x

Kapten tim Brasil Thiago Silva melewati para pemain Meksiko yang sedang bergembira merayakan kemenangan mereka dalam final Olimpiade London 2012 di Stadion Wembley (11/8). Meksiko berhasil meraih medali emas. AP/Jon Super

Iklan

Toriq Hadad

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Brasil vs Chili: Perang Saudara

SEPAK BOLA memang bukan statistik. Tapi angka-angka perjumpaan kedua kesebelasan sebelumnya kadangkala berbicara banyak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SEPAK BOLA memang bukan statistik. Tapi angka-angka perjumpaan kedua kesebelasan sebelumnya kadangkala berbicara banyak. Malam ini Brasil akan memulai ronde kedua Piala Dunia 2014 dengan melawan negara tetangganya, Chili. Dalam pertandingan sistem “gugur” Babak 16 Besar ini, tak akan ada lagi hasil seri. Salah satu kesebelasan harus menang. Kalau masa perpanjangan waktu tak memberikan hasil, pertandingan akan dilanjutkan lewat adu penalti.

 

Sejak 1962, Brasil sudah 16 kali bertanding melawan Chili. Hasilnya, Brasil menang 13 kali, dua kali seri, dan sekali kalah. Gol yang dicetak Brasil ke gawang Chili 45 dan Chili membalas 13 gol ke gawang lawannya. Secara persentase, Brasil unggul 81,3 persen selama ini. Dua pertandingan persahabatan keduanya di tahun 2013 berakhir dengan seri (2-2) dan menang untuk Brasil (2-1) pada 20 November 2013 di Toronto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2014 ini keduanya tak sempat bertemu, karena Brasil sebagai tuan rumah mendapat keistimewaan untuk tidak mengikuti babak penyisihan. Tapi dalam babak kualifikasi Piala Dunia Afrika Selatan 2010, Brasil dua kali memukul Chili, masing-masing 4-2 dan 3-0. Di Afrika Selatan, keduanya sempat bertemu dan kembali Brasil menghantam Chili dengan 3 gol tanpa balas.

 

Di Brasil 2014, peruntungan Chili, yang bermain di Belo Horizonte, rupanya sedang pasang naik. Menang 3-1 melawan Australia, kemudian mengirim pulang juara dunia Spanyol dengan 2-0, kendati kalah 0-2 dari Belanda, Chili jelas tak bisa dipandang sebelah mata oleh siapapun. Alexis Alejandro Sanchez, penyerang 25 tahun itu, siap memberi kejutan bagi Brasil. Penyerang klub Barcelona ini sudah mencetak satu gol ketika melawan Australia. Sanchez akan ditopang Arturo Vidal, gelandang klub Juventus yang sangat tangguh di lapangan tengah itu. Jangan pula lupakan Eduardo Vargas, penyerang 24 tahun yang bermain di Valencia Spanyol itu. Vargas inilah yang membobol gawang Spanyol, “induk semangnya” yang akhirnya terpuruk di babak penyisihan grup.

 

Toh Brasil tetap diunggulkan menang. Selain soal statistik, Neymar sedang bagus-bagusnya. Penyerang Barcelona itu akan ditopang penyerang bertenanga kuda, Hulk, dan juga Fred yang bermain sangat cerdik terutama di kotak penalti.  Dua gol Neymar ke gawang Kroasia membawa dia merebut gelar Man of The Match. Dua gol lagi ke gawang Kamerun menjadikan Neymar sebagai Top Scorer sampai babak 16 Besar ini.

 

Kalau Brasil gugur malam ini, itu akan menjadi the biggest upset dalam sepak bola negara Samba. 

TH

 

 

Ikuti tulisan menarik Toriq Hadad lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB