x

Iklan

Sari Novita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Festival Eclipse 2016 Sambut Gerhana Matahari di Palu

Fesival Eclipse adalah festival yang menyambut momen langkah gerhana matahari bersama sajian seni, musik, budaya, kuliner, dan wisata.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Gerhana matahari yang akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 di berbagai kota di Indonesia, mengundang godaan bagi orang-orang yang tidak mau ketinggalan momen langkah ini. Bahkan, salah satu media online terbesar di Indonesia meramaikannya dengan lomba foto dan tulisan tentang gerhana matahari dan senja. Pemenangnya akan menikmati gerhana matahari 2016 di Bangka-Belitung dan Ternate. Tidak kalah menariknya, Festival Eclipse 2016 bakal digelar pada tanggal 7 – 11 Maret,  di Ngata Baru, Palu, Sulawesi Tengah, dengan berbagai pertunjukan seni, musik, budaya, kuliner, yoga, dan lainnya.

Tujuan dari Festival Eclipse 2016 di Palu selain menyambut gerhana matahari, ingin mengajak masyarakat dari berbagai budaya dan lapisan untuk berjalan bersamaan. “Kami percaya bahwa festival adalah cara untuk melahirkan budaya baru melalui komunikasi dan pertukaran antar masyarakat dengan ragam perbedaan,” ucap Laurent, salah satu comitee Festival Eclipse 2016. Festival yang dijadwalkan selama 5 hari dan 20 jam non-stop setiap harinya (dan berhenti untuk waktu sholat) akan memberikan pengalaman sensasi betapa indahnya keterbukaan dan menjadi suatu momen penting di salah satu kehidupan kita.

Festival Eclipse 2016 terbuka untuk wisatawan asing, wisatawan lokal, dan penduduk Sulawesi Tengah. Menunjukan pengunjung di festival ini bakal berjumpa dengan orang-orang dari berbagai negara, bahkan bisa interaksi bersama penduduk Kaili, Ngata Baru. Wow.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Festival ini tidak sekedar menikmati gerhana matahari dan pemandangan kota serta laut yang cantik dari atas pegunungan, tapi pengunjung dapat menyaksikan lebih dari 100 pertunjukan. Musisi yang mengisi acara 60%  berasal dari luar negeri dan telah mempunyai nama ‘di panggungnya’. 40% musisi Indonesia, salah satunya Senyawa yang kerap tampil di luar negeri dan para  musisi etnik.

Membayangkan betapa asyiknya berada di lokasi Ngata Baru (juga mudah menuju Toraja dan Lembah Bada yang terkenal dengan megalit pra sejarah) sambil menonton berbagai genre musik. Untuk memuaskan wisatawan/pengunjumg, dibangun 3 panggung berkonsep eco-friendly dan sustainable (berkelanjutan). Menurut kisi-kisi yang saya dengar, bangunan panggung yang hampir seluruhnya menggunakan bambu, di bawahnya bisa digunakan pengunjung untuk berdansa.

Untuk membangun ketiga panggung tersebut, Interstellar (penyelenggara Festival Eclipse) mendatangkan tim dekorasi dari Eropa dan Jepang yang bakal mengtransformasikan seluruh struktur bangunan menjadi karya seni. Lighting dan visual akan menonjol di malam hari dengan menyuguhkan live painting, fire shows, visual arts, dan instalasi di sekitar lokasi.

Antoine Merger aka Punkadelik dari Interstellar yang memimpin proses produksi. Ia mendesain seluruh panggung beserta struktur dan bertanggungjawab atas tata letak keseluruhan. Antoine Merger adalah seorang visual artist dan muralist yang berlatar belakang engineering. Sebelumnya pernah bekerja untuk Disney dan punya pengalaman dalam menata panggung dari berbagai festival yang diadakan di beberapa negara dunia.

Tim tersebut merupakan gabungan antara tim dari Indonesia dan warga asing yang memiliki kemampuan spesifik. Tim yang berjumlah 50 crew ini juga membangun toilet, perataan tanah, pemasangan pipa air, listrik, tenda, dan market untuk fasilitas para turis/pengunjung.

Tenda? Yup, penyelenggara akan menyediakan perkemahan/tenda selama Festival Eclipse 2016 berjalan. Hal ini untuk mengantisipasi pengunjung yang kesulitan mendapatkan hotel saat peristiwa fenomena gerhana matahari. Lagi pula, pengunjung tidak perlu keluar area, cukup berada di tempat yang sama untuk menikmati kegiatan festival seni, musik, budaya, dan kuliner secara keluruhan. Dan mendapatkan pengalaman lebih dengan meet, share, dan connection dibanding pengunjung yang tinggal di hotel atau di luar area acara.

Dalam menikmati kuliner tradisional dan internasional , Interstellar mendirikan 20 stalls  dan 3 bar berukuran besar yang menyediakan air minum, juice, dan air kelapa. Kegiatan Yoga pun bisa dilakukan di pagi hari seraya mengembus semilir angin Ngata Baru. Tidak hanya itu, ada workshop, pertunjukan seni lokal, pasar yang melibatkan penduduk lokal, dan masih banyak lagi. Seluruh kegiatan tersebut dinamakan area Kepler (The Kepler Zone), di sini semuanya bisa menikmati meditasi, pertukaran bahasa, pemutaran film dan dokumentari, art galery, open mic, healing zone dan herbal medicine (jamu) dan terdapat zona untuk anak-anak.

Menurut penyelenggara Festival Eclipse 2016 adalah festival budaya terbesar yang diadakan kali pertama di Indonesia, mungkin juga di Asia Tenggara. Wow. Pengunjung tidak perlu khawatir karena panitia akan memberikan kaca mata saat menikmati gerhana matahari tanggal 9 Maret yang diperkirakan berlangsung selama 2 menit 50 detik.

Menjadi saksi gerhana matahari total? Itu sudah pasti. Namun, rekaman memori akan lebih indah bila mengisinya dengan melihat pertunjuan seni, musik, budaya, kuliner, meditasi, yoga, minum obat tradisional sekaligus traveling Palu dan berinteraksi dengan penduduk lokal. Suatu momen  berangkap-rangkap  yang sayang untuk dilewatkan.

Informasi jadwal acara, akomodasi dan lainnya : eclipsefestival2016.com

 

https://www.youtube.com/watch?v=8T64RZLjM_Y

Festival Eclipse 2016 - Youtube

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Sari Novita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler