Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Ini Kabar Buruk bagi Anda yang Malas Berolahraga

Minggu, 24 November 2024 11:39 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar buruk bagi para pemalas: Penelitian baru yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa berolahraga tidak hanya akan membuat tubuh Anda lebih sehat, tapi juga membuat otak Anda tetap tajam.\xd

***

Sebuah meta-analisis baru oleh para peneliti di Finlandia menemukan bahwa atlet cenderung memiliki memori kerja yang lebih baik daripada yang lain. Para peneliti melihat kembali penelitian sebelumnya yang membandingkan kemampuan memori orang-orang di berbagai tingkat aktivitas fisik. Mereka menemukan bahwa para atlet secara konsisten memiliki memori kerja yang lebih baik daripada orang lain, terutama mereka yang tidak banyak bergerak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan ini merupakan temuan terbaru yang mengindikasikan bahwa olahraga merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kekuatan otak kita, yang semakin penting seiring dengan bertambahnya usia. Para ilmuwan di University of Jyväskylä melakukan penelitian ini dengan harapan dapat lebih memahami hubungan antara olahraga dan kinerja kognitif.

Penelitian lain menunjukkan bahwa aktif secara fisik berkaitan dengan peningkatan kognisi, termasuk memori kerja kita-aspek kognisi yang memungkinkan kita menyulap sejumlah kecil informasi sekaligus untuk melakukan tugas-tugas. Memori kerja memiliki beberapa kesamaan, tetapi biasanya dianggap berbeda dengan memori jangka pendek.

Orang yang berolahraga mungkin memiliki kemungkinan besar untuk mengembangkan memori kerja yang lebih baik, karena para atlet sering mengambil keputusan sepersekian detik selama pertandingan. Namun menurut para peneliti, belum ada tinjauan bukti yang membandingkan memori kerja atlet dengan non-atlet, sehingga mereka memutuskan untuk melakukannya sendiri. Para peneliti menganalisis 21 penelitian yang melibatkan 1.455 partisipan, dengan sebagian besar orang yang berolahraga adalah mereka yang bermain bola basket, bisbol, atau anggar.

Mereka menemukan bahwa para atlet secara keseluruhan memiliki keunggulan yang kecil, namun signifikan secara statistik dalam memori kerja dibandingkan non-atlet di berbagai tingkat aktivitas dan olahraga. Perbedaan ini bahkan lebih besar ketika para atlet hanya dibandingkan dengan orang-orang yang tidak banyak bergerak, yang berarti mereka hanya melakukan sedikit aktivitas fisik.

"Temuan kami menunjukkan hubungan yang konsisten antara keahlian olahraga dan peningkatan kinerja (memori kerja). Sementara gaya hidup yang tidak banyak bergerak tampaknya terkait dengan kerugian memori kerja," tulis para peneliti dalam makalah mereka, yang diterbitkan bulan ini di jurnal Memory.

Penelitian-penelitian semacam ini hanya bisa menunjukkan korelasi antara olahraga dan memori kerja yang lebih baik, bukan hubungan sebab-akibat yang jelas. Namun, studi yang dianalisis oleh para peneliti dinilai memiliki risiko bias yang rendah, yang merupakan indikator penting dari kualitas sebuah penelitian.

Melansir dari laman gizmodo.com, banyak penelitian juga menemukan bahwa olahraga secara umum dapat meningkatkan daya ingat kita. Jadi, para penulis mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan manfaat dari mendorong orang untuk berolahraga dan tetap aktif.

"Hasil penelitian ini menunjukkan manfaat kognitif dari olahraga dan menekankan pentingnya gaya hidup aktif untuk meningkatkan kesehatan kognitif," tulis mereka. Manfaat berolahraga tidak hanya terbatas pada orang yang lebih muda yang lebih sering berolahraga atau berolahraga.

Penelitian telah menemukan bahwa olahraga teratur juga berkaitan dengan peningkatan memori kerja di antara orang yang lebih tua. Sementara olahraga juga mencegah penurunan daya ingat yang berkaitan dengan usia yang cenderung kita alami seiring bertambahnya usia. ***

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler