x

Iklan

Udinus Corner

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Udinus Nguri-nguri Budaya Melalui Pementasan Wayang Kulit

Pementasan Wayang Kulit di Kampus Udinus sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya perguruan tinggi abal-abal dan juga sebagai ajang nguri-nguri budaya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semakin maraknya Perguruan Tinggi (PT) abal-abal yang belum lama ini diberi sanksi oleh Dirjen Dikti, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar pagelaran wayang kulit dengan lakon “Perguruan Sejati Nguntoroyono”, 

Dibuka oleh penampilan dari Elektronik Gamelan Kampus Udinus (E-Gamelanku), acara yang digelar pada Sabtu (7/11) pukul 20.30 WIB di halaman gedung G ini dihadiri oleh sivitas akademika dan masyarakat umum. Meskipun beberapa jam sebelum dimulai sempat diguyur hujan, namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme penyuka  wayang terutama kaum muda untuk hadir di kampus Udinus Jl. Imam Bonjol 207 Semarang.

Pementasan lakon “Perguruan Sejati Nguntoroyono” ini sendiri dimainkan oleh dalang terkenal asal Blitar, Jawa Timur, Ki Haji Sukron Suwondo. Dalam lakon tersebut menceritakan kisah sengkuni yang dibatalkan gelar sarjananya karena ketiadaan tanda tangan dari Bathara Gana Dewa Kawicaksanan. Merasa tidak terima dengan hal tersebut, sengkuni lantas melaporkannya pada ketua perguruan sehingga terjadilah peperangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun Menristekdikti yang juga diundang pada acara tersebut berhalangan hadir, namun kementerian yang dipimpin oleh M. Nasir ini tetap memberikan apresiasi pada Udinus atas pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan. Menristek dan Dikti menyampaikan melalui Sekretaris Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., “Kemenristek mengapresiasi kombinasi IPTEK dan seni yang dilakukan oleh UDINUS, hasilnya seperti E-Gamelanku,” ujar Sutrisna.

Sementara itu, Rektor UDINUS, Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., menyatakan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Perguruan Sejati Nguntoroyono” ini adalah salah satu bentuk dukungan UDINUS pada pemerintah untuk memerangi maraknya PT yang abal-abal. “Di Udinus tidak ada yang abal-abal. Kurikulum, dosen, maupun ijasah, serta kualitas lulusannya kami siapkan untuk jadi manusia berkualitas,” papar Edi. Selain itu, pagelaran wayang ini juga bertujuan untuk menjaga kelestarian dan mendekatkan budaya kepada generasi muda. “dari wayang ini kita bisa nguri-nguri budaya dan mendekatkannya pada generasi muda”, imbuhnya

Ikuti tulisan menarik Udinus Corner lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB