Raden Ayu Prabawati - Gambaran Perempuan Jawa Mandiri

Rabu, 6 November 2024 17:49 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Raden Ayu Prabawati tidak memendam dendam kepada Woflgang, pembunuh ayahnya. Keikhlasan Prabawati malah disalahmengertikan sebagai tanda menerima cinta.

Judul: Raden Ayu Prabawati

Penulis: Dukut Imam Widodo

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun Terbit: 1992

Penerbit: Gaya Favorit Press

Tebal: 211

ISBN: 979-515-182-7

 

 

Betapa tegarnya Raden Ayu Prabawati sebagai perempuan Jawa. Perempuan Jawa yang sering digambarkan sebagai sub ordinat lelaki, ternyata di mata Dukut Imam Widodo menjelma menjadi sosok yang anggun, mandiri dan mempunyai kepribadian unggul.

Dukut Imam Widodo membingkai kisah keperkasaan perempuan Jawa melalui cerita cinta segitiga yang rumit. Kisah cinta antaretnis dan berbalut masalah politik. Cinta seorang Mayor Belanda yang sudah bertunangan dengan Prabawati, seorang gadis Jawa.

Kisah yang berlatar belakang pemberontakan Pangeran Samber Nyawa ini mengambil lokasi Benteng Middelburg, di Sukawati, di wilayah Keraton Kasunanan Surakarta. Kisahnya adalah tentang seorang perempuan anak dari seorang pejabat keraton yang ditembak oleh Belanda karena menjadi pendukung pemberontakan Pangeran Samber Nyawa. Anak bangsawan keraton tersebut bernama Raden Ayu Prabawati. Raden Ayu Prabawati satu-satunya anak dari Bangsawan Danukusumo.

Raden Ayu Prabawati adalah seorang perempuan Jawa yang anggun dan literat. Ia bisa berbahasa Belanda dengan lancar. Sebagai perempuan Jawa, Prabawati sangat memperhatikan unggah-ungguh. Namun ia tidak merendahkan diri di depan lelaki. Bahkan ia tampil sejajar di hadapan orang Belanda. Di hadapan lelaki Belanda.

Raden Ayu Prabawati berkawan dengan Marhareth, anak dari Nicholaas Hating, sang Gubernur Wilayah Timur Hindia Belanda. Melalui perkawanan dengan Margareth inilah Prabawati belajar bahasa Belanda. Pertemanan Prabawati dengan Margareth terjalin karena orangtua mereka juga akrab berkawan. Di sinilah Dukut Imam Widodo menunjukkan kepada pembacanya bahwa perempuan Jawa adalah perempuan yang cerdas dan mampu belajar budaya baru.

Mayor Gerard Wolfgang didatangkan dari Batavia untuk mengatasi pemberontakan Pangeran Samber Nyawa yang semakin menghebat. Wolfgang menggantikan Mayor Jansens yang dianggap lemah. Kehebatan Wolfgang segera terbukti. Sebab ia berhasil membongkar dukungan Pangeran Danukusumo kepada Raden Mas Said. Woflgang menembak mati sang bangsawan pengkhianat tersebut.

Wolfgang yang terpesona saat bertemu Prabawati di benteng, mengisahkan dengan bangga bagaimana ia menembak Danukusuma. Ia merasa bahwa cerita heroik yang ia sampaikan akan membuat Prabawati terpesona dan membuatnya jatuh cinta kepadanya. Prabawati yang datang ke benteng hendak mencari tahu siapa pembunuh ayahnya menjadi terpana mendapat cerita tersebut.

Meski kaget dan sakit hati, namun Prabawati bisa menguasai dirinya. Dengan tegar ia menyatakan kepada Mayor Wolfgang bahwa Fanukusuma adalah ayahnya. Menyadari bahwa apa yang disampaikan kepada Prabawati adalah sebuah kesalahan, Wolfgang langsung ciut hati dan meminta maaf. Ia sampai harus berjongkok di depan Prabawati untuk meminta maaf.

Prabawati tegar dan tidak bereaksi berlebihan. Sikap Prabawati ini justru membuat Wolfgang bingung. Kekaguman Wolfgang kepada Prabawati semakin menggung.

Apalagi saat ia bertamu ke kediaman Prabawati dan bertemu dengan Raden Mas Jarot. Raden Mas Jarot adalah anak dari Patih. Raden Mas Jarot menginginkan Prabawati untuk menjadi istrinya. Raden Mas Jarot dikenal sebagai seorang pemuda yang memanfaatkan kedudukannya sebagai anak Patih untuk kepentingannya sendiri. Termasuk dalam mendekati para gadis cantik yang ada di lingkungan keraton maupun di luar keraton. Saat Wolfgang berkunjung ke kediaman Prabawati, di sana Raden Mas Jarot juga sedang bertandang. Wolfgang melihat bahwa Prabawati memihaknya dan menunjukkan sikap tidak suka kepada Raedn Mas Jarot. Perasaan Wolfgang bahwa cintanya kepada Prabawati tidak bertepuk sebelah tangan semakin menyala.

Kisah cinta menjadi semakin rumit karena Margaretha yang mencintai Wolfgang merasa Prabawati telah mengkhianatinya. Margaretha menceritakan bahwa ia mencintai Wolfgang kepada Prabawati. Prabawati tidak memberikan reaksi yang menunjukkan bahwa antara dirinya dengan Wolfgang telah terjalin cinta. Saat Wolfgang meminta Margareta menyampaikan cintanya kepada Prabawati, Margaretha menjadi sangat marah.

Kerumitan cinta segi banyak ini bertambah saat Suzana, tunangan Wolfgang datang ke Jawa. Suzana datang untuk menikah dengan wolfgang. Namun saat bertemu Wolfgang, Wolfgang menyampaikan bahwa ia tak bisa meneruskan hubungannya dengan Suzana ke pernikahan. Suzana yang merasa dikhianati menjadi sangat marah. Suzana marah kepada Prabawati karena Prabawati dianggpnya sebagai perebut cinta. Namun Suzana terkejut saat mengetahui bahwa Prabawati sebenarnya tidak menjalin cinta dengan Wolfgang. Suzana akhirnya pulang ke Belanda bersama dengan Rijkloff sebagai sepasang kekasih. Rijklofflah yang menjadi teman curahan hati Suzana saat mengalami kekecewaan cinta.

Kisah cinta yang rumit ini ditutup dengan keputusan Wolfgang untuk bunuh diri dengan cara menyerang pasukan Samber Nyawa yang sudah siap siaga. Dalam prosesi penguburan Wolfgang. Margaretha dan Prabawati bertemu di pusara Wolfgang. Margaretha meminta maaf kepada Prabawati atas kesalahpahaman tersebut. Prabawati dan Margaretha tetap menjadi sahabat karib.

Dukut Imam Widodo berhasil membangun karakter Prabawati dalam novel ini. Melalui berbagai adegan dan percakapan, saya mendapatkan sosok Prabawati yang tidak anti terhadap perubahan, bisa menguasai diri, tidak mendendam dan anggun. Prabawati juga tampil sebagai seorang perempuan yang mampu memutuskan apa yang baik untuk dirinya sendiri. Ia tidak bergantung kepada keputusan orang lain, termasuk keputusan orangtuanya dan keputusan budaya yang melingkupinya. Prabawati adalah gambaran perempuan Jawa modern yang mandiri. 875

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler