Jimatnya atau Ucapan Pemberi Jimat yang Mensugestimu?

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tulisannya atau ucapan dari pemberinya yang membuat benda ini disebut jimat? ::Firman Pratama::

image“pak firman, saya pernah memiliki sebuah jimat yang diberikan oleh seorang guru saya dulu, waktu mememgang jimat itu saya selalu mudah dalam segala urusan, tapi jimat itu saya rasa sudah terjatuh dimana itu, sekarang saya tidak percaya diri lagi, bisa bantu saya untuk mengingat dimana jatuhnya jimat itu?”, sebuah pertanyaan yang masuk ke email saya kemarin. Saya tersenyum saja membacanya, saya pikir mau menanyakan bagaimana bisa memunculkan kekuatan sendiri, eh malah ingin dibantu untuk mengingat jimatnya yang hilang. Luar biasa ya pengaruh jimatnya  sehingga ketika hilang harus dicari. Banyak orang memang terpengaruh dengan banyak jimat yang didapat dari orang lain yang katanya dianggap guru.

Jimat, apa sih jimat itu? pengertian yang banyak berkembang adalah sesuatu benda yang dianggap memiliki “kekuatan” untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Jika dilihat dari asal katanya yaitu dari bahasa arab adalah “azimat” yang artinya dimuliakan. Banyak di masyarakat bermunculan barang-barang jimat, ada yang berbentuk kertas, ada juga benda lain seperti keris, atau benda lainnya. Mungkin anda juga punya ya?hehe. Kalau kita mau menyadari dengan lebih cerdas tentang jimat, sebenarnya kekuatannya bukanlah ada di barangnya, bukan di tulisannya, bukan di minyaknya tetapi dari sugesti yang masuk ke pikiran kita. Dan, pikiran kita lah yang menjadikannya nyata dalam kehidupan.

Sugesti pikiran

Hari ini saya masih dimalaysia, dan memberikan kelas Alpha Mind Control serta platinum di sini. Saya juga menemukan pertanyaan yang sama dari peserta tentang jimat. “Pak Firman, jika jimatnya ditulis dalam huruf arab bukankah itu ada kekuatannya”. Kita tidak menyadari bahwa kekuatan sebuah jimat itu terletak dari ucapan si pemberi jimat, bukan pada benda jimatnya. Sebagai contoh, kalau kita menerima sebuah cincin, ketika cincin itu diberikan saja tanpa sebuah sugesti maka pasti menjadi biasa saja. Tetapi, beda ketika cincin itu diberikan lalu disampaikan bahwa “cincin ini bisa membuat kita hebat, bisa membuat menjadi disukai oleh banyak orang, ketika ditempat ramai, maka cincinya diusap-usap ya”

Kita perhatikan, cincin yang sama tetapi jika saat memberinya kepada orang lain dengan ditambahkan kata-kata seperti itu, maka cincinnya menjadi jimat. Jadi, apa yang membuat terjadi? cincinya atau sugesti yang masuk ke pikiran kita akibat ucapan si pemberi cincin itu? hehe, tentu karena ucapannya ya. Dan ucapan itu masuk ke pikiran kita lalu kita iyakan alias kita setujui. Oh, ya anda pasti Ingat saya pernah menulis artikel di web ini bahwa ada dua syarat sebuah sugesti itu dapat terjadi yaitu, disetujui dan kita masih punya pikiran. Anda bisa membaca lagi disini.

mengisi-batu-akik

Kalau yang membuat benda itu hebat, kalau yang membuat sebuah tulisan itu menjadi azimat hanyalah ucapan yang masuk dan disetujui, artinya semua benda boleh dong kita buat sendiri jimatnya. Sehingga tidak perlu lagi dating ke orang lain hanya untuk meminta jimat, apalagi ketika jimatnya hilang malah jadi bingung. Sebuah benda menjadi “berkhasiat” bukanlah karena bendanya, tetapi karena ucapan pemberi jimat itu yang kita setujui, karena sugesti yang diberikan itulah menjadi program di pikiran kita sehingga otomatis dikerjakan oleh pikiran dan terjadi. Yang hebat adalah Pikiran kita, jadi itulah kenapa saya sering menulis bahwa kita harus mau mengenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran kita.

Daripada pikiran kita dikontrol oleh orang lain, tentu lebih baik kita kontrol dan maksimalkan sendiri ya. Oh ya, daripada Anda sibuk mencari orang untuk minta jimat, lebih baik Anda buat sendiri saja ya dan sadari bahwa itu hasil dari Pikiran Anda.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler