x

Seorang jurnalis membawa poster saat aksi solidaritas terkait teror terhadap tiga jurnalis televisi di Lumajang di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, 9 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kisah Seorang Wartawan dengan Tifatul Sembiring

Dulu, sebelum jadi wakil rakyat, Nurul- demikian panggilannya-adalah seorang wartawan, tukang cari berita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Namanya Nurul Huda. Sekarang dia adalah anggota DPRD di sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Ia jadi legislator dari PKB, partai yang sekarang dinakhodai Cak Imin atau Muhaimin Iskandar. 
 
Dulu, sebelum jadi wakil rakyat, Nurul- demikian panggilannya-adalah seorang wartawan, tukang cari berita. Saya mengenalnya, saat ia masih jadi wartawan di harian Berita Kota, sebuah media yang terbit di Jakarta. Koran ini, kemudian dibeli oleh Grup Kompas. 
 
Nah, saat masih jadi wartawan Berita Kota itu, saya kerap bertemu dengan Nurul di medan liputan. Maklum, sama-sama liputan soal politik, jadi sering bersua muka, baik di acara diskusi, maupun di acara-cara lainnya. Di Komisi Pemilihan Umum, intensitas pertemuan saya dengan Nurul yang paling sering. Nurul juga oleh tempatnya bekerja ditugaskan untuk meliput di KPU. Saat itu jelang pemilihan umum 2009. Komisi yang kantornya ada di Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat itu jadi pusat tujuan para wartawan yang meliput segala tetek bengek pemilu. 
 
Nurul orangnya lucu, bahkan cenderung terlalu pede atawa percaya diri. Ngobrol dengan Nurul, selalu ada gelak. Ia pintar memancing tawa seseorang. Tabungan cerita humornya segunung. Selalu saja ada joke yang ia ceritakan kala bertemu dan ngobrol ngalor ngidul. 
 
Nah, ada cerita menarik tentang Nurul yang saya dapatkan dari Vidi, wartawan Sinar Harapan. Vidi bercerita suatu waktu, dia dan beberapa wartawan asyik mengobrol di teras gedung Media Center KPU. Sore itu, tugas menulis berita telah kelar. Vidi dan beberapa wartawan pun memutuskan ngobrol ngalor ngidul sambil menyeruput kopi yang dipesan dari warung Mas Jangkung yang ada di kantin KPU. Tiba-tiba Nurul datang, dan langsung gabung mengobrol. 
 
Di tengah lagi-lagi asyik-asyiknya mengobrol, tiba-tiba Nurul berkata, " Mau tanggapan dari Tifatul Sembiring enggak soal pendaftaran partai?" 
 
Semua kompak menjawab, "Mau". Tifatul yang dimaksud Nurul, adalah mantan Presiden PKS. Saat itu, Tifatul masih menjadi Presiden PKS. Kata Vidi,  Nurul sebelum dia menelpon Tifatul, mengatakan bahwa dia sudah akrab dengan Presiden PKS itu. Bahkan katanya, bisa dikatakan dekat. Istilahnya, di mana pun, kapan pun dan sedang apa pun, bila dia menelpon Tifatul atau kirim SMS, pasti diangkat dan dibalas. Ya, saking akrabnya. 
 
Nurul pun langsung mengeluarkan teleponnya. Vidi ingat, telepon Nurul adalah Nokia Communicator. Saat itu, telepon genggam jenis itu, jadi favorit para wartawan. Mulailah ia pencet nomor Tifatul. Oleh Nurul telepon di loud speaker, sehingga semua bisa dengar. Setelah beberapa saat, telepon nyambung. Nurul pun mulai membuka wawancara. " Assallamu'alaikum Bang Tifatul. Apa kabarnya. Bisa minta tanggapan?" begitu Nurul memulai wawancara setelah teleponnya diangkat oleh Tifatul. 
 
Terdengar Tifatul menjawab. " Walaikum salam, ini siapa?" 
 
Mendengar jawaban Tifatul, Nurul langsung menyahut dengan pedenya. "Ini Nurul bang. Nurul Berkot, Berkot, Berkot bang." 
 
Berkot yang dimaksud adalah akronim dari Berita Kota, tempat Nurul bekerja. Tak lama Tifatul kembali menjawab. " Nurul Berkot mana ya, tak kenal saya." 
 
Kata Vidi, ketika itu wajah Nurul langsung berubah. Dengan suara keras, Nurul langsung berkata. " Ya sudahlah kalau abang tidak kenal saya. Tidak jadi saya minta tanggapan. Assalamu' alaikum." 
 
Menurut cerita Vidi, setelah mengucapkan itu, Nurul langsung menutup telepon. Wawancara minta tanggapan pun tak jadi. Semua yang menyaksikan itu bengong. Sampai kemudian ada yang nyeletuk. " Gila lu Rul, main tutup saja." 
 
" Biar saja, sudah sombong Tifatul," kata Nurul dengan entengnya. 
 

 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB