x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

[Hidup Sehat] Berbagai Hikmah Sehat dari Menghentikan Kebiasaan Merokok

Hikmah besar dibalik hidup sehat itu diantaranya adalah , terlepasnya hidup dari jajahan “kecanduan” merokok

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hikmah besar dibalik hidup sehat itu diantaranya adalah , terlepasnya hidup dari jajahan “kecanduan” merokok , hal itu disimpulkan oleh pendapat pribadi penulis sendiri setelah melalui berbagai dialog dengan orang-orang terdekat yang inginkan memperoleh hikmah dari “berhenti secara total dari Kecanduan  Merokok  yang memang diakui bersama sebagai kecanduan yang  sulit   dihindari ketika kecanduan Rokok tersebut ingin dihentikan dinegrinya para perokok Aktif ini”.

Indonesia adalah sebuah Negara yang membebaskan Rakyatnya untuk merokok dan jadi Perokok Aktif , setelah aturan tentang pengiklanan Merk Rokok  yang membabi buta ,Indonesia juga sempat mengultimatum Perokok Aktif dengan menyematkan peringatan “Rambu-rambu” berbahaya bagi pengguna dan pencandu rokok dengan berbagai cara dan ungkapan khasnya yang menyatakan bahwa Merokok itu berbahaya bagi kesehatan dan berbahaya bagi janin yang dikandung oleh seorang Ibu , namun peringatan itu hanya jadi hiasan semata sebuah design Merk Rokok dan hanya mempercantik  sebuah bungkus Rokok saja , dan nyata adanya setelah Iklan Moral itu ditayangkan dan menghiasi bungkusan sebuah Merk Rokok , perokok aktif di Indonesia semakin bertambah saja jumlahnya.

Terkabarkan dari 10 Orang (laki-laki Remaja dan Dewasa)  yang hidup di Indonesia , 9 Orangnya adalah perokok Aktif , dari persentase tersebutkan pula bahwa Perokok Aktif itu 60%-nya adalah Pengangguran dan 30%-nya adalah Pegawai Serabutan , hanya saja 10%-nya dari para Perokok Aktif tersebut bekerja sebagai Pegawai Formal dan Buruh Harian lepas yang bisa menyokong dihidupkannya habibat para Perokok Aktif dengan pola social yang unik ketika Perokok Aktif yang “Nganggur” bersahabat dengan para pegawai Serabutan dan para Pekerja sector Formal yang hidupnya memang telah sulit untuk menghindar dari kebiasaan  sebagai Perokok Aktif dengan Kecanduan Rokok tingkat tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia-pun telah pula melewati pase Kampanye (bahayanya)  Merokok dengan cara menyematkan gambar-gambar  seram disebuah bungkus Rokok , namun setelah design itu memasyarakat , efek yang ditibulkanpun tidaklah jauh berbeda dengan pengkampanyean bahayanya merokok yakni hanya jadi hiasan cantiknya sebuah Merk Rokok saja, observasipun tidak perlu dilakukan lagi karena ternyata para pedagang Rokok dari mulai tukang dagang rokok asongan sampai ke-tukang dagang dengan cara Modern-pun sama hasilnya , mereka tidak pernah mengeluhkan  keberadaan dagangannya bahkan mereka semakin bersyukur saja adanya karena dagangan Rokoknya tersebut laris manis tanjung kimpul , begitulah keberadaan dan dinamika Rokok dan para pencinta Rokok di Indonesia yang negaranya memang telah banyak mengambil keuntungan dari kegiatan Produksi besar-besaran sebuah Merk Rokok.

Kembali kepada Hikmahnya berhenti  jadi Perokok Aktif (Pecandu Rokok Kelas Berat), berbagai Hikmah itu dapat dirasa manfaatnya oleh yang punya badan itu sendiri , diantaranya adalah ;

1.Terbebasnya dari sebuah kungkungan dengan ruang lingkup yang sempit ,

2.Terbebasnya dari rasa bersalah ketika berada diantara mereka orang-orang terkasih kita (Anak dan Istri) kita yang mereka suka dirugikan oleh ulah kita yang konyol yakni menebar aroma Rokok dan asap Rokok kepada orang-orang yang notabene harus dilindungi dari bahaya dan efek buruk dari kebiasaan konyol tersebut.

3.Terbebasnya dari jajahan kebiasaan buruk yang bisa menguras isi Dompet Harian , kita jumlahkan saja nominal itu dengan cara dikira-kira saja , apabila  perokok aktif itu biasa menghabiskan 2 Bungkus Rokok saja perharinya  maka dengan sendirinya isi loket harian siperokok aktif bisa menghemat Rp.30.000,- perharinya itupun bila perokok aktif tersebut dia hanya suka sebuah Merk Rokok dengan Nominal harga perbungkusnya yang rata-rata dijual Rp.15.000,- saja , lain lagi bila si-perokok aktif itu hanya menggunakan dan kecanduan Rokok dengan Nominal harga diatas Rp.15.000,-/bungkusnya maka mungkin si-perokok aktif tersebut bisa menghemat Rp.35-40.000,-perharinya,

- kita jumlahkan saja Nominal penghematannya perbulan dari uang  Rp.30.000,- perhari tersebut apabila siperokok aktif tersebut biasa menghabiskan dua bungkus rokok perharinya , dia bisa menghemat Rp.900.000,- perbulannya , lalu kita kalikan setahun berhentinya si-perokok aktif tersebut , dia bisa menghemat uangnya yang dibakar secara percuma tersebut dengan nilai yang pantastis adanya , dia bisa menghemat uang Rp.10.800.000,- pertahunnya , jangan lupa ini sebuah hitungan real  saja keberadaanya yakni apabila sipencandu Rokok biasa menghabiskan Rokonya perhari dua bungkus Rokok saja dengan nominal  harga Rp.15.000,- saja perbungkusnya , lain lagi dengan kebiasaan Perokok aktif yang biasa menghabiskan Rokok 3 Bungkus perharinya dan jangan lupa ini negrinya para Perokok Aktif lho,,! Ada lho yang biasa menghabiskan 3 Bungkus Rokok perharinya itu detik ini juga ,,,,

4.Berhenti dari Kebiasaan Buruk Merokok-pun Bisa terbebas dari Penyakit sesak nafas , nyeri dada,penyakit batuk spontan dan bisa terbebas dari penyakit –penyakit berat lainnya , hal ini diungkapkan dari dialog penulis dengan seorang Dokter yang biasa menangani penyakit berat seperti TBC (Tubercolosis) dan penyakit-penyakit berat dalaman lainnya.

Semoga bermanfaat , dan kita semua bisa terbebas dari kungkungan dan penjajahan dari kecanduan rokok ,,,,,amiiin yaa robbal alamiin,,,,

*Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Indonesiana.Tempo.co(25/01/2016).

Asep Rizal.

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB