Tujuan Pembuatan Logo Trowulan

Sabtu, 2 November 2024 13:11 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh sebab itu bentuk visual yang muncul dalam identitas Trowulan menggambarkan karakteristik wisata Trowulan sebagai tempat wisata kepurbakalaan dari peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit.

***

Logo Trowulan adalah branding Trowulan untuk membangun citra wisata Trowulan kepada khalayak luas.  Caranya adalah dengan melestarikan budaya lokal melalui keistimewaan dan keunikannya yang tergambarkan pada situs purbakala peninggalan Kerajaan Majapahit. Diharapkan ini dapat meningkatkan sektor pariwisata Trowulan. 

Selain mampu untuk meningkatkan citra dan perhatian masyarakat, branding Trowulan juga akan menciptakan identitas yang dapat mewakili citra dari Trowulan. Identitas tersebut berupa logo Trowulan. Dalam perancangan identitas visual tersebut disesuaikan dengan konsep branding Trowulan, yaitu grandeur yang diartikan sebagai lambang kebesaran. 

Makna tersebut disesuaikan dengan Trowulan, yaitu kebesaran Majapahit dalam mempersatukan Nusantara sehingga kebesaran tersebut digunakan sebagai ungkapan besarnya pengaruh peninggalan Majapahit dalam wisata Trowulan. Oleh sebab itu bentuk visual yang muncul dalam identitas Trowulan menggambarkan karakteristik wisata Trowulan sebagai tempat wisata kepurbakalaan dari peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit (lihat gambar Atas ). 

Dari hasil analisis dan proses penjaringan ide simbol terpilih yang mewakili karakteristik dan esensi Trowulan adalah candi, Surya Majapahit, dan pusaka. Bentuk Surya Majapahit muncul dalam logo Trowulan karena bentuk Surya Majapahit adalah salah satu ciri khas Trowulan. 

Tanda Visual Surya Majapahit dalam Relief Masjid Mantingan Relief Masjid Mantingan Berbentuk Medallion Medalion adalah bentuk panel yang berbentuk lingkaran. Berdasarkan pengamatan dan kajian para peneliti, bentuk panil relief medalion merupakan salah satu bentuk panil yang sering menempel pada bangunan. 

Sama halnya relief pada periode Hindu-Buddha di Jawa selalu menghiasi bangunan suci. Munandar (2011: 226) mengungkapkan bahwa panil dengan bentuk medalion hingga sekarang dapat diamati di tiga kepurbakalaan, yaitu di dinding ruang goa Selamangleng (Kediri), Candi Kidal, dan Candi Induk Panataran.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ahmat Zulfikarnain Lubis

Penulis Indonesiana | Mengemban Amanah Sejarah dan Beradaban

1 Pengikut

img-content

Tujuan Pembuatan Logo Trowulan

Sabtu, 2 November 2024 13:11 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler