Mengingat Pesan Lama, Menulis itu memberi Manfaat
Senin, 18 November 2024 12:47 WIBHakikatnya pembelajar adalah ia yang menuliskan kembali setiap jengkal pengetahuan yang didapatkan sehingga menjadi manfaat untuk pembelajar lainnya
Sudah lama nian rasanya papan hitam dengan huruf putih ini tidak saya tekan, pikiran-pikiran yang acap kali mengalihkan diri pada kesenangan dan tidak bermakna menjadikan nafsu menulis mulai turun. Ketika pikiran ini mulai saya tuangkan matahari sedang terik padahal jam masih pada pukul delapan lebih lima puluh, langit tampak biru dengan sedikit awan tipis. Teman saya sedang asik dengan suara gemuruh permainan yang sesekali mengalihkan perhatian saya.
Saya mencoba kembali mengumpulkan energi dan mengingat kembali pesan-pesan baik dari para guru yang pernah saya temui. Ketika tulisan ini mulai saya paparkan, saya melihat kembali bahwa tepat tiga bulan lalu tulisan terakhir saya “bermaya” di jejaring internet, tertuang di sana segelintir kata mengenai politik yang di waktu itu sedang hangat pemilu. Saya kembali mengingat sebuah pesan dari seorang profesor jurnalis, yang bukunya saya resume juga pada artikel ini dan saya beri judul Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup (lihat pada kumpulan artikel-artikel lainnya dalam penulis MUUFI)
Tatkala kepala ini mulai buntu pesan itu bergumam dalam pikiran saya “Kalian seorang mahasiswa begitu canggih dalam berdebatt, buku-buku ratusan kalian baca tapii ada yang luput dan harusnya ini begitu penting yaitu menulis”( begitu lebih kurang kata-kata profesor itu). Kutipan pesan tersebut melakat begitu dalam pada proses saya berpikir, bagaimana saya menjadi begitu malas sementara saya adalah seorang pembelajar.
Hakikatnya pembelajar adalah ia yang menuliskan kembali setiap jengkal pengetahuan yang didapatkan sehingga menjadi manfaat untuk pembelajar lainnya
"Menulis menjadi sarana luapan kekesalan pada hari-hari yang menjenuhkan"
Penulis, Suka Berpetualang dan Olahraga
1 Pengikut
Mengingat Pesan Lama, Menulis itu memberi Manfaat
Senin, 18 November 2024 12:47 WIBAkan ke Manakah Negeriku? Tidak Ada Ruang Kebijaksanaan Bagi Pemimpin di Masa Kini
Selasa, 3 September 2024 19:58 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler