Tak Sehebat Bapak, Usai Hujan Reda, Bersyukur
Rabu, 13 November 2024 08:33 WIBTiga puisi berjuluk: Tak Sehebat Bapak, Usai Hujan Reda, dan Bersyukur dipersembahkan kepada pembaca indonesiana.id dengan satu maksud. Ketiganya akan dipahami sebagai ungkapan ruang imajinasi yang menghibur sekalgus bermanfaat.
Tak Sehebat Bapak
tak sehebat Bapak
aku tak pernah bisa tawa gelak
tak secerdik Bapak
aku cuma tempurung yang di dalamnya katak
selalu saja: aku sekelumit dari kisahnya nan heroic
Bapak memang jantan!
Usai Hujan Reda
jutaan laron berebut cahaya
ketika hujan lebat reda
jutaan pula sayapnya tanggal
tubuhnya bergandengan sesama jadi tunggal
jutaan laron itu ada yang pulang sarang
tapi kebanyakan tak pulang
karena hilang
dimangsa jutaan serangga pemangsa
"laron-laron itu baru saja menunaikan tugas
menjemput kematiannya
keluar sarang dengan bergegas
lalu mencapai cahaya" kisah Emak kepada cucunya
jutaan laron
usai hujan reda
pada malam itu
mengakhiri riwayat tanpa kisruh
Bersyukur
apa yang dapat dihikmahi dari peristiwa
selain bersyukur?
apa yang bisa direbut tiap sempat
selain menjabat?
kemarin kucongkakkan segala
nyatanya aku pandir cuma
tadi kubusungkan dada
nyatanya aku semakin ringkih: belulang tak bermakna
Penulis Indonesiana
5 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler