Ketika di sepertiga masa,
hidupmu janjikan pulang yang didamba
Bertemu kekasih yang menunggu setia
menemani habiskan segelas wedang dan sejumput senja
atau simbok yang tak bosan bilang, 'Le, madhang* dulu sana'
Bersua sanak tetangga, yang salamnya tulus kabari cerita
soal gagal panen karena sengkarut diraja
atau tentang aspal baru di jalan desa
Ketika mereka tak pernah enggan menemanimu merentang rasa
memandangi damainya gunung di utara,
mendengarmu berkisah, satu ketika di pasar dekat istana.
Tak sekalipun lenguhmu di sini lalu bersuara
meratapi pilihan jadi penari topeng di kolong rimba.
Tenang-tenang saja. Tertawa harus bisa!
Sudah? Ambil air basuh ke muka
Mulai saja menggelantung, menyusur beton pencakar kota.
*
madhang = (Jw) makan
Ikuti tulisan menarik Rob Januar lainnya di sini.