Pendidikan Anak Merangin Diabaikan

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puluhan siswa murid Sekolah Dasar (SD) nomor 252 dan 218 di Desa Lantak Seribu, dan Lantak Seribu 1, di Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, belajar Sekolah duduk di lantai dan ruang perpustakaan, musola dijadikan ruang kelas, untuk belajar.

Jambi- Puluhan siswa murid Sekolah Dasar (SD) nomor 252 dan 218 di Desa Lantak Seribu, dan Lantak Seribu 1, di Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, belajar Sekolah duduk di lantai dan ruang perpustakaan, musola dijadikan ruang kelas, untuk belajar. 

Sebagaimana dikungkapkan Kepala SD 252, Heri Winarto, kepada Wartawan Senin (3/11-2014) bahwa, disekolahnya itu terdapat 195 siswa, dibagi dalam 8 kelompok belajar. Karena ruangannya tidak cukup, sehingga di ruang perpustakaan kita jadikan tempat belajar. 

Menurut Heri, untuk mengatasi hal itu, pihaknya pernah membuat jadwal siswa masuk sekolah pagi dan sore. Namun, tidak disetujui orangtua siswa, lantaran di sore harinya, siswa harus belajar madrasah.

Akhirnya, orangtua siswa menyepakati anaknya untuk belajar sekolah, pada pagi hari. Walaupun harus menggunakan ruang perpustakaan dan parkir sebagai tempat belajar siswa. "Siswa yang belajar, dan guru yang mengajar di ruang itu, memang terlihat kurang nyaman, karena keadaan ruangan belajar yang hanya berdinding selembar triplek, namun ini harus dijalani, ” aku Heri.

Kondisi serupa juga terjadi di SD 218 Lantak Seribu I. Di sekolah ini terdapat tiga ruangan belajar yang sangat tidak layak. Sejumlah siswa belajar di musala, berukuran 5 x 6 meter. rumah penjaga sekolah dan ruang kelas hasil swadaya masyarakat.  

"Di SDN 218 ini, hanya ada 6 ruangan kelas belajar, dengan jumlah 218 orang  siswa, terbagi dalam 9 kelompok belajar, “ ujar Kusmiati, Kepala TU SD 218. Kusmiati juga menjelaskan, siswa yang menggunakan rumah penjaga sekolah, sebagai tempat bela jar siswa, sudah berlangsung hampir 4 tahun in.  

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Merangin dinilai kurang peduli dengan dunia Pendidikan.

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negri belajar sekolah duduk dilantai. Ruangan Perpustakaan dan Musolah dijadikan tempat siswa belajar. (Djohan) Jambi

Bagikan Artikel Ini
img-content
Djohan

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler