Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Begini Cara Menghilangkan Mikroplastik dari Air Minum

4 hari lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Fragmen-fragmen kecil mikroplastik masuk ke dalam tubuh kita dalam jumlah yang mengkhawatirkan, terutama melalui makanan dan minuman. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan cara yang sederhana dan efektif untuk menghilangkan mikroplastik dari air.\xd\xd

***

Sebuah tim dari Guangzhou Medical University dan Jinan University di Cina melakukan pengujian terhadap air lunak dan air keran sadah yang lebih kaya akan mineral.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nano/mikroplastik air keran (NMP) yang keluar dari sistem pengolahan air terpusat semakin menjadi perhatian dunia, karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan pada manusia melalui konsumsi air," tulis para peneliti dalam makalahnya, yang diterbitkan pada bulan Februari 2024.

Mereka menambahkan nanoplastik dan mikroplastik sebelum merebus cairan dan kemudian menyaring endapan apa pun. Dalam beberapa kasus, hingga 90 persen NMP dihilangkan melalui proses perebusan dan penyaringan, meskipun keefektifannya bervariasi tergantung pada jenis airnya. Tentu saja, manfaat terbesarnya adalah sebagian besar orang dapat melakukannya dengan menggunakan apa yang sudah ada di dapur mereka.

"Strategi air mendidih sederhana ini dapat 'mendekontaminasi' NMP dari air keran rumah tangga dan memiliki potensi untuk mengurangi asupan NMP yang tidak berbahaya bagi manusia melalui konsumsi air," tulis tim peneliti.

Konsentrasi NMP yang lebih besar dihilangkan dari sampel air keran sadah, yang secara alami membentuk penumpukan kerak (atau kalsium karbonat) saat dipanaskan. Umumnya terlihat di dalam ceret dapur, zat berkapur terbentuk di permukaan plastik karena perubahan suhu memaksa kalsium karbonat keluar dari larutan, yang secara efektif memerangkap fragmen plastik dalam kerak.

Bahkan dalam air lunak, lebih sedikit kalsium karbonat yang terlarut, sekitar seperempat dari NMP tersangkut dari air. Setiap potongan plastik bertatahkan kapur kemudian dapat dihilangkan melalui filter sederhana seperti saringan baja tahan karat yang digunakan untuk menyaring teh, kata para peneliti.

Penelitian sebelumnya mengukur fragmen polistiren, polietilena, polipropilena, dan polietilena tereftalat di dalam air keran yang dapat diminum, yang kita konsumsi setiap hari dengan jumlah yang berbeda-beda. Untuk menguji strategi ini, para peneliti menambahkan lebih banyak lagi partikel nanoplastik, yang secara efektif dapat dikurangi jumlahnya.

"Minum air matang tampaknya merupakan strategi jangka panjang yang layak untuk mengurangi paparan global terhadap NMP," tulis para peneliti.

"Namun, minum air rebusan sering dianggap sebagai tradisi lokal dan hanya berlaku di beberapa daerah saja." Tim peneliti berharap minum air rebusan dapat menjadi praktik yang lebih luas seiring dengan semakin banyaknya penggunaan plastik di dunia. Meskipun belum diketahui secara pasti seberapa besar dampak buruknya plastik terhadap tubuh kita, namun yang pasti plastik bukanlah makanan ringan yang paling sehat.

Plastik telah dikaitkan dengan perubahan mikrobioma usus dan resistensi antibiotik tubuh. Tim di balik penelitian terbaru ini ingin melihat lebih banyak penelitian tentang bagaimana air matang dapat menjauhkan bahan buatan dari tubuh kita - dan mungkin melawan beberapa efek mengkhawatirkan dari mikroplastik yang muncul.

"Hasil penelitian kami telah mengesahkan strategi yang sangat layak untuk mengurangi paparan NMP pada manusia dan membangun fondasi untuk penyelidikan lebih lanjut dengan jumlah sampel yang jauh lebih besar," tulis para peneliti lewat jurnal Environmental Science & Technology Letters. ***

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler