x

Pialang dan trader Indonesia memakai topi dan meniup terompet untuk memeriahkan hari terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 30 Desember 2015. TEMPO/Tony Hartawan

Iklan

muthiah alhasany

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Terompet Sampul Alquran di Penghujung Tahun

Masyarakat dihebohkan dengan beredarnya terompet yang terbuat dari sampul AlQuran.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terompet, sudah menjadi benda yang lazim ada ketika terjadi pergantian tahun masehi. Karena itu banyak orang yang memproduksi terompet untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Masalah timbul ketika ada terompet yang 'berbeda' dari biasanya. Sebagaimana yang membuat heboh masyarakat beberapa terakhir ini, yaitu terompet yang dibuat dari sampul Alquran.

Penemuan pertama terompet itu dilaporkan di daerah Kendal, Jawa Tengah. Setelah diselidiki, polisi berhasil mengendus produsen terompet tersebut. Ada sekitar 2,5 ton terompet yang berbahan dasar dari sampul Alquran. Tetapi ternyata peredarannya sudah merambah daerah lain. Di Bekasi juga telah ditemukan terompet produksi yang sama. Mungkin juga telah didistribusikan ke seluruh Jabodetabek. Apalagi mengingat perayaan tahun baru terbesar ada di Jakarta dan sekitarnya.

Distributor atau pe-retail yang menjual terompet tersebut menyatakan tidak tahu menahu soal pembuatannya. Hal itu masuk akal karena terompet-terompet tersebut diterima dalam keadaan terbungkus. Mereka juga langsung mengembalikan atau menyerahkannya kepada pihak yang berwajib. Pihak yang memproduksi terompet tersebut juga telah meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat. Namun urusan tidak bisa berhenti sampai disitu saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa kejanggalan mengenai pembuatan terompet tersebut. Pertama, adalah muskil jika produsen tidak mengetahui bahan baku terompet yang dibuat oleh karyawannya. Terompet-terompet itu diproduksi dalam jumlah yang besar, mencapai lebih dari 2,5 ton. Produsen pasti tahu apa dan darimana bahan baku didapatkan. Kedua, Sebelum didistribusikan, produsen biasanya melihat hasil produksinya terlebih dahulu. Mereka jelas tahu apa yang ada pada terompet-terompet tersebut. Ketiga, kalau sudah berani memproduksi secara massal, berarti ada unsur kesengajaan.

Karena itu, sangat tepat apa yang dikatakan oleh mantan Ketua MUI dan tokoh Muhammadiyah yaitu Din Syamsudin, bahwa masalah ini harus dibawa ke ranah hukum. Produsen terompet harus diminta pertanggung-jawabannya atas produksi yang melukai umat muslim. Alquran adalah kitab suci dalam agama Islam. Apapun yang menjadi bagian dari Alquran tidak boleh sembarang diperlakukan.

Apa motif pembuatan terompet bersampul Alquran? jawabnya adalah menggoyang stabilitas Indonesia di penghujung tahun. Bisa jadi ini adalah bagian dari rangkaian teror yang dilakukan pihak tertentu untuk menciptakan keresahan dalam masyarakat dan mengadu domba dengan menggunakan SARA.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap instabilitas Indonesia antara lain; Negara-negara adi kuasa yang ingin menguasai Indonesia, tetapi kebijakan pemerintah yang ketat membuat gerak mereka terbatas, terutama dibidang perekonomian.  Lalu ada ISIS, yang butuh pengikut besar dari penduduk Indonesia yang besar jumlahnya. Selain itu adalah kelompok-kelompok separatis yang ingin keluar dari NKRI.

 

Ikuti tulisan menarik muthiah alhasany lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu