Konten Kreator Ali Azhar D: Akulturasi Budaya dalam Tradisi Sedekah Bumi di Tengah Perubahan Zaman

Kamis, 14 November 2024 14:58 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Budaya Sedekah Bumi mengalami perubahan dampak dari pengaruh budaya modern

 

Tradisi Sedekah Bumi, yang sarat akan makna dan nilai-nilai luhur, kini menghadapi pengaruh perubahan zaman yang tak terelakkan. Menurut konten kreator Ali Azhar D, ritual ini merepresentasikan harmonisasi antara manusia, alam, dan leluhur yang sangat berharga bagi masyarakat Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Namun, Ali Azhar D mengakui adanya pergeseran dalam beberapa aspek prosesi Sedekah Bumi. Salah satunya adalah pada sajian kuliner, di mana penyembelihan kambing yang dulu wajib, kini semakin jarang ditemui. Tumpeng pun semakin banyak menggantikan hidangan tradisional lainnya.

 

Selain itu, kesenian yang menyertai ritual Sedekah Bumi juga telah berasimilasi dengan budaya modern. Tari tayuban, yang identik dengan tradisi ini, kini telah dipengaruhi oleh elemen-elemen kontemporer, seperti penambahan yel-yel dan tarian kekinian. Penggunaan sound system 'Horeg' juga turut mengubah suasana yang semestinya khidmat dan syahdu.

 

Meskipun demikian, Ali Azhar D menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi Sedekah Bumi. Ia melihat potensi besar dalam memanfaatkan teknologi digital untuk melestarikan warisan budaya ini.

 

"Dokumentasi melalui video, media sosial, dan platform digital lainnya dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat, terutama generasi muda, terhadap Sedekah Bumi," ungkapnya.

 

Selain itu, kolaborasi antara pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan komunitas budaya, juga diperlukan untuk merevitalisasi tradisi ini. Dengan cara ini, Sedekah Bumi dapat terus menjadi bagian integral dari identitas budaya Jawa dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

 

Meskipun menghadapi perubahan, tradisi Sedekah Bumi tetap menunjukkan daya adaptasinya. Proses akulturasi budaya yang terjadi membuka peluang bagi tradisi ini untuk terus berkembang dan menyesuaikan dengan dinamika zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler