Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Kemana Semesta Membawa

Minggu, 24 November 2024 11:42 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejauh apa semesta akan membawa diri ini?

Aku terbangun dari mimpiku. Lalu apa? Apa aku harus pergi sekarang? Mimpi yang berulang kali namun tak jelas apa tujuannya. Bahkan makna yang tersirat sulit aku pahami.

Biar semesta yang menuntunku. Pergi membawaku kemana dia ingin. Tempat yang ingin dituju sesuai garis yang sudah ditakdirkan. Seseorang yang harus aku temui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti apa wujudnya pun aku tidak tahu. Seolah semesta menyimpan dan menyembunyikannya dari aku. Tapi aku bisa merasakan bahwa langkah kakiku berjalan mengarah padanya.

Lalu apa?

Apa tujuan pertemuan itu nanti? Apa ada seseorang yang bisa menjelaskannya?

Getarannya...

Aku merasakan dia semakin dekat. Dia datang mendekatiku. Arah ku memandang tak terelakkan, aku seperti ditarik. Gaya tarik- menarik ini sangat kuat sekali.

Aku tidak bisa apa-apa selain terbawa arus menuju dirinya. Semesta membawaku begitu saja tanpa banyak beban. Aku ikut mengalir kesana.

Siapa dia?

Aku bahkan tidak mengenalinya. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Tapi dimana? Jadi aku harus menutup mataku lalu aku mengingat sekeras mungkin.

Apa yang dia rasakan disana? Apa begitu juga? Atau dia juga tidak berdaya melawan semesta yang juga membawanya untuk menghampiriku disini?

Misteri ini hanya milik sang pencipta, skenario semesta yang tak pernah diketahui oleh siapapun. Dan dirancang untuk menyatukan kedua yang selama ini terpisah. Karna ditakdirkan bersama adalah sebuah kepastian.

Aku dituntun dan kau digerakkan. Niat dalam masing-masing hati. Kita saling mencintai untuk lebih lama lagi. Bersama di sepanjang hidup. Musim apapun atau bahkan menembus batas ruang dan waktu, selamanya ditakdirkan untuk bersama.

Jika nanti berpisah lagi, hatimu merindu. Begitu pula denganku. Tidak apa raga terpisah jauh, kau akan selalu ingat tentangku. Karna aku hidup dalammu. Kau hidup dalamku.

Aku disini menunggu. Mengembara kemana pun akan terus pulang kembali padamu. Jika kau juga begitu, pergilah untuk membuktikan bahwa hatimu akan terus berteriak mencariku.

Kelak kalau kita tidak bersama, itu pilihanmu. Aku ingin bersamamu selalu. Bagaimana dengan skenario semesta? Kau tak perlu menebaknya.

Semuanya terikat pada masing-masing ikatannya. Kau bisa melepas ikatanmu tapi kau akan terus dikejar oleh sesuatu yang tidak kau inginkan. Rindu itu menyiksamu. Orang-orang terus menyakitimu. Banyak kesialan yang kau hadapi. Tapi kau tahu harus apa.

Pulanglah. Kembali kesini. Aku disini.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua