Pengentalan Darah pada Wanita?
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBpengertian kekentalan darah, penyebab kekentalan darah, akibat kekentalan darah
Ketika pasangan baru memasuki jenjang pernikahan, maka harapan keluarga baru ini tentu ingin mendapatkan keturunan. Jika, pasangan ini sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun belum juga dikaruniai keturunan, maka hatinyapun pasti akan gelisah. Padahal pasangan ini aktif melakukan hubungan suami istri dan selama ini tidak menggunakan kontrasepsi. Banyak sekali penyebab wanita sulit untuk mempunyai keturunan.
Faktor penyebabnya bisa dikarenakan dari istri atau bisa juga disebabkan faktor sang suami. Dari sekian banyak faktor yang ada pada wanita sehingga belum bisa mempunyai anak adalah gangguan penyakit seperti kekentalan darah yang menyebabkan wanita sulit hamil. Kekentalan darah atau darah kental merupakan keadaan ketika darah dalam tubuh mengalami kekurangan cairan.
Akibatnya sel yang ada mudah melekat satu dengan yang lainnya. Sehingga keadaan ini dapat menyulitkan darah mengalirkan nutrisi atau oksigen ke seluruh tubuh. Maka, jangan heran apabila orang yang mengalami atau penderita darah kental sering pusing, migrain, pegal di daerah tengkuk dan leher, pandangan berkunang, hingga daya ingat menurun. Selain itu, darah kental juga merupakan gangguan akibat tingginya kadar ACA (Anticardiolipin Antibody) hingga menyebabkan APS (Antiphospholid Syndrome) atau darah kental.
ACA sendiri adalah protein dalam darah yang menyebabkan tubuh membentuk reaksi kekebalan. Protein ini yang kemudian menyebabkan darah menjadi lebih kental. Untuk itu bagi seorang istri yang sudah lama menikah tetapi masih juga belum memiliki momongan, maka disarankan untuk melakukan test kekentalan darah. Sebab tidak menutup kemungkinan wanita tersebut sulit hamil dikerenakan oleh kekentalan darah yang tinggi hingga asupan makanan menuju plasenta pada janin terhambat. Ketika sudah terhambat, maka bisa menyebabkan sulit hamil bahkan seringkali mengalami keguguran berulang kali. Keguguran biasanya terjadi pada bulan ketiga atau empat usia kehamilan.
Bila wanita dengan kekentalan tinggi dipaksakan hamil, maka janin yang dilahirkan biasanya tidak sehat. Kelahiran prematur atau berat bayi lahir rendah sebagai risiko yang harus ditanggung Kekentalan darah ini bisa juga disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi. Biasanya usia wanita yang mengalami kekentalan darah adalah 18-45 tahun Untuk itu, ibu hamil yang menderita gangguan darah kental harus melakukan konsultasi dengan dokter kandungan agar tidak mempengaruhi rencana kehamilan.
Frekuensi pemeriksaan dapat disesuaikan dengan kondisi golongan kekentalan darah. Tidak saja wanita yang mengalami masalah darah kental, laki-laki juga beresiko memiliki kekentalan darah abnormal yang menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk itu, alangkah baiknya jika melakukan pemeriksaan ke dokter adalah kedua pasangan tersebut. Hal itu sangat berguna agar mengetahui penyebab utamanya dan melakukan penanganan medis yang tepat.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Tips untuk Mencegah Wasir Pada Ibu Hamil
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBPerbedaan Mual Muntah Sebagai Tanda Kehamilan dengan Maag
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler