Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai Fahri Hamzah sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal dengan membela Setya Novanto dan Fadli Zon saat bertemu calon Presiden AS Donal Trumph.
Ketua Dewan Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri sudah bertemu langsung dengan Fahri Hamzah tentang hal itu.
Bukannya mengucapkan terima kasih kepada Habib Salim segaf, justru Fahri Hamzah membongkar ke publik melalui akun Twitter-nya bahwa Ketua Dewan Syura sudah memintanya mundur.
Fahri menilai Habib Salim bukan kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Syura tetapi pendapat pribadi. Tentu saja, publik semakin marah terhadap sikap mantan aktivis KAMMI ini.
Bahkan salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) Ustadz Yusud Supendi menilai Fahri Hamzah sudah selayaknya dipecat karena memperburuk citra partai. (Baca: Pendiri PK: Fahri Hamzah Layak Dipecat)
Selama ini yang dilakukan Fahri Hamzah membuat PKS menjadi buruk seperti membela Setya Novanto dan Fadli Zon yang bertemu Donal Trumph.
Selama ini politik Donal Trumph itu sangat anti terhadap Islam dan rasis sekali. Donal Trumph menganggap selain kulit putih itu sangat buruk. Padahal PKS partai Islam yang mengajarakan Islam Rahmatan Lil 'Alamin.
Juru Bicara PKS Mardani Ali Shera pun mengaku banyak kader dan simpatisan yang meminta untuk segera memperhentikan Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua DPR.
Tentunya bukan Fahri Hamzah kalau tidak melakukan pembelaan.
Melalui akun Twitter-nya, Fahri mencoba menggalang dukungan melalui kader-kader muda terutama yang melek internet dan berbasis kampus.
Menurut Fahri, jabatan itu merupakan amanah dan siap diambil saja, tetapi ia mengakui mendapatkan suara terbanyak dan mempunyai kontribusi yang besar bagi PKS.
Selain itu, kata Fahri yang diungkapkan adalah bagian dari kebebasan berbicara dijamin undang-undang, bukan cara mengekang dan mengancam untuk diperhentikan.
Fahri tentu lupa, yang dipersoalkan petinggi dan kader serta simpatisan PKS itu berbagai pernyataan yang mendukung Novanto dalam kasus Freeport.
Sedangkan Presiden PKS Sohibul Iman mengakui selama ini partai ingin menunjukkan sikap yang baik terhadap rakyat. Tentu saja ditunjukkan wakilnya di DPR.
Dengan sikap itu tentu saja akan mengangkap suara PKS di Pemilu 2019.
"PKS ingin naik kelas dari parpol papan tengah menjadi parpol papan atas. Kami targetkan 12 persen. Terkait pencalegan dini, teman-teman yang jadi calon bisa berinteraksi dengan dapilnya," ungkapnya.
Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.