x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

[Puisi Indonesiana] Burung Pipit Berkata,Dia Manusia Yang Jauh dari Dosa-dosa

Dituruninya jalan menurun licin setapak itu Dia ingat tentang aliran air pada petak sawah yang ada dipinggir batas petakan milik petani

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Dituruninya jalan menurun licin setapak itu

Dia ingat tentang aliran air pada petak sawah yang ada di pinggir batas petakan milik petani yang lainnya itu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

*Belum “benar!” teraliri air dengan baik dan benar  alirannya ,,,karena ternyata tanaman kacang panjangnnya terlihat kurus dan tak menentu ketika dia berharap bahwa kacang panjang itu sebagai tanaman sela pembantu,,,

Itulah keseharian petani tua mengisi hari-harinya yang indah  itu,,,

 

Tuhanku turunkanlah hujan berkahMu kepada kami semuanya

Agar semua tanaman  “tetanian-ku”  subur dan ketika panen kami semua diuntungkannya

Tuhanku jauhkanlah segala bala bencana kepada kami semuanya

Dekatkanlah kemudahan rezeqiMu kepada kami semua,begitulah salah satu bentuk gemuruh Do,a-do,anya ,,,

 

Cangkul ,garpu dan parang itu tersimpan karatan didangau-dangau Kecil  itu , duch,,Indahnya,,,

Ditancapkanlah ujung pacul,parang dan garpu itu pada tanah ,dengan Do,a suci pada setiap ayunannya,,,

Hitam legam kulitnya keriput kulit pipinya terbaharui sudah ketika kabar panen raya didengar dan dilihatnya,,,

Ketika padi itu telah menguning ,  ada do,a pada harap petani tua tak pernah menyesalkan hasil panen rayanya ,,,

 

Pada kejauhan angin berhembus pelan

Petani tua berkemas ketika sarung lusuhnya telah dipakai sembahyang dzuhur dan ashar , pada batu-batu sungai yang ada dipinggiran,,,

Anginpun bertiup kembali pelan-pelan,,,

Iringi kepergian Petani Tua yang pulang dengan hati Penuh Syukuran,,,,

                *************

Burung pipit bernyanyi riang ,”Petani tua itu adalah seorang  manusia yang jauh dari dosa-dosa, dia kaya-raya dengan Do,a,,!” nyanyian pipit-pun semakin riang,,,

 

*ditulis di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Indonesiana.Tempo.co(05/02/2016).

Asep Rizal.

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB