Hasutan pada Pikiran Penjudi: Ayo Sekali Lagi, Kemenangan Pasti Datang!

Sabtu, 9 November 2024 16:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judi, terutama yang berbasis online, menggunakan prinsip intermittent reinforcement. Yaitu, sistem hadiah yang tidak pasti namun konsisten, dengan jumlah kemenangan kecil yang sesekali datang secara acak.

***

Dani duduk di depan layar ponselnya, matanya terpaku pada angka-angka yang berputar cepat di layar. Ia baru saja memenangkan taruhan pada putaran kecil; tidak banyak, hanya cukup untuk mengembalikan sedikit modalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, sensasi kemenangan itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Ia merasa lebih hidup. Dani memutar satu kali lagi, kali ini dengan taruhan yang sedikit lebih besar.

Seketika, angka-angka itu berhenti, dan hasilnya... kalah. Namun, alih-alih merasa jera, ia justru semakin penasaran. "Mungkin keberuntungan akan datang sebentar lagi," pikirnya.

Dalam hitungan jam, Dani tak sadar bahwa saldo rekeningnya makin tipis, meski kemenangan kecil sesekali datang. Ia bahkan lupa pada rencana awalnya untuk berhenti setelah beberapa kali putaran.

Rasa penasaran sudah menguasainya. Harapan bahwa kemenangan besar akan datang, entah bagaimana, terus hidup di benaknya. Seperti sebagian besar pemain judi lainnya, Dani yakin bahwa keberuntungan besar “hanya butuh satu putaran lagi".

Begitulah mekanisme hasutan yang membuat judi terus menggoda siapa pun, termasuk Dani. Berbagai bentuk judi — terutama judi online (judol) yang kini semakin marak — sengaja didesain untuk menanamkan harapan palsu.

Permainannya mudah diakses, nilai taruhan bervariasi dan terjangkau, sehingga siapa pun bisa ikut mencoba peruntungan. Bahkan, judol menyasar segala lapisan usia dan ekonomi, dengan iklan yang menampilkan iming-iming kemenangan besar sebagai puncak impian.

Tapi, di balik semua itu, ada struktur permainan yang diatur sedemikian rupa. Ya, untuk memastikan bahwa yang selalu menang besar adalah bandar, sehingga ada ungkapan bahwa "tidak ada orang kaya dari hasil bermain judi".

Elemen Risiko dan Adrenalin

Namun, mengapa banyak orang seperti Dani tetap tidak kapok, meski sudah tahu bahwa keberuntungan biasanya hanya ilusi? Kenapa ada daya tarik yang membuat mereka kembali, terus mengulang dan seolah tak pernah belajar? 

Jawabannya ada pada cara kerja pikiran kita dan efek psikologis yang dimanfaatkan oleh sistem judi. Judi, terutama yang berbasis online, menggunakan prinsip intermittent reinforcement, yaitu sistem hadiah yang tidak pasti namun konsisten, dengan jumlah kemenangan kecil yang sesekali datang.

Rasa puas yang muncul dari kemenangan kecil itu, tanpa disadari, membuat pemain lebih bersemangat untuk terus bermain. Otak menyukai ketidakpastian dalam frekuensi ini dan terpancing untuk mengejar sesuatu yang datang tak tentu waktu, seperti kemenangan di meja judi.

Tak hanya itu, judi juga melibatkan elemen risiko dan adrenalin yang menciptakan semacam ketagihan. Perasaan tegang yang datang di tiap putaran, dipadu dengan harapan akan kemenangan, membuat permainan ini menjadi semacam “hiburan ekstrem” yang menyelubungi logika.

Dani, dan pemain judi lain, kerap kali percaya pada “tanda” keberuntungan atau bahkan “firasat” magis bahwa kali ini, ia pasti menang. Meski sebenarnya semua ini hanyalah statistik belaka, ada mitos di benak banyak orang bahwa judi memiliki daya spiritual atau “magis” yang memungkinkan mereka untuk mengendalikan keberuntungan.

Sementara itu, di sisi bandar, setiap langkah dan peluang telah diatur dengan algoritma yang memastikan persentase kemenangan berada di tangan mereka. Para pemain bisa menang sesekali, tetapi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar sangatlah tipis. Namun, kemenangan kecil yang disebar secara acak ini menjadi jebakan yang kuat untuk menarik pemain kembali dan mencoba lagi.

Pada akhirnya, daya tarik judi bukanlah soal uang atau kekayaan semata. Ia adalah ilusi kemenangan, kombinasi harapan dan risiko yang sulit diabaikan. Judi menciptakan dunia semu yang seolah memberi kendali pada pemain, padahal di balik layar, semua hanya ada untuk keuntungan penyelenggara.

Bagi mereka yang, seperti Dani, terjebak dalam lingkaran ini, judi menjadi lebih dari sekadar permainan. Ia berubah menjadi lingkaran setan tanpa akhir yang membelenggu logika dan menutupi kenyataan di balik semua janji kosong kemenangan besar.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Asep K Nur Zaman

Penulis Indonesiana l Veteran Jurnalis

3 Pengikut

img-content

Terjebak di Lembah YouTube

Kamis, 28 November 2024 16:34 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler