Ragam Bahasa Baku dan Tidak Baku

Ragam bahasa terbagi menjadi dua, yaitu ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku. Ragam bahasa baku digunakan dalam situasi resmi, seperti dalam acara rapat, pidato, surat dinas, dan makalah. Ragam bahasa tidak baku digunakan dalam acara non formal, seperti pentas seni. \xd\xd \xd\xd Ciri-ciri ragam bahasa baku antara lain: Tidak dipengaruhi bahasa asing, Memiliki bentuk yang tetap, Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat, Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu, Tidak mengandung arti pleonasme. \xd\xd

Ragam bahasa adalah jenis bahasa yang diucapkan atau dipakai dalam berinteraksi dengan sesama. Fungsinya yaitu: Pemersatu,pemakaian ragam bahasa dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa. Ciri khas,pemberian ciri khas karena pemakaian ragam bahasa tertentu bisa menjadi keunikan yang membedakan satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Fungsi kondisional, fungsi ini maksudnya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika di acara resmi maka ragam bahasa baku yang dipakai sedangkan di acara non formal bisa memakai bahasa tidak baku.

Jenis Ragam Bahasa,secara umum ragam bahasa terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Ragam bahasa tidak baku

Dalam acara pentas seni non formal yang dihadiri oleh orang-orang seumuran, maka bisa memakai ragam bahasa tidak baku seperti:”Saudare saudare sekalian, met dateng di ini acare. Bole saye kasi tahu, Ini acare jalan ampe jam lime ntar sore, nah, biar kagak makan waktu banyak, mari kita silakan Rizaldi selaku tuan rume, buat kasi sambutan”.

2. Ragam Bahasa Baku

Ragam bahasa baku juga wajib dipakai ketika berinteraksi dengan orang yang dihormati seperti orang yang lebih tua, pejabat, guru dan sebagainya. Dalam acara rapat, pemakaian bahasa wajib menggunakan ragam bahasa baku. Contoh:”Selamat pagi Bapak Handoko selaku perwakilan dari perusahaan Intra Media, serta seluruh tim sekalian yang hadir dalam rapat hari ini. Langsung saja kita akan membahas terkait rencana kerja sama kita yang sudah tertunda begitu lama”. kata baku memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:Sebagai pemersatu bahasa baku membantu mempersatukan masyarakat dari berbagai daerah tanpa menghilangkan keunikan dialek lokal masing-masing dan sebagai Pemberi kekhasan bahasa baku membedakan bahasa Indonesia dari bahasa serumpun lainnya, seperti bahasa Melayu di negara-negara tetangga, dan mempertegas identitas bangsa.Contoh kalimat formal.Beberapa contoh penggunaan bahasa baku dalam situasi resmi :

“Saya hendak mengajak Anin untuk berangkat sekolah bersama.”

“Pak Abdi adalah guru yang baik, sopan, dan tegas.”

“Seluruh siswa SD Selalu Bahagia diwajibkan mengikuti upacara bendera.”

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan konteks penggunaannya. Meski serupa, laras bahasa dan ragam bahasa berbeda dalam penerapannya. Ragam bahasa muncul sebagai variasi dari penggunaan bahasa, sedangkan laras bahasa menekankan penyesuaian bahasa dengan konteks tertentu. Contohnya, dalam komunikasi formal, laras bahasa yang digunakan adalah formal, dengan ragam bahasa baku sebagai alat komunikasinya.

Daftar pustaka

Iskak Ahmad(2008) bahasa Indonesia kelas x (10-12)

Zulfikar Fahri,detik.com(2021,07).kata baku dan tidak baku: pengertian, fungsi dan contoh yang sering keliru.2024,10,19:10.WIB.https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5596171/kata-baku-dan-tidak-baku-pengertian-fungsi-dan-contoh-yang-sering-keliru

Samosir corry,grid kids(2023,17)mengenal Laras bahasa, pengertian jenis, hingga contohnya.2024,10,19:22WIB.https://kids.grid.id/read/473814982/mengenal-laras-bahasa-pengertian-jenis-hingga-contohnya