x

Pegawai negeri sipil (PNS) asik mengobrol dan bermain telepon genggam saat mengikuti Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wa

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mbok Jadi Pejabat Jangan Gaptek

Di era teknologi dan informasi yang kian cepat, bisa dikatakan lebar dunia tinggal hanya selebar daun kelor.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di era teknologi dan informasi yang kian cepat, bisa dikatakan lebar dunia tinggal hanya selebar daun kelor. Jarak yang terbentang ribuan kilometer jauhnya pun, hanya dengan satu klik-an atau usapan di layar sentuh smartphone, mudah saja diringkas. 
 
Mau ngomong dengan mereka yang diujung kutub pun, selagi ada jaringan internet, bukan lagi mimpi.  Tinggal buka layanan jejaring sosial seperti Facebook atau Whatsapp, mau ngoceh 24 jam lamanya pun, asal kuat silahkan saja. 
 
Kawan atau teman pun bukan lagi sekedar sekampung atau satu kantor. Tapi di era teknologi digital sekarang ini, berkawanan dengan mereka yang ada di seberang samudera pun bukan lagi hal yang tak mungkin. Bahkan, di kampung internet, siapa pun bisa mengontak orang-orang besar, misal via Twitter atau Facebook. Karena kini, orang-orang besar, seperti Barack Obama, Pak SBY, atau pun Pak Jokowi misalnya, sudah punya akun resmi di Twitter. Via Twitter, orang-orang besar itu bisa dicolek dan diajak berkomunikasi. 
 
Jadi, dalam kontek berkomunikasi, tak ada lagi alasan sulit atau sukar, dengan alasan terbentur jarak. Terlebih setelah boomingnya smartphone berharga murah atau telepon pintar kelas low end. Facebook dan Twitter pun bukan lagi 'makhluk aneh'. Di pelosok desa, orang update status di Facebook bukan lagi hal yang aneh. 
 
Atas dasar itulah, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Yuswandi A Temenggung, meminta para pejabat tak ketinggalan 'kereta jaman'. Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mempermudah kerja. Terutama untuk memudahkan komunikasi antar para pejabat. Pak Yuswandi mengucapkan itu saat memberi kata sambutan di acara Musyawarah Nasional II Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) yang digelar di Hotel Royal Kuningan, di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2015.  Hadir di acara itu, para Sekretaris Daerah seluruh Indonesia. 
 
Kata Pak Yus, pejabat mesti ikuti irama jaman. Teknologi harus diakrabi, agar tak ketinggalan informasi. Karena itu pejabat jangan gagap teknologi atau gaptek. Manfaatkan teknologi demi peningkatan kinerja, juga menguatkan komunikasi.
 
Menurut Pak Yus di era teknologi digital, para pejabat, khususnya para Sekda mesti gaul. Jadikan teknologi sebagai bagian dari budaya kerja. Jangan gaptek. Manfaatkan teknologi untuk mengeratkan komunikasi antar Sekda. Karena lewat teknologi, sekarang tak perlu lagi banyak tatap muka, jika hanya sekedar untuk berkomunikasi. Cukup via jejaring media sosial, atau aplikasi kirim pesan, para Sekda sudah bisa saling berkomunikasi. 
 
"Para Sekda harus mentransfer dan berbagi pengalamannya satu sama lain. Manfaatkan teknologi sekarang ini komunikasi tersebut bisa dibangun, tanpa harus bertatap muka," kata Pak Yus. 
 
Misalnya kata dia, kalau satu daerah punya cerita soal kesuksesan dalam berinovasi, itu bisa 'share' ke daerah lainnya.  Di Kementerian Dalam Negeri sendiri, pejabat yang punya fungsi sekretaris sekarang sudah saling terkoneksi. Via aplikasi kirim pesan seperti Blackberry Messenger atau Whatsapp, para pejabat saling membikin grup tersendiri. Grup disesuai dengan posisi pejabat sesuai fungsinya biar lebih memudahkan arah komunikasi. 
 
"Mereka tergabung dalam wadah 'grup' di jaringan komunikasi sosial di telepon pintar. Dengan begitu akses informasi semakin terbuka," kata dia.
 
Lewat aplikasi kirim pesan, kata Pak Yus, waktu bisa dihemat. Ia mencontohkan, misalnya ketika ada undangan untuk menteri, informasi tinggal di share, semua Sekda akan tahu semuanya. Bahkan lebih lengkap juga lebih cepat. 
 
"Bukan cuman soal undangan, namun agenda dan persiapannya," ujar dia.
 
Jadi kata Pak Yus, konektivitas itu tak sekedar dengan pejabat pusat. Tapi juga antar Sekda. Karena semua punya fungsi dan tanggungjawab yang sama sebagai pejabat pembina kepegawaian tertinggi di daerahnya masing-masing. 
 
"Bekerja secara 'nothing to lose', yakin yang kita kerjakan ini, bukan personal, namun kepentingan orang banyak. Ini perlu dikedepankan," ujarnya. 
 
Jadi kalau diringkas dari pesan yang disampaikan Pak Yus dalam kata sambutannya di hadapan para Sekda, orang nomor dua di Kementerian Dalam Negeri ini ingin mengatakan, mbok jadi pejabat sekarang ini jangan gaptek. Pejabat biar pun sudah berumur  harus gaul, dan akrab dengan teknologi seperti anak-anak muda. 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler