x

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dalam Senyap, Dia Bangun Jaringan

Bekerja dalam senyap, tak banyak bicara dan mengeluarkan statemen, itulah prinsip kerja Pak Soedarmo.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bekerja dalam senyap, tak banyak bicara dan mengeluarkan statemen, itulah prinsip kerja Pak Soedarmo. Dia adalah mantan intel di Badan Intelijen Negara (BIN). Saat ini, Pak Darmo, demikian dia dipanggil akrab para wartawan yang biasa meliput di Kementerian Dalam Negeri, tercatat sebagai Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum. 
 
Kata Pak Darmo, bagi seorang intel, yang penting adalah hasilnya. Dan dalam dunia intelijen, hasil kerjanya adalah pasokan informasi akurat untuk 'user'.  Dalam kontek BIN, usernya adalah Presiden. Menurutnya, kerja intelijen itu tak jauh berbeda dengan wartawan. Intel dan wartawan sama-sama mengumpulkan informasi. Hanya saja, wartawan setelah mendapat informasi, kemudian diberitakan ke publik. Tapi, bagi seorang intel, informasi yang didapat, diolah, dianalisis, kemudian diberikan kepada user. 
 
"Wartawan dengan saya fungsinya mungkin sama. Wartawan kumpulkan keterangan untuk diberikan ke publik. Saya juga temukan informasi, fakta-fakta yang kemudian dianalisis untuk kepentingan pemerintah,  pimpinan. Nanti, informasi itu yang dipakai oleh pimpinan sebagai pengambil keputusan," tutur Pak Darmo.
 
Dan kata dia, informasi tak di dapat dengan hanya berleha di belakang meja. Namun informasi yang akurat di dapat jika turun ke lapangan. Tentu, ada beragam cara dalam mendapatkan informasi. Salah satunya adalah membangun jejaring informasi. 
 
Karena itu pada bawahannya di Ditjen Politik, dia selalu menekankan pentingnya membangun jejaring. Memiliki jaringan sangat penting bagi aparaturnya yang memang punya tugas utama melakukan deteksi dini. Tanpa jaringan, sulit mendapat informasi secara cepat. 
 
" Supaya kita hadir. Jadi nanti banyak program, misalnya pada 2016, kita arahkan program-program ke daerah trouble spot,. Jadi jangan hanya daerah tertentu. Ini yang saya harapkan. Jajaran saya, nanti juga bekerjasama dengan instansi lain, bentuk sinergi. Ini penting yang mungkin sasaran sama, supaya tak ada duplikasi," katanya. 
 
Program membentuk jaringan inilah kata dia yang sekarang sedang ia genjot. Dengan begitu, direktoratnya benar-benar bisa jadi institusi yang mampu melakukan deteksi dini dengan akurat. Namun direktoratnya bukan satuan intelijen. Tapi dalam bekerja memang melakukan apa yang biasa dikerjakan intelijen. Mengumpulkan informasi, serta mendeteksi segala kemungkinan yang terindikasi bisa mengancam keutuhan NKRI. 
 
Ia pun tak mau banyak mengumbar pernyataan. Ia tak mau seperti teve rusak, ada suara tapi tak ada gambar. Ia tak butuh publikasi, sebelum ada hasil. Karena itu, lebih baik bekerja dalam senyap, tapi kemudian memang terasa ada hasilnya. 
 
" Tugas intelijen itu,  terpenting bagaimana melakukan deteksi dini, peringatan dini, pencegahan dini. Ini sesuai dengan Nawa Cita Pak Presiden nomor pertama, memastikan kehadiran negara," katanya.
 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler