x

Iklan

mike reyssent

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kasus Kopi Maut: Polisi Lebay

Pada kenyataannya, 20 hari sejak saat kematian Mirna, polisi belum juga menetapkan satupun tersangka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Awal tahun 2016, tepatnya Rabu 6 januari 2016, publik dikejutkan dengan tewasnya seorang perempuan saat minum kopi di cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Wayan Mirna Salihin, tewas setelah minum kopi bareng bersama dua temannya, Jessica dan Hani pada tanggal Rabu 6 Januari 2016. Sebuah tragedi yang membingungkan. Bagaimana mungkin dalam keadaan sehat wal afiat kemudian meninggal setelah minum kopi.

Sedari awal, merebaknya kasus kematian ini sudah yang cukup menyita perhatian orang, kemudian ditambah lagi dengan penyebab kematian Mirna, karena terungkap akibat keracunan Sianida yang berada dalam kopinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus pembunuhan yang awalnya terkesan “mudah dan sepele” -karena orang yang terlibat sangat sedikit dan semuanya masih bisa dihubungi- tapi sampai saat ini belum ada titik terang sama sekali.

Kenyataannya, 20 hari sejak saat kematian Mirna, polisi belum juga menetapkan satupun tersangka. Saya melihat, setiap hari polisi “hanya” sibuk membuat statemen di media, beradu argumen dengan pengacara saksi dan menggiring opini publik saja.

Pertanyaannya :

Apakah sepenting itu polisi setiap hari (bahkan sehari bisa lebih dari dua atau tiga kali) membuat statemen dimedia? Apalagi statemen polisi “sepertinya terus berusaha menggiring opini publik” bahwa nantinya yang akan jadi tersangka adalah Jessica, keliatan dari debat kusir antara polisi dengan pengacara Jessica dan berita bahwa polisi akan melindungi pembantu Jessica karena jadi saksi kunci.

Apakah tidak sebaiknya polisi lebih mengedepankan kerja secara taktis dan praktis ketimbang bikin rumor terus? Dari beberapa waktu lalu Kamis 21 Januari 2016, polisi sudah bilang sudah ada tersangka tapi harus hati hati.

Yang aneh lagi, walaupun sudah mengatakan punya banyak alat bukti, tapi dalam menetapkan tersangka, polisi akan berkonsultasi dulu dengan pihak kejaksaan tinggi. “Hal tersebut disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, menurutnya perlu ada perundingan dalam penersangkaan dalam perkara ini.”

Apakah polisi sudah kehabisan cara atau bagaimana sampe minta pelaku mengaku sendiri?

“Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti meminta siapa pun pelakunya agar kooperatif mengakui perbuatannya ketimbang memberi keterangan berbelit-belit. Apakah itu yang diajarkan dalam Akpol? Mesti nunggu pelaku ngaku? Hmmm.....

Senin 25 Januari 2016, polisi mengatakan akan menetapkan tersangka setelah gelar perkara. Sebelumnya tanggal 18 Januari 2016, polisi mengatakan tinggal menunggu hari akan menetapkan tersangka.

Buktinya? Hari ini sudah dilakukan gelar perkara tapi... Masih cari alasan lagikah? Terkait administrasi, penyidikan ditunda.

Hadeeeeeeehhhhhhhhh...

Sekarang gini deh, coba kita liat lagi semua kronologis kematian Wayan Mirna dari sejak awal, polisi yang lebay apa media yang lebay sih?

Mohon maaf terpaksa harus saya katakan dalam kasus ini polisi lebay melewati batas kewajaran.

SAVE POLISI HEBAT! SAVE POLISI TAKTIS! SAVE POLISI TIDAK OMDO!

Salam Damai...

http://www.kompasiana.com/mikereys/kasus-kopi-maut-polisi-lebay_56a745a3cf9273f90ec599b9

 

 

Ikuti tulisan menarik mike reyssent lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler