Koruptor di Rudal Saja

Rabu, 13 November 2024 14:56 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Manusia pada umumnya, berperasaan welas asih paling mendasar, instingtif bermanfaat lantas apakah kaum koruptor memiliki perasaan kebaikan itu.

***

Ruh kehidupan senantiasa menjaga tubuh sebagaiman mestinya, demikian pula tubuh senantiasa memberi isyarat melalui tandatanda atau apapun sebagaimana tugasnya, tubuh senantiasa memberi peringatan dini melalui isyarat rasa sakit, perasaan gembira, sedih pedih perih sebagai  pola illustrasi orkestrasi.

Itu sebabnya dianjurkan oleh kesehatan untuk berolah raga agar tetap bugar menawan, memberi pencerahan pada sesama juga lingkungannya. Kalau tubuh sehat "Mens sana in corpore sano; jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat." Menjadi kelanjutan perjalanan sembari saling menjaga nurani di dalam tubuh tetaplah waras sehat walafiat pula.

Dilarang adigang adigung, bisa pilek lantas masuk angin, kerokan deh; kalau masuk angin lantas kerokan menggunakan uang logam gobangan dari pecahan receh rupiahan, berpadu dengan mimyak kelapa dicampur minyak kayu putih, atau tergantung adat istiadat setempat, sebagaimana telah berlangsung.

Tradisi, sumber kemaslahatan budaya negeriku tempat kaum bijak menjaga toleransi hubungan antar manusia, inheren budayanya. Dilarang lempar batu sembunyi tangan siapapun telah dimuliakan untuk tinggal menetap di NKRI Pancasila. Itu sebabnya pula menjaga sumber kehidupan tak hanya menjadi kebutuhan pokok, akan tetapi merupakan kewajiban melekat sebagai warga negara NKRI.

Saling menghormati tradisi setempat sebagaimana fitrahnya, menjaga hati dalam kesabaran seluas alam raya adaptif tercermin di tradisi setempat dari sejumlah pulau beragam suku. Beragam pula musikalisasi kultural edukatif. Negeri ini sumbernya tatakrama berkeadilan sosial, senantiasa bersama erat menjaga NKRI Pancasila, dalam Bumi persatuan NKRI, tak saja harga mati, negeri ini seharusnya tak mengenal korupsi.

Itu sebabnya pula, kewajiban melekat menjaga untuk berbagi kesejahteraan, merupakan keteladanan fitrah Ilahi, kewajiban melekat untuk tidak melanggar ketentuan hukum sebagaimana telah diatur dalam adendum undang-undang dasar negara ibu pertiwi menjulang tinggi Sangsaka Merah Putih, iman kebangsaan sebagaimana mestinya. keberlangsungan citacita adil makmur.

Sebagaimana seumpama di ibaratkan satu peleton pasukan wajib patuh dalam satu garis komando pimpinan pasukan. Ini NKRI Pancasila, sebuah negara berdaulat dengan lebih dari dua ratus juta rakyatnya, amanah menjaga negerinya agar antek-antek dari neokolonialisme berwajah kelinci berhati drakula; konsisten menjauh tak berani mendekat. Kalau neokolonialisme kontemporer itu berani mendekat di rudal saja.

Persatuan Indonesia, sesungguhnya telah lahir sejak masa prakemerdekaan, beragam bentuk pemerintahan budaya masa kesejarahan telah memberi gambaran fakta sebelum Nusantara terbentuk sebagaimana kini. Ratusan bentuk kerajaan berikut pemerintahannya merupakan suatu pelajaran esensial menjadi NKRI kini. 

Baik-baiklah memimpin peleton penjaga negeri ini di semua sektor pengendalian ekonomi, hukum, politik dan HAM. Tetap terjaga kewaspadaan dalam cuaca pemerintahan bening melaju 'Satu Indonesia' mensejahterakan rakyatnya. Tak perlu lagi beralasan, tak mudah menjadi pemimpin.; Hanya ada satu komitmen kebangsaan dalam huruf kapital.; Indonesia Tanah Tumpah Darahku.; Itu sebabnya pula diperlukan rudal antar benua untuk membrangus kaum koruptor. Salam Indonesia Unit.

***

Jakarta Indonesiana, November 13, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler