x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tingkatkan Ketangkasan Belajarmu dengan Lima Jurus Ini

Ketangkasan belajar (learning agility) dapat dilatih dan ditingkatkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Orang-orang yang memiliki ketangkasan belajar (learning agility) yang tinggi mampu memproses informasi dan situasi baru lebih cepat dibanding kebanyakan orang. Individu sigap seperti ini memungkinkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif, fleksibel, dan kompetitif. Learning agility amat penting bagi keberhasilan individu maupun perusahaan.

Orang-orang yang disebut learning agile (tangkas belajar) bersikap terbuka terhadap informasi, pengetahuan, maupun keterampilan baru. Mereka berusaha menemukan mutiara di dalamnya, berusaha menemukan koneksi-koneksi di antara berbagai informasi, menemukan polanya, dan menerapkan wawasan (insight) yang mereka peroleh.

Kemauan untuk mencari sesuatu yang baru menunjukkan bahwa mereka juga relatif berani mengambil risiko. Membuka hutan belantara untuk membuka sawah baru lebih berisiko ketimbang bercocok tanam di lahan yang sudah tersedia. Namun, cara inilah yang membuat individu yang learning agile selalu bergerak lebih maju dibanding yang lain. Bila mereka terjatuh, mereka segera bangkit kembali.

Menarik untuk melihat apa yang dihasilkan oleh Green Peak Partners, sebuah perusahaan konsultan berbasis di New York, dan para peneliti di Columbia University, AS, mengenai cara meningkatkan learning agility. Apabila ada cara untuk meningkatkan berarti learning agility merupakan kemampuan yang dapat dipelajari dan dilatih. Jadi apa yang mereka temukan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, bersikaplah inovatif, berusahalah menembus batas-batas yang selama ini ada sehingga ruang gerak kita menjadi bertambah luas dan horison kita bertambah jauh. Ajukan pertanyaan: “Apa lagi selain ini? Cara apa lagi yang dapat  saya tempuh?” Mungkin kita tidak mencoba seluruh jawaban atas pertanyaan itu, tapi setidaknya ini membuka banyak kemungkinan dan pilihan. Kita jangan puas dengan cara-cara yang sudah berjalan selama ini ketika lingkungan sudah berubah.

Kedua, berusahalah menemukan pola dari informasi dan pengetahuan baru. Biasakan diri untuk bersikap tenang dalam menghadapi kesulitan. Pikirkan kemiripan antara tantangan yang kamu hadapi saat ini dengan tantangan yang pernah kamu selesaikan. Adakah aspek-aspek yang serupa? Intuisi kamu tengah bekerja, jangan abaikan. Pengenalan pola akan membantu kita memahami tantangan saat ini.

Ketiga, bersikaplah lebih reflektif. Renungkan pengalaman dan temukan mutiara dari dalamnya. Gunakan itu untuk memahami informasi, pengetahuan, maupun tantangan baru. Temukan berbagai kemungkinan dalam mengatasi tantangan dan situasi baru. Jangan lewatkan peluang untuk mendapatkan masukan yang unik.

Keempat, keberhasilan tidak akan datang begitu saja. Beranikan diri untuk terlibat dalam proyek baru, menjalankan peran baru, ataupun menempati posisi baru dan wilayah baru. Ini akan menjadikan kemampuan belajar kita terasah oleh situasi, lingkungan, dan orang-orang baru. Berusahalah mengeksplorasi peluang di tempat yang baru dengan sikap terbuka. Bersikap pro-aktif dalam menjalin komunikasi dengan orang-orang baru akan memudahkan kita mengatasi tantangan baru.

Kelima, hindari bersikap defensif. Jangan membiasakan diri mencari ‘kambing hitam’ bila sebuah proyek gagal, melainkan temukan hikmah di dalamnya. Dapatkan pelajaran pokok dari pengalaman ini sehingga kita bisa secara sadar menempuh upaya lain di waktu mendatang. Lingkungan yang toleran terhadap kesalahan dan kegagalan menjadi tempat bersemainya keberhasilan, karena individu di dalamnya akan terus belajar dan tidak mencari-cari kesalahan pada orang lain.

Individu yang learning agile memang tidak selalu membubuhkan reputasi terbaik di organisasi atau perusahaannya. Beberapa kali ia bisa saja gagal, tapi sekian kali pula ia memetik pelajaran berharga untuk memperbaiki diri. Mereka pengambil risiko yang menantang status quo, berusaha menemukan cara-cara baru, dan cepat belajar di lingkungan baru. Lima langkah tadi dapat membantu kita untuk meningkatkan learning agility sebagai jalan untuk menyerap ‘mutiara’ dari lingkungan sekitar yang terus berubah.

Para peneliti itu juga menyebutkan bahwa lima jurus itu akan lebih berhasil bila dijalankan oleh individu-individu yang memiliki sejumlah karakter berikut ini:

  • Lebih terbuka: Mereka lebih aktif secara sosial maupun terlibat dalam berbagai kegiatan.
  • Lebih fokus: Mereka secara terus-menerus memperbaiki pemikiran dan kerja mereka. Mereka lebih terorganisasi dalam bekerja dan bersemangat tinggi.
  • Lebih orisinal: Mereka lebih senang menciptakan rencana baru, menemukan ide-ide baru, siap menghadapi perubahan.
  • Lebih tahan banting: Mereka tenang dan optimistik dan tenang dalam menghadapi tekanan. Mereka lentur dan segera bangkit dari situasi tertekan.
  • Kurang akomodatif: Mereka cenderung mempertanyakan aturan main yang berlaku serta gagasan yang ada, dan senang mengekspresikan opini mereka. (sumber ilustrasi: english.farsnews.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler