Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Tabung Trauma

5 hari lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kalau sudah terkumpul banyak, mungkin bisa membeli kematian.

Satu per satu...

Apa lagi yang terjadi hari ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tepat pukul berapa hari ini menangis? Usapan lembut tangan siapa hari ini yang menemani?

Apa saran temanmu hari ini?

Lagi-lagi..

Ingat lagi trauma dulu. Meski sudah lupa, setiap malam di jam 3 pagi, mereka menyerbu.

Perasaan takut menjadi-jadi. Menghindar atau hadapi?

Seperti kata orang-orang, hidup memang sulit ditebak. Tapi kalau memaksa juga tidak baik. Cemaslah hati. Dihantui rasa takut. Sering mencekam, leher seperti tercekik.

Hantu mungkin ada sedang mencekik. Atur nafas..

Hanyut dalam memori buruk. Tidur lebih banyak ditemani mimpi buruk. Sampai kapan? Tidak tahu.

Cari cara untuk pergi, cuma bisa menghindari. Lari-larian, diri dikejar dan diterjang banyak keputusasaan. Siapa peduli? Kau hadapi sendiri.

Tabung hari ini. Besok tabung lagi jika ada.

Kumpulkan sepanjang hidup ini. Kali aja besok terkumpul banyak, pikir-pikir ingin beli apa dengan semua tabungan ini?

Rumah kesengsaraan terlalu murah, besok pasti terbeli pakai tabungan ini.

Ada lainnya yang ingin dibeli?

Pikir-pikir saja dulu. Tabungan ini udah terlalu banyak. Beli sesuatu yang sangat mahal dan itu membuatmu cukup senang. Pilihan jangan sampai salah.

Trauma jenis apapun ada disini. Sudah berapa lama ditabung? Jika ada yang ingin menandingi, sembunyikan tabungan ini karna tahu sendiri punya diri sendiri lebih banyak.

Cerita sedih mereka. Cerita-cerita susah. Cerita-cerita lucu dan bahagia mereka berbeda dengan diri sendiri.

Sialan...

Ucap dalam hatiku, kau bukan diriku.

Adu sana sini, milik diri sendiri disimpan. Dengar baik-baik seperti apa mereka menceritakan tabungan traumanya.

Tertawalah bukan karna menghina. Tanpa niat merendahkan, merendahlah serendah mungkin. Sampai dianggap sepele tabungan yang sudah dimiliki.

Nanti tabungannya dibelanjakan untuk sebuah kematian. 

Orang-orang tidak membeli hal itu mungkin karna takut tapi diri sendiri membelinya karna membutuhkan. Disini tidak perlu lagi harap kehidupan.

Belanjakan tabungan trauma untuk sebuah kematian. Lalu tenanglah disana.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua