x

Iklan

Ipul Gassing

Pemilik blog daenggassing.com yang senang menulis apa saja. Penikmat pantai yang hobi memotret dan rajin menggambar
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Wisata Baru, Namanya Wisata Batu Akik

Batu akik jadi fenomena yang ramai dibicarakan orang, buat saya bahkan bisa jadi salah satu tujuan wisata

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada pemandangan berbeda di sekitar Jl. Aroepala dan Tun Abdul Razak. Setahun belakangan ini jalan sepanjang kurang lebih 3 km itu penuh dengan pedagang batu baku akik. Setahun lalu saya hitung hanya ada 4 pedagang, sekarang mungkin sudah ada puluhan. Beberapa dari mereka bahkan berkumpul seperti membentuk sentra batu akik.

Dalam sekira dua tahun belakangan ini batu akik memang seperti jadi fenomena nasional. Berawal dari pemberian mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada presiden AS Barrack Obama, batu tiba-tiba jadi pembicaraan luas. Jumlah peminatnyapun bertambah, bukan lagi datang dari orang-orang tua, tapi juga anak-anak muda dan bahkan ibu-ibu.

Dulu batu-batu akik yang terkenal datang dari Maluku Utara, nama-nama seperti bacan dan obi seperti jadi favorit banyak orang. Seiring dengan semakin maraknya fenomena batu akik ini, jenis dan ragam batu akikpun makin bertambah. Tiap-tiap daerah seperti berlomba untuk mempopulerkan batu akik dari daerah mereka masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sulawesi Selatan tidak mau ketinggalan. Entah siapa yang memulai, tapi dari sebuah daerah di Utara Sulawesi Selatan yang bernama Enrekang, muncullah batu akik yang perlahan tapi pasti mulai terkenal. Namanya batu sisik naga. Sepintas bentuknya memang menyerupai sisik ular, berwarna hitam dan cokelat. Bila diraba teksturnya tidak rata, bergelombang di bagian yang bergaris serupa sisik itu.

Di kawasan Jl. Aroepala yang saya sebut tadi, sisik naga Enrekang jadi salah satu jenis yang paling banyak dijajakan. Bersanding dengan jenis batu akik lainnya yang rata-rata juga datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Selain Enrekang, daerah lain yang juga terkenal dengan batuannya adalah kabupaten Pangkep, Maros dan Sinjai. Saya tidak hapal nama-namanya, tapi daerah-daerah itu juga punya batu yang mulai dilirik para penggemarnya.

Batu akik yang makin marak penggemarnya ini buat saya menarik, bisa jadi salah satu pilihan wisata ketika berada di satu daerah. Tampilan batu akik yang sudah dipoles biasanya memang menarik. Ada batu yang mengkilap dan tembus pandang, tapi ada pula yang tidak tembus pandang. Ada juga batu akik yang punya tekstur unik.

Tekstur inilah yang yang kadang dihargai sangat mahal. Konon ada batu akik yang terjual seharga Rp. 5 M karena teksturnya menyerupai gambar Nyi Roro Kidul. Di Makassar ada pula yang terjual seharga Rp. 50 juta karena teksturnya menggambarkan silluet wajah Sultan Hasanuddin. Entah benar atau tidak, tapi itulah cerita yang beredar di kalangan pecinta batu akik.

Suatu kali saya pernah diperlihatkan batu akik yang sudah jadi mata cincin. Kata pemiliknya ada gambar seorang samurai dengan pedangnya yang duduk bersila di batu itu. Saya berusaha melihatnya dengan jelas dan menurut saya butuh imajinasi tinggi untuk bisa melihat gambaran seperti yang dibilang sang pemilik.

Cerita-cerita di belakang batu akik itu pula yang menambah daya tarik batu-batu alam ini selain keindahannya. Ini pula yang menurut saya bisa jadi alasan kenapa batu akik dan sentra-sentra penjualannya bisa jadi tujuan wisata yang menarik. Membawa pulang batu akik yang indah lengkap dengan cerita-cerita di belakangnya tentu akan jadi buah tangan yang unik bagi para wisatawan.

Jadi, kalau sempat ke Makassar dan masih ada waktu selepas plesiran cobalah untuk mampir sejenak di sentra-sentra batu akik. Lumayanlah kalau bisa mendapatkan batu akik sebagai buah tangan, apalagi yang khas Sulawesi Selatan seperti sisik naga.

 

Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

5 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB