Seni Menulis dan Menemukan Makna Cerita

Selasa, 12 November 2024 15:15 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika penulis menyampaikan karyanya kepada publik dia berharap tulisannya bermakna. Itu bisa tercapai jika terjadi interaksi antara penulis dan pembaca. Seperti apa? Sila baca tuntas.

***

Tujuan tertinggi dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah membentuk independent learner (pembelajar mandiri)  Harapannya para siswa mampu mengembangkan sendiri kemampuan bahasa Inggris mereka.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itulah prinsip yang dipegang oleh para pengajar bahasa Inggris di dalam institusi pembelajaran bahasa Inggris modern. Untuk mencapai tujuan itu proses pembelajaran terutama di tingkat yang sudah tinggi menghindari spoon feeding  alias menyuapi.  Pengajar tidak sekedar memberikan materi tapi mendorong siswanya belajar dengan aktif.

Prinsip yang sama berlaku juga dalam dunia literasi. Ada sebuah peri bahasa dalam bahasa Inggris yang dikenal luas. Berikut ini Kutipannya.

“Great writers don’t tell you everything; they let you discover it yourself.” – Anonymous

Kutipan ini, meski berasal dari sumber anonim, menyimpan makna yang dalam tentang seni menulis dan membaca. Ia mengajak kita untuk merenung tentang peran aktif pembaca dalam memahami sebuah karya sastra.

Penulis hebat, menurut kutipan ini, tidak memberikan semua jawaban.  Mereka tidak menggurui.  Mereka lebih suka memberikan petunjuk, mengisyaratkan, dan membiarkan pembaca untuk mengisi kekosongan-kekosongan dalam cerita. Dengan demikian, pembaca diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses penciptaan makna.

Sejatinya terjadi interaksi antara pembaca dengan penulis dalam proses membaca.  Ketika kita membaca sebuah novel, misalnya, kita tidak hanya menerima informasi yang disajikan oleh penulis. Kita juga membawa pengalaman, pengetahuan, perasaan, emosi dan imajinasi pribadi kita ke dalam proses membaca. Kita mengisi celah-celah cerita dengan interpretasi kita sendiri, menciptakan pengalaman membaca yang unik dan pribadi.

Dengan demikian, pembaca bukan hanya penerima pasif, tetapi juga kolaborator aktif dalam proses kreatif. Kita ikut membentuk cerita, memberikan kehidupan pada karakter, dan merasakan emosi yang diungkapkan oleh penulis.

Kutipan ini juga mengingatkan kita bahwa sastra bukanlah sekadar hiburan. Ia adalah sebuah bentuk komunikasi yang kompleks, yang melibatkan penulis, pembaca, dan teks itu sendiri. Ketika kita membaca, kita tidak hanya menerima informasi, tetapi juga terlibat dalam sebuah interaksi dengan penulis.

Jadi kutipan ini mengajak kita untuk sejenak merenung dan menikmati proses penemuan. Dengan membaca secara aktif, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam, merasakan emosi yang lebih kuat, dan memperkaya pengalaman hidup kita.

Di situlah arti karya sastra.  Mereka mampu membantu kita mengeksplorasi,  menemukan makna, menemukan dan bahkan mengembangkan diri.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana

3 Pengikut

img-content

Menyebarkan Cahaya dan Mencerahkan Diri

Selasa, 26 November 2024 13:35 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler