Menggugat Komitmen Ketua Umum Partai Nasdem

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem (Nasional Demokrat), Patrice Rio Capella, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ditetapkan sebagai tersangka penanganan kasus bantuan sosial (Bansos), tunggakan dana bagi hasil dan penyertaan modal sejumlah BUMD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kejaksaan Agung.

Partai yang didirikan mantan politisi partai Golkar, Surya Paloh, yang juga saat ini memegang jabatan Ketua Umum partai yang mengusung  Gerakan Perubahan, atawa gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, sekilas memang begitu mempesona, dan merdu –mendayu terdengar di telinga orang yang memimpikan para elit politik yang bersungguh-sungguh membawa negeri ini menuju negara yang adil dan makmur, serta seluruh rakyatnya damai sejahtera.

Apalagi Surya Paloh sendiri pernah mengucap janji, bahwa partainya tidak akan cuci tangan bila ada kader yang tersangkut kasus pidana. Janji seorang tokoh, atawa elit politik sekaliber Surya Paloh sungguh bernas, alias bukan janji sembarang janji, apalagi diucapkan di depan khalayak banyak.

“Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan,” demikian tegasnya usai membuka pembekalan caleg Partai Nasdem, dii Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (3/6/2015) silam.

Memang benar, buat apa dipertahankan, bikin malu pendirinya saja, dan bertolak belakang dengan semboyan suci yang diusungnya itu. Bagaimana negeri ini mau direstorasi ke arah yang lebih baik lagi jika para kadernya saja tersangkut korupsi.

Oleh karena itu publik menanti komitmen Ketua Umum Partai Nasdem tersebut, benarkah SP seorang yang konsisten atawa berwatak mencla-mencle sebagaimana biasanya elit pilitik di negeri ini ? ***

Sumber foto: di sini

Ikuti tulisan menarik Adjat R. Sudradjat lainnya di sini.