Argumentasi Teori vs Argumentasi Statistik dalam Proses Penelitian

Kamis, 14 November 2024 14:33 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebuah penelitian memiliki sifat secara global adalah sama, yaitu bersifat ilmiah. Sifat ilmiah dalam penelitian ini dapat kita lihat dari bagaimana proses penelitian itu dilakukan.

Proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti haruslah dapat dipertanggung-jawabkan, mulai dari proses identifikasi/observasi, merancang desain teori (theoretical framework), menyusun hipotesis, menggunakan desain metodologi, sampai kepada pengambilan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Setiap langkah yang dilakukan tersebut, haruslah memiliki dasar argumentasi teori yang digunakan, tidak boleh sembarangan asal dalam mengambil langkah-langkah tersebut.

Karena hal tersebut, selain dapat mengurangi kualitas penelitian, juga dapat menghancurkan kredibilitas dari peneliti. Bahkan, karena kegiatan penelitian ini adalah kegiatan yang sangat penting dalam melihat kualitas suatu pendidikan di suatu negara, jadinya, suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang tidak kredibel akan dapat menurunkan kualitas suatu pendidikan di mata dunia internasional, khususnya bidang pendidikan, walaupun memang penelitian itu tidak sebatas pada bidang pendidikan saja, tetapi sudah melingkupi seluruh bidang keilmuan, baik yang science dan non-science

Kegiatan penelitian tidak hanya berbicara soal proses saja, tetapi juga berbicara soal etika dan juga estetika (sistematis penelitian). Etika dalam penelitian adalah bagaimana kita sebagai peneliti memperoleh data-data secara jujur atau rasional (data yang sesungguhnya di lapangan).

Data itu tidak harus bagus, tetapi harus jujur atau rasional. Tapi di sisi lain, kita tidak dapat langsung menuduh bahwa data tersebut bagus atau jelek, karena harus dengan melalui pengujian-pengujian yang ilmiah juga, misalnya bisa kita lihat dari teori, aspek, indikator sampai kepada instrument penelitian yang dibuat. Kita harus dapat melihat hal-hal penting tersebut secara menyeluruh dan objektif.

Terkadang memang pada beberapa kasus tertentu, data yang bagus akan dapat dicurigai sebagai data yang bohong atau tidak jujur, tapi sekali lagi kita kembalikan pada cara-cara objektif kita dalam menyelidiki hal-hal penting tersebut. Kemudian ada berbicara terkait estetika atau keindahan, dalam penelitian konsep estetika bisa kita lihat dari bagaimana penelitian itu dituangkan, baik dalam proses penelitian yang sistematik maupun dalam proses penulisan artikel ilmiah (introduction, sistematic literature, methodology, results and discusson, conclusion).

Dan juga sistematika penulisan artikel ilmiah ini memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, sehingga masing-masing sistematika tersebut memiliki arti yang sangat penting dalam keberadaannya.

Dalam dunia penelitian, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan untuk mendukung klaim dan kesimpulan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah, yaitu: argumentasi teori dan argumentasi statistik. Keduanya memiliki peran penting namun berbeda dalam proses penelitian, terutama dalam konteks pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.

Penggunaan argumentasi teori dan argumentasi statistik ini jika kita lihat lebih jauh adalah sebagai bagian dari filsafat ilmu untuk menjelaskan metodologi ilmiah dalam sebuah penelitian, yaitu deducto, hypotetico dan verifikatif. Pada tahapan pertama deducto dan hypotetico adalah tahapan kita merumuskan atau menyusun argumentasi teori kita, dan argumentasi teori kita harus lah dapat dipertanggung-jawabkan dengan cara melakukan verifikasi (tahapan kedua).

Kita tidak bisa serta-merta hanya mengandalkan argumentasi teori belaka, karena hal itu masihlah belum cukup, dan juga sebuah teori itu pasti memiliki kelemahannya masing-masing, tidak bisa kita mutlak menggunakan satu atau dua teori itu, kecuali sudah pada tataran dalil atau postulat (misalnya Postulat Bohr). 

Argumentasi Teori

Argumentasi teori adalah tahapan pertama dalam kita merumuskan atau menggunakan sebuah teori serta merumuskan hipotesis (tahapan deducto dan hypotetico). Argumentasi teori ini salah satu komponen penting dalam proses penelitian ilmiah. Pendekatan ini berfokus pada penggunaan kerangka konseptual dan literatur yang sudah ada untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.

Dalam argumentasi teori, peneliti menggunakan teori yang sudah ada untuk mendukung hipotesis mereka. Metode ini melibatkan pembuatan kerangka konseptual yang menghubungkan variabel-variabel yang diteliti dan memberikan dasar logis untuk memahami fenomena tersebut. Argumentasi teori membantu peneliti membuat pertanyaan penelitian dan mengatur desain penelitian.

Untuk menjelaskan fenomena yang diteliti, argumentasi teori berfokus pada penggunaan literatur dan kerangka konseptual yang sudah ada. Metode ini mencakup:

1. Dasar Teoritis --> Argumentasi teori dimulai dengan dasar teoritis yang kuat, ini mencakup penggunaan teori yang sudah mapan untuk mendukung hipotesis yang diajukan. Melibatkan teknik pengumpulan data yang sistematis, seperti observasi, eksperimen, atau survei.

2. Literatur Terkait --> Mengkaji studi-studi sebelumnya untuk membangun argumen yang solid. Peneliti mengandalkan bukti dari penelitian terdahulu untuk memperkuat posisi mereka. 

3. Konsistensi Logis --> Mengedepankan argumen berdasarkan logika dan konsistensi internal dari teori yang digunakan. 

Sangat penting untuk merumuskan hipotesis dan memberikan konteks untuk data yang akan dikumpulkan; namun, teori tidak selalu mencerminkan keadaan dunia nyata, sehingga penelitian yang hanya bergantung pada argumen teoritis dapat menjadi tidak valid. 

Penelitian ilmiah membutuhkan argumentasi teori. Metode ini memberikan landasan konseptual yang kuat untuk memahami fenomena kompleks melalui proses sistematis mulai dari identifikasi masalah hingga pengujian hipotesis. Peneliti dapat menghasilkan hasil yang sah dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan dengan menerapkan argumentasi teori secara efektif.

Argumen teori mendorong kemajuan dalam berbagai bidang penelitian karena membantu menghubungkan gagasan baru dengan pemahaman ilmiah yang sudah ada.

Argumentasi Statistik 

Argumentasi statistik adalah tahapan berikutnya dalam kita melakukan verifikasi terhadap teori-teori yang kita gunakan dengan melalui pengujian-pengujian statistik atau pengujian hipotesis. Dalam proses penelitian ilmiah, argumen statistik merupakan komponen penting. Metode ini mengandalkan pengumpulan dan analisis data empiris untuk mendukung atau menentang hipotesis.

Argumen statistik adalah teknik penggunaan metode statistik untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan dari analisis tersebut. Teknik ini berfokus pada pengujian hipotesis melalui data yang dikumpulkan, yang memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi tentang populasi yang lebih luas berdasarkan sampel yang mereka miliki.

Argumentasi statistik ini memiliki beberapa peran penting dalam proses penelitian, yaitu: 

1. Bukti Empiris --> Argumen statistik membantu memastikan bahwa kesimpulan penelitian tidak hanya berdasarkan asumsi atau teori semata-mata karena memberikan bukti empiris yang kuat untuk mendukung klaim atau temuan penelitian. 

2. Generalisasi --> Ini sangat penting dalam penelitian sosial dan kesehatan masyarakat karena hasil sampel memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi tentang populasi yang lebih luas dengan menggunakan teknik sampling yang tepat. 

3. Pengambilan Keputusan -->  Hasil analisis statistik sering digunakan sebagai dasar untuk keputusan individu dan kebijakan publik. Misalnya, hasil studi tentang efek obat tertentu dapat memengaruhi keputusan masyarakat tentang obat apa yang harus digunakan. 

4. Validitas Penelitian --> Dengan menggunakan teknik statistik yang tepat, validitas penelitian ditingkatkan. Ini menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan analisis secara sistematis dan objektif.

Metode penelitian ilmiah memerlukan argumentasi statistik. Metode ini memberikan basis empiris yang kuat untuk mendukung hasil penelitian melalui proses sistematis mulai dari pengumpulan data hingga interpretasi hasil. Peneliti dapat menghasilkan hasil yang valid dan relevan serta berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang dengan memahami dan menerapkan dengan baik argumentasi statistik.

Dengan demikian, argumentasi teori membantu dalam membangun hipotesis dan menyediakan kerangka konseptual. Sedangkan argumentasi statistik menyediakan bukti empiris yang dapat diuji. Secara ideal, kombinasi keduanya diperlukan untuk menghasilkan penelitian yang menyeluruh dan sah. Peneliti harus memilih pendekatan yang tepat berdasarkan tujuan dan konteks masalah.

Itu artinya, walaupun kita sebagai peneliti sudah memiliki dasar atau landasan teori yang kuat terkait pemilihan variabel (deducto dan hypotetico), misalnya variabel A, B dan C sebagai variabel bebasnya, kita juga harus tetap melakukan uji statistik sebagai bentuk verifikatif kita terhadap penggunaan atau perumusan teori tersebut, misalnya Uji Multikolinieritas (uji variabel independen) untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih sahih dan kuat.

Keberadaan argumentasi statistik ini membuat kita tidak dapat pungkiri bahwa teori-teori yang digunakan memiliki peluang yang besar untuk dibantah juga oleh teori-teori yang lainnya, dengan dilakukannya uji statistik tadi justru akan dapat memperkecil bantahan dari teori-teori yang kita gunakan dalam penelitian kita. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Feryl Ilyasa

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler