x

Presiden Joko Widodo menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2015 kepada Gubernur Papua Lukas Enembe di Istana Negara, Jakarta, 8 Desember 2014. ANTARA FOTO

Iklan

maskusdiono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tegas Soal Kedaulatan, Jokowi Dikritik Soal Papua

Setelah kejadian tertembaknya warga Papua, beberapa tokoh Papua mengkritik Jokowi soal penegakan hak asasi di Papua

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai diserang pihak asing dalam kasus Papua. Masih belum lama menjabat, terjadi penembakan terhadap warga sipil di Papua.Tentunya yang tertuduh pihak TNI dan Polri.

Kalau melihat lebih jernih, pergesekan di antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga terjadi. Ada faksi Inggris yang dimotori Benny Wenda, ada juga yang dimotori Australia, maupun faksi-faksi lainnya termasuk di Amerika Serikat. Dalam beberapa kasus, mereka pun sering bentrok di lapangan. Dan kejadian perang antaranggota OPM tidak bisa dihindarkan.

Setelah kejadian tertembaknya warga Papua, beberapa tokoh Papua termasuk petinggi gereja meminta Jokowi tidak usah datang ke Bumi Cendrawasih. Tokoh gereja Papua, Pdt Socrates Sofyan Yoman meminta Jokowi tidak usah datang ke Papua saat perayaan natal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perayaan natal di Papua tahun ini diprediksi mencapai 20 miliar.

Asing

The Canberra Times pada Sabtu (13/8/2011) menyebut tentang laporan rahasia mengenai kaum separatis Papua yang ditulis oleh kesatuan elit militer Indonesia, Kopassus. Laporan tersebut mengklaim adanya kelompok-kelompok bersenjata yang bersiaga untuk perang gerilya. Tetapi dalam laporan diungkap bahwa kelompok itu hanya memiliki satu senjata untuk setiap 10 orang.

Laporan yang bertajuk ‘Anatomi Separatis Papua (Anatomy of Papuan Separatis)’ itu menyatakan, penduduk dari provinsi timur yang kaya akan sumber daya ini ‘mudah dipengaruhi oleh ide-ide separatis’. “Tuntutan irasional untuk hak adat atas tanah dan terbatasnya infrastruktur serta transportasi telah menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata laporan itu.

Kalau kita kaitkan pernyatan tegas Jokowi sebelum dilantik yang dikutip media Australia The Sydney Morning Herald (SMH) edisi Sabtu (18/10).

Jokowi, yang ditulis SMH dengan sebutan ‘'Mr Joko'', memperingatkan Perdana Menteri Tony Abbott agar Angkatan Laut Australia tidak seenaknya memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa diundang, termasuk dengan dalih menghalau balik imigran ilegal maupun pencari suaka yang hendak memasuki wilayah perairannya.

Selain itu, Jokowi pun akan bertindak tegas terhadap gerakan separatis termasuk peran asing dalam merongrong kedaualatan NKRI. Sikap tegas itu dibuktikan dengan menenggelamkan kapal asing. Dan melihat gejala tegasnya Jokowi, asing mulai bermain di Papua.

Sumber Tulisan

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler