Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.
Prabowo, Sang Penakluk Singa
Rabu, 13 November 2024 08:34 WIBKisah pak Prabowo menaklukkan singa (kebijakan impor aspal) akan menjadi sebuah legenda bagi generasi muda penerus bangsa.
Prabowo, sang Penakluk Singa adalah judul tulisan yang memunculkan gambaran tentang keberanian, ketangguhan, dan kepemimpinan seorang Prabowo, sebagai Presiden RI, yang sedang menghadapi banyak tantangan besar. Judul ini cocok untuk menggambarkan tokoh yang memiliki karakter kuat, mampu mengatasi rintangan, atau segala sesuatu yang menakutkan, seperti singa yang merupakan simbol dari kekuatan dan keganasan. Dalam konteks tulisan ini, singa itu merupakan simbol dari kebijakan impor aspal.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Indonesia sudah 79 tahun merdeka. Dan Indonesia sudah delapan kali berganti presiden. Tetapi mirisnya, sampai saat ini masih belum ada satu orangpun presiden RI yang mampu mewujudkan Indonesia swasembada aspal.
Apa makna dari kalimat di atas? Maknanya adalah semua presiden RI, kecuali presiden Soekarno, tidak mampu melawan kebijakan impor aspal?. Apakah presiden-presiden RI tidak memiliki keberanian untuk melawan kebijakan impor aspal, yang digambarkan sebagai “singa” yang ganas?
Pada tahun 2022, ketika pak Jokowi berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pak Jokowi baru tahu dan sadar bahwa deposit aspal alam di Pulau Buton sangat besar. Dan pak Jokowi bertanya, entah kepada siapa. Mengapa selama ini Indonesia terus mengimpor aspal? Pak Jokowi, sebagai seorang presiden RI yang memiliki kekuasaan tertinggi di negara ini, langsung memutuskan Indonesia stop impor aspal pada tahun 2024.
Penulis sebagai pemerhati aspal Buton merasa sangat heran dengan keputusan pak Jokowi yang berani ini. Bagaimana mungkin Indonesia akan mampu menghentikan impor aspal, sedangkan Indonesia sendiri masih belum mampu swasembada aspal?
Apakah pak Jokowi tahu bahwa Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun?. Dan pada saat ini, Indonesia mengimpor aspal sejumlah 1,5 juta ton per tahun, atau senilai Rp 20 triliun per tahun. Bagaimana mungkin Indonesia ujug-ujug mampu menghentikan impor aspal hanya dalam kurun waktu 2 tahun saja?
Kita harus mengakui bahwa pak Jokowi memiliki keberanian yang sangat luar biasa besar untuk stop impor aspal. Tetapi pak Jokowi tidak memiliki pemahaman yang mumpuni, siapakah sejatinya lawan yang sedang dihadapinya?. Pak Jokowi sedang menghadapi “singa” (kebijakan impor aspal) yang sangat kuat dan ganas. Dan melawan “singa” hanya dengan modal tekad dan nekat saja, tentu tidak cukup.
Dalam mitologi Yunani, terdapat kisah menarik mengenai Herakles yang menaklukkan singa yang bernama Nemea. Singa Nemea ini dikisahkan memiliki kulit yang kebal terhadap senjata tajam, sehingga tidak ada seorangpun yang mampu membunuhnya. Akhirnya, Herakles bisa mengalahkan singa Nemea hanya dengan menggunakan kekuatan fisiknya sendiri.
Kisah tentang pak Jokowi dan Herakles ini mungkin bisa menginspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi pak Prabowo untuk bagaimana cara mengalahkan “singa” (kebijakan impor aspal) yang kuat dan ganas. Belajar dari keberanian dan kenekatan seperti pak Jokowi, ternyata “singa” (kebijakan impor aspal) tidak dapat dikalahkan. Buktinya, sampai saat ini Indonesia masih tetap terus mengimpor aspal, entah sampai kapan?
Oleh karena itu, pak Prabowo harus belajar dan mengambil hikmah dari kisah kepahlawanan Herakles yang telah mampu membunuh singa Nemea dengan menggunakan kekuatan dari dalam dirinya sendiri. Atau dalam bahasa kekinian adalah “swasembada”.
Pak Prabowo adalah presiden RI yang sekarang sedang berkuasa. Rakyat Buton menuntut kepada pak Prabowo untuk segera melanjutkan keputusan pak Jokowi menghentikan impor aspal. Pak Prabowo sudah berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan pak Jokowi, khususnya sehubungan dengan program hilirisasi. Maka dengan demikian, pertempuran pak Prabowo melawan “singa” (kebijakan impor aspal) seharusnya sekarang sudah dapat segera dimulai.
Sebagai pemerhati aspal Buton, penulis ingin memberikan masukan kepada pak Prabowo, apa sebaiknya langkah-langkah strategis yang harus dilaksanakan untuk mampu mengalahkan “singa” (kebijakan impor aspal) yang ganas:
- Pada tahun 2020, Research Technology Center (RTC) Pertamina sudah pernah mengumumkan kepada publik mengenai hasil studi kelayakan pembangunan pabrik ekstraksi aspal Buton bahwa harga aspal Buton ekstraksi lebih murah daripada harga aspal impor.
- Mohon pak Prabowo menanyakan langsung kepada Pertamina, apakah benar bahwa harga aspal Buton ekstraksi itu lebih murah daripada harga aspal impor? Dan kalau benar, mengapa sampai saat ini tidak ada tindaklanjut dan implementasinya?
- Mohon instruksikan kepada Pertamina untuk segera membangun pabrik ekstraksi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor.
- Komoditas aspal adalah komoditas impor. Bukan komoditas ekspor. Oleh karena itu menempatkan komoditas aspal di dalam program hilirisasi adalah kesalahan besar. Seharusnya komoditas aspal masuk ke dalam program swasembada aspal.
- Mohon instruksikan kepada Menteri Investasi / Kepala BKPM untuk membuat Peta Jalan Investasi Swasembada Aspal.
- Mohon instruksikan kepada Menteri Perindustrian untuk membuat Peta Jalan Realisasi dan Implementasi Swasembada Aspal.
- Mohon instruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk menghitung berapa besar keuntungan negara, apabila Indonesia sudah mampu swasembada aspal.
- Mohon pak Prabowo datang berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Mohon menanyakan langsung kepada rakyat Buton, apa aspirasi dan keinginan rakyat Buton, apabila Indonesia sudah mampu swasembada aspal? Apakah membentuk Provinsi Kepulauan Buton merupakan pemikiran yang terbaik bagi rakyat Buton untuk bisa hidup lebih makmur dan sejahtera?
- Setelah pak Prabowo mendapatkan data dan fakta dari ke-3 langkah-langkah strategis di atas, mohon pak Prabowo segera mengadakan rapat paripurna Kabinet Merah-Putih untuk merumuskan program Indonesia swasembada aspal. Antara lain, meminta masukan dan saran-saran dari para menteri terkait mengenai gagasan “Revolusi Aspal” sebagai langkah efektif untuk memberantas mafia impor aspal sampai ke akar-akarnya.
Apabila pak Prabowo sudah setuju dengan masukan-masukan di atas, maka pak Prabowo adalah presiden RI pertama, yang akan mampu mewujudkan Indonesia swasembada aspal. Dan keberhasilan ini, berarti pak Prabowo telah membuktikan kepada rakyat Indonesia bahwa pak Prabowo mampu mengalahkan “singa” (kebijakan impor aspal) yang ganas dengan cara Indonesia swasembada aspal.
Dan apabila Indonesia sudah mampu swasembada aspal, maka secara otomatis dan tanpa harus bersusah payah membuat sebuah keputusan baru lagi untuk stop impor aspal, seperti yang sudah pernah dilaksanakan pak Jokowi, impor aspal akan berhenti dengan sendirinya.
Kisah pak Prabowo menaklukkan “singa” (kebijakan impor aspal) akan menjadi sebuah legenda bagi generasi muda penerus bangsa. Dan peristiwa ini akan dicatat di dalam sejarah bangsa Indonesia dengan tinta emas: ”Prabowo Subianto, Sang Penakluk Singa”.
Semoga keberanian, ketangguhan, dan kepemimpinan pak Prabowo akan menjadi suri tauladan bagi presiden-presiden RI berikutnya, dan juga para generasi muda penerus bangsa bahwa sejatinya kekuatan yang hakiki itu terdapat di dalam diri kita sendiri. Bukan berasal dari bantuan dan ketergantungan dari orang lain, atau negara lain.
Indonesia swasembada aspal adalah bukti nyata bahwa Indonesia sejatinya memang mampu swasembada aspal. Dengan demikian, Indonesia pasti juga akan mampu swasembada pangan dan energi, dll.
Meskipun banyak orang yang masih meragukan kemampuan pak Prabowo, tetapi dengan kita memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada pak Prabowo sebagai “Sang Penakluk Singa”, maka segala tantangan yang maha berat dan menakutkan, insya Allah, pak Prabowo akan mampu taklukkan.
Pemerhati Aspal Buton
3 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler