Mahasiswa Teknik Industri\xd \xd Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

Kalimat Efektif: Kunci Kesuksesan dalam Menyampaikan Pesan

Minggu, 3 November 2024 12:53 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Satuan kalimat juga terdiri dari kumpulan kata yang disusun mengikuti aturan sinsaksis, dengan elemen dasr seperti subjek dan predikat, serta sering kali disertai objek atau keterengan.

***

Satuan kalimat adalah konsep dalam tata bahasa yang merujuk pada unit atau bagian terkecil dalam bahasa tulis atau bahasa lisan yang meangandung satu makna. Satuan kalimat juga terdiri dari kumpulan kata yang disusun mengikuti aturan sinsaksis, dengan elemen dasr seperti subjek dan predikat, serta sering kali disertai objek atau keterengan.

Menurut Keraf, Gorys (1991)  bahwa mendefinisikan kalimat sebagai satuan bahasa yang berdiri sendiri dan memiliki pola dasar yang terdiri dari subjek dan predikat, serta dapat dilengkapi objek atau keterangan. Kalimat satuan memiliki kesatuan makna yang jelas, sehingga ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya dapat dipahami dengan utuh.

Fungsi dalam sebuah kalimkat terdiri dari lima:

Fungsi Informatif adalah fungsi bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi, fakta, atau keterangan kepada pembaca atau pendengar. Kalimat yang berfungsi informatif biasanya bertujuan untuk memberikan penjelasan atau menyampaikan data yang dapat dipahami oleh orang lain. Contoh: "Bumi berputar pada porosnya dalam waktu 24 jam."

Menurut H. Budi Santosa (2004), kalimat interogatif berperan penting dalam komunikasi karena memungkinkan interaksi dan klarifikasi informasi.

Fungsi Ekspresif adalah fungsi bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan, emosi, atau sikap penutur. Kalimat dengan fungsi ini sering kali mencerminkan reaksi emosional, seperti kegembiraan, kesedihan, kemarahan, atau keheranan. Contoh kalimat ekspresif adalah: "Saya sangat senang hari ini!" atau "Sungguh menyedihkan melihatnya pergi."

Alwi dkk. (2003) menyatakan bahwa kalimat ekspresif dapat mencerminkan perasaan penutur, seperti kegembiraan, kemarahan, atau keheranan.

Fungsi Imperatif adalah kalimat yang memberikan perintah, instruksi, atau ajakan. Kalimat ini bisa diakhiri dengan tanda titik (.) atau tanda seru (!). Contoh: "Tolong tutup pintu!" atau "Silakan duduk."

Alwi dkk. (2003) Menjelaskan bahwa kalimat imperatif sering digunakan dalam situasi di mana penutur ingin memberikan instruksi atau arahan yang jelas. Fungsi ini penting dalam komunikasi sehari-hari, terutama dalam konteks pengajaran atau pengarahan.

Fungsi Interogatif adalah kalimat yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan. Kalimat ini biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Contoh: "Apakah kamu sudah makan?

Chaer (2009) bahwa kalimat interogatif dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti interogatif langsung dan tidak langsung, serta menunjukkan bagaimana fungsi ini berperan dalam komunikasi sehari-hari untuk membangun dialog.

Fungsi Persuasif dalam bahasa adalah penggunaan kalimat untuk membujuk atau meyakinkan audiens agar melakukan tindakan tertentu atau mengubah pandangan mereka. Kalimat persuasif sering kali dirancang untuk menarik perhatian dan memengaruhi emosi serta logika pendengar.

Gorys Keraf (2004) Mengemukakan bahwa fungsi persuasif berfokus pada upaya penutur untuk meyakinkan audiens agar setuju dengan pendapat atau mengikuti ajakan yang disampaikan. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan argumen yang kuat dan emosional.

Ada beberapa syarat kalimat yang efektif seperti:

Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

Tidak boros dan bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan tekesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkap gagasan yang kalian tuliskan.

Tidak ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

Sifat-sifat kalimat yang efektif yang membuat kalimat dapat menyapaikan pesan dengan jelas dan tepat kepada pembaca atau pendeger dan juga kalimat harus mencakup informasi yang cukup namun tidak berlebihan (padat).  Kalimat juga harus memiliki alur yang logis dan teratur, sehingga ide-ide yang disampaikan saling terhubung dengan baik.

 

DAFTAR PUSAKA

Alwi, Hasan dkk. (2003). Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. (2009). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. (1991). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ramlan, M. (1987). Pengantar Lingustik Umum. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

 Santosa, H. Budi. (2004). Pengantar Linguistik. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Yuniar, R. (2021). Kalimat Efektif.

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Miftahul Umar Naazhir

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Pengertian, Fungsi, dan Penulisan Sumber

Minggu, 24 November 2024 19:18 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler