menjadi alat komunikasi yang utama. Bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia yang sering kita gunakan sehari-hari.

Sebelum menjadi bahasa Indonesia Bahasa Melayu sempat mengalami beberapa kali perkembangan diantaranya Bahasa Melayu Kuno, Bahasa Melayu Klasik, dan menjadi Bahasa Indonesia.

Sementara itu pengertian bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat. Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional agar bangsa tersebut dapat dikenal oleh negara lain dan dapat dibedakan dengan bangsa lain.

Identitas nasional bisa dan mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional akhirnya dinyatakan melalui suatu kesepakatan yang disebut oleh pemuda Indonesia pada masa itu sebagai Kongres Pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 atau yang disebut dengan sumpah pemuda. Bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu disepakati bersama untuk dijunjung sebagai bahasa persatuan.

Peranan bahasa Indonesia sangatlah penting dalam menunjang kehidupan bangsa dan individu warga negara Indonesia. Seiring perkembangannya Ejaan Bahasa Indonesia memiliki tahapan-tahapan yang penting yaitu :

  1. Ejaan Van Ophijsen ( 1901) : Ejaan Melayu yang kemudian menjadi dasar bahasa Indonesia. Ejaan ini diambil dari nama Charles Adrian van Ofhuysen, seorang guru dan ahli bahasa Belanda yang mengeja kata tersebut bekerja sama dengan Nawawi Soetan Makmoa dan Moemad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dianggap terlalu rumit, tidak efisien, dan tidak sesuai dengan sistem fonetik Melayu
  2. Ejaan Soewandi ( 1947 ) : Ejaam Soewandi diambil dari nama Soewandi itu sendiri (Meteri Pendidikan dan Kebudayaan). Ejaan ini melambangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ejaan ini mengikuti prinsip fonologis yang menghubungkan bunyi dan simbol.
  3. Ejaan Adaptasi EYD (1972) : Ejaan ini merupakan hasil kesepakatan antara pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk membakukan Ejaan bahasa Melayu-Indonesia. Bahasa Indonesia sangat penting di era globalisasi.
  4. Ejaan Ortografi Indonesia PUEBI ( 2015 ) : Ejaan yang digunakan untuk menulis bahasa Indonesia. Tujuan dari ejaan ini adalah untuk menyederhanakan ejaan bahasa Indonesia, sehingga lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh masyarakat luas. Hal ini menghilangkan unsur-unsur yang dianggap asing atau tidak sesuai dengan bahasa Indonesia.

    Untuk menjaga peran dan konsistensi Bahasa terhadap perkembangan Bahasa Indonesia pemerintah melakukan berbagai upaya agar tetap melestarikan  Bahasa Indonesia yaitu :

  1. Memanfaatkan media massa untuk membina sikap positif terhadap Bahasa Indonesia
  2. Melakukan program penggunaan istilah Bahasa Indonesia yang dipampang di media massa
  3. Mempromosikan sastra dan karya budaya Bahasa Indonesia
  4. Mengirimkan tenaga pengajar Bahasa Indonesia ke berbagai negara di Indonesia
  5. Sosialisasi dan Edukasi yaitu menyebarkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
  6. Memunculkan rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional dan identitas bangsa.

     Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap komunikasi manusia secara signifikan, khususnya dalam konteks media sosial. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik diera digital dan globalisasi memberikan tantangan atau dampak yaitu :

  1. Penggunaan singkatan, emoji, dan bahasa non-formal menjadi ciri khas dari interaksi di media sosial. Namun, hal ini seringkali memicu kesalahan pemahaman dan interpretasi yang dapat merugikan konteks komunikasi
  2. Kehilangan informasi yang penting hingga munculnya konflik antarindividu atau kelompok, kesalahan berbahasa memiliki potensi untuk mengganggu stabilitas komunikasi dan hubungan social
  3. Pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan ini. Peningkatan pemahaman akan norma-norma komunikasi digital serta kemampuan untuk membedakan antara situasi yang memerlukan formalitas bahasa dan yang tidak, dapat membantu mengurangi kesalahan berbahasa.

  Dampak globalisasi memang memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia. Tetapi tidak sedikit pula memberi dampak yang dapat mengacaukan Indonesia di berbagai aspek, misalnya pada aspek bahasa. Hampir sebagian para siswa, mahasiswa dan bahkan tak sedikit orang dewasa yang telah terpengaruh oleh bahasa asing. Cara mengatasi pengaruh penyerapan kata asing adalah :

  1. Mengembangkan Nasionalisme

Nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali dari budaya yang telah memberi identitas sebagai anggota dari masyarakat bangsa-bangsa.

  1. Pendidikan

Pendidikan mempunyai peran yang besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu penerapannya adalah Pendidikan Bahasa indonesia yang dapat dapat menjadi bekal bagi generasi penerus bangsa & melestarikan identitasnya dengan baik

  1. Membiasakan diri

Dalam menggunakan bahasa Indonesia tentunya selalu membiasakan diri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan dengan mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Identitas nasional bagi bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh ideologi yang dianut dan norma dasar yang dijadikan pedoman untuk berperilaku.

 

 

Daftar Pustaka

Soenjono, D. (1996) Bahasa Nasional Kita. Bandung: ITB.

Devitt, M. & Hanley, R. (2006). The Blackwell Guide to the Philosophy of Language. USA: Blackwell Publishing Ltd.

Anto, P., Andrijanto, M. S., & Akbar, T. (2017). Perancangan buku pedoman umum ejaan bahasa Indonesia sebagai media pembelajaran di sekolah. Jurnal Desain, 4(02), 92-99.

Kusumawati, I. (2019). Penanaman Karakter Nasionalisme Cinta Bahasa Indonesia pada Bulan Bahasa dan Sastra. Academy of Education Journal, 10(02), 131–141.

Tilaar, HAR, 2007. Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Denia Hasanah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler