Arsip Mitrokhin, Jendela ke Operasi Rahasia KGB

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Catatan tangan Mayor Vasily Mitrokhin, yang berisi operasi dan nama agen rahasia KGB, dibuka untuk umum di Pusat Arsip Churchill, Inggris.

Christoper Andrew, penulis sejarah intelijen, dalam buku The Sword and The Shield: The Mitrokhin Archive and The Secret History of KGB (2001) menulis pada bab awal buku itu soal sikap percaya diri intelijen Rusia bahwa tidak akan ada buku yang isinya akan membocorkan nama ratusan mata-mata Rusia.

Tatyana Samolis, jurubicara badan intelijen luar negeri Rusia, Sluzhba Vneshney Razvedki (SVR) mengatakan, "benar-benar omong kosong" jika ada yang mengatakan akan ada buku seperti itu. "Ratusan nama orang agen? Itu tidak akan terjadi. Sejumlah pembelot bisa mendapatkan satu, dua mungkin tiga nama agen --tetapi tidak ratusan."

SVR adalah penerus KGB, yang sebelumnya adalah Direktorat Utama Satu KGB dengan tugas menangani intelijen luar negeri. Penerus KGB yang menangani intelijen dalam negeri adalah FSB (Federal'naya Sluzhba Bezopasnosti).

Christoper memastikan bahwa keyakinan Tatyana itu berlebihan. Faktanya, kata dia, Mayor Vasily Mitrokhin berhasil keluar dari Rusia menuju Inggris dengan membawa catatan yang berkisah soal operasi intelijen Rusia di seuruh dunia dan menyebut nama mata-matanya tidak hanya dalam jumlah ratusan, tapi ribuan. Mitrokhin adalah pejabat arsip senior dalam badan arsip intelijen KGB.

Catatan yang dibuat Mitrokhin itulah yang kemudian dikenal sebagai Arsip Mitrokhin. Biro Penyelidik Federal AS, FBI, menyebut arsip itu sebagai "Bahan intelijen paling lengkap dan luas yang pernah diterima dari sumber manapun." Kini, catatan Mitrokhin itu dibuka untuk umum untuk pertama kalinya, 8 Juli 2014 lalu. Arsip itu bisa diakses umum di Pusat Arsip Churchill, berdampingan dengan surat-surat pribadi mantan perdana menteri Inggris era perang, Winston Churchill, dan Margaret Thatcher.

Mitrokhin, dari tahun 1972 hingga 1984, adalah pejabat arsip senior dalam arsip intelijen KGB. Ia memiliki akses tak terbatas ke ratusan ribu file dari jaringan global mata-mata dan operasi pengumpulan intelijen. Seiring berjalannya waktu, ia kecewa dengan penindasan brutal rezim Uni Soviet. Saat itulah ia mulai membuat catatan tulisan tangan atas materi rahasia di KGB dan menyelundupkannya keluar dari gedung arsip KGB setiap malam.

Pada tahun 1992, setelah runtuhnya Uni Soviet, ia, keluarganya dan arsipnya diselundupkan keluar oleh badan intelijen Inggris, Secret Service Intelligence (SIS). Vasiliy Mitrokhin meninggal pada Januari 2004.

Menurut The Moscow Times Mitrokhin menyalin file rahasia KGB itu antara tahun 1972 dan 1984 ketika mengawasi pemindahan arsip intelijen luar negeri KGB dari markasnya di Lubyanka, pusat kota Moscow ke kantornya yang baru di Yasenevo. Dia menyelundupkan keluar catatannya, mengetiknya di tempat peristirahatannya (dacha), dan menyembunyikannya di bawah lantai papan.

Awal pembelotannya dimulai pada tahun 1992. Pada waktu itu, ia naik kereta api semalam suntuk untuk menuju Riga, Latvia. Untuk menyamarkan identitasnya, ia berpakaian seperti penjaja jalanan, menyembunyikan sampel dokumen rahasianya di bawah pakaian tua dan sosis. Ia awalnya pergi ke kedutaan Amerika Serikat, tapi tertunda oleh antrian panjang orang yang mengurus visa di sana.

Dia kemudian pergi ke kedutaan Inggris. Di sana, ia diterima oleh staf muda di kedutaan dan mengajaknya masuk. Sesampainya di dalam, staf itu bertanya: "Apakah Anda ingin secangkir teh?". Setelah itu, seorang perwira SIS, yang terkenal dengan sebutan MI6, datang menangani Mitrokhin dan menyadari pentingnya dokumen yang ditawarkannya. Pada tahun itu juga, MI6 melakukan operasi untuk mengeluarkannya dari Rusia menuju Inggris.

Sekarang, lebih dari 20 tahun setelah pembelotannya ke Inggris, file Mitrokhin dibuka oleh Pusat Arsip Churchill. Menurut media Inggris Guardian, saat datang ke kedutaan besar Inggris dan menunjukkan sampel dokumen rahasianya itu, Mitrokhin sudah meminta agar bahan-bahan rahasia ini dibuka kepada publik.

Profesor Christopher Andrew, satu-satunya sejarawan yang sampai saat ini menjadi satu-satunya yang mendapatkan akses ke arsip itu, dan penulis dua buku terlaris soal KGB bersama Mitrokhin, mengatakan:. "Hanya ada dua tempat di dunia di mana Anda akan menemukan materi seperti ini. Satu di arsip KBG -yang tidak terbuka dan sangat sulit untuk masuk ke dalamnya- dan yang lainnya adalah di sini, di Churchill College di mana catatan naskah Mitrokhin sendiri hari ini dibuka kepada seluruh dunia untuk melihatnya."

"Mitrokhin bermimpi untuk mempublikasikan bahan ini dari 1972 sampai kematiannya, yang sekarang terjadi di tahun 2014. Lingkaran dekat KGB, operasi intelijen luar negeri dan kebijakan luar negeri Soviet-era Rusia semua berada dalam koleksi yang luar biasa ini. Skala dan sifatnya memberikan wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam kegiatan KGB yang sebagian besar terjadi di era Perang Dingin. "

Sebelum dibuka di Pusat Arsip Churchill ini, sebagian bahan itu menjadi bahan buku yang ditulis Christopher bersama Mitrokhin. Ketiga buku itu, selain The Sword and The Shield, adalah The Mitrokhin Archive: The KGB in Europe and the West (2006) dan The Mitrokhin Archive II: The KGB in the World (2006).

"Berkas Mitrokhin berkisar dari segera setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917 hingga menjelang era Gorbachev," kata Andrew. "Awalnya ia menyelundupkan catatan hariannya pada potongan-potongan kertas kecil tersembunyi di sepatunya. Setelah beberapa bulan, ia mulai membawa keluar di saku jaketnya, kemudian menguburkannya setiap akhir pekan di dacha keluarga di pedesaan dekat Moskow."

Di antara 19 kotak dan ribuan makalah yang dibuka di Pusat Arsip Churchill adalah catatan KGB soal Paus Yohanes Paulus II, yang kegiatannya di Polandia dipantau erat sebelum pemilihannya menjadi Paus. Ada juga peta dan rincian penyimpanan rahasia senjata Rusia di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Lalu ada juga file soal Melita Norwood, ilmuwan Inggris yang menyelundupkan rahasia nuklir ke Rusia.

Arsip itu mengatakan, Norwood, yang diberi nama sandi Hola, "menyerahkan banyak bahan berharga untuk energi nuklir yang ia akses dengan mindahkannya dari kotak penyimpanan aman bosnya, memotretnya, kemudian menempatkan kembali ke tempat semula." Ia direkrut pada tahun 1935 oleh mantan koresponden kantor berita Soviet, Tass, yang bernama Rothstein.

Seorang editor mingguan sayap kiri, Tribune, yang diberi nama sandi Dan, diklaim selama tahun 1960 telah menerbitkan artikel "berdasarkan propaganda KGB" dan dibayar £ 200 sebagai hadiah.

File-file itu juga menggambarkan bagaimana Guy Burgess, anggota terkenal jaringan mata-mata Cambridge, "terus-menerus di bawah pengaruh alkohol", namun berhasil memberi KGB 389 dokumen pada semester pertama tahun 1945, dan 168 dokumen pada tahun 1949. Donald Maclean, anggota lainnya dari jaringan mata-mata Cambridge, juga digambarkan sebagai "terus-menerus mabuk" dan "tidak pandai menyimpan rahasia". Ia mengatakan kepada kekasih dan saudaranya tentang "pekerjaan" rahasianya.

Lampiran dalam arsip itu juga menyebut bahwa KGB mengklaim memiliki kontak dengan 200 orang di Inggris. Arsip itu juga mengklaim bahwa Philip Agee, mantan petugas intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA) yang secara terbuka membuat daftar nama agen-agen AS, telah menggunakan materi yang ditawarkan kepadanya oleh KGB.

Yuri Andropov, kepala KGB pada 1960-an dan 1970-an, juga disebut menyusupi Ramparts, majalah radikal di AS yang secara konsisten menentang perang Vietnam dan juga menerbitkan buku harian tokoh perang gerilya, Che Guevara. Dokumen Mitrokhin juga memuat daftar panjang target, terutama editor dan pemimpin mahasiswa. Andropov disebut menugaskan 15 "agen intelijen berpengalaman" untuk mengejarnya target itu dalam operasi KGB bernama sandi "Progress".

Namun analis intelijen dan beberapa pembelot Soviet memperingatkan bahwa KGB membesar-besarkan jumlah kontak dan operasi yang dilakukannya untuk membuat terkesan pemimpin Sovyet saat itu, selain sebagai salah satu bahan untuk menaikkan anggaran badan intelijen.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email [email protected]

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler