x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Berprasangka Buruk terhadap Diri Sendiri

Jangan pernah meragukan kemampuan diri sendiri, setiap orang punya keunggulan dan keunikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Kita punya keterbatasan, tapi kita bisa mendorong batas-batas itu lebih jauh.”

--Stephen Covey (1957-2012)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seberapa sering kita berkata: “Waduh, kayaknya susah banget nih buat saya.” “Aku nyerah deh kalau soal beginian!” “Jangan ketemuan jam 8 pagi, aku susah bangun pagi.” “Aku gak bisa serapi kamu he he he...” “Wah, penyanyi sudah banyak, gak mungkin saya bersaing.” Begitu banyak ekspresi kita yang mengungkapkan ketidakmampuan diri sendiri.

Tapi, benarkah kita tidak mampu seperti kita sangkakan kepada diri sendiri? Jangan-jangan kita membuat batasan sendiri, membangun tembok pembatas sendiri, sehingga kita takut dan cemas hendak melangkah. Repotnya, tembok pembatas ini kita bangun pertama-tama dan terutama di dalam benak kita—sepanjang tembok ini tidak kita robohkan, kita tetap berprasangka buruk terhadap diri sendiri, menyangka diri kita tidak mampu berbuat lebih baik. Jika benak tidak berubah, jangan berharap sikap dan perilaku akan berubah.

Berprasangka buruk memang tidak selalu tertuju kepada orang lain. Barangkali kita jarang menyadari bahwa kita kerap berprasangka buruk kepada diri sendiri. Mungkin kita malas, tapi malasa sebenarnya berawal dari pikiran negatif yang meragukan kemampuan sendiri. Setiap orang, percayalah, memiliki kelebihan tertentu. Sebagai potensi, kelebihan itu menunggu Anda asah agar menjadi aktual.

Jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain, sebab masing-masing orang punya potensi keunggulan berbeda. Anda mungkin potensi keunggulan bermain musik, orang lain barangkali lebih berbakat memasak. Dengan melakukan latihan setiap hari, kita dapat menemukan apa sebenarnya kekuatan kita. Dengan berlatih bermain musik, Anda akan tahu apakah Anda memang berbakat dan punya keunggulan di situ.

Berada di lingkungan orang-orang yang berpikiran negatif (merasa lemah, tidak mampu, takut mengambil risiko, cemas mencoba hal baru, dan sebagainya) berpotensi besar menyeret kita masuk dalam perangkap negatif serupa. Ketika berada dalam lingkungan ini, kita akan merasa serupa sehingga enggan bergerak lebih jauh sebab merasa tak mampu.

Sebaliknya, berada di lingkungan teman-teman yang berpikir positif, optimistis, kreatif, dan pekerja cerdas,  niscaya akan meluruskan cara berpikir kita yang semula negatif. Kita akan terinspirasi saat menyaksikan dari dekat bagaimana orang-orang sukses bekerja dan kemudian berpikir: “Rasanya saya bisa melakukan lebih baik dari itu.”

Kadang-kadang memang ada orang lain yang berkata bahwa kita punya bakat tertentu, kita punya kelebihan tertentu. Tapi, penghargaan semacam itu seharusnya mula-mula datang dari diri kita sendiri. Bila kita tidak menghargai diri sendiri, meremehkan kemampuan diri, bagaimana orang lain akan melakukan hal serupa? Cobalah kita pikirkan: apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan, apa yang bisa kita kerjakan untuk meraih keinginan itu—tentu saja, dalam pikiran positif. Memang tidak mudah mengubah diri, tapi kita bisa berlatih dari hal-hal kecil, seperti bangun lebih pagi dari semula jam 6 atau malah 8.

Percayalah, setiap orang diciptakan dengan masing-masing keunikan dan keunggulan dan dunia membutuhkan setiap orang yang menghuninya. Saya teringat kata-kata mendiang Stephen Covey: ““Kita punya keterbatasan, tapi kita bisa mendorong batas-batas itu lebih jauh.” Jadi, jangan pernah lagi meremehkan dan berprasangka buruk pada diri sendiri. (sumber foto: mindbodygreen.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB