Christie Ubah Keterbatasan Jadi Kelebihan
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB"Awal kenal sebagai blogger, sebenarnya untuk terapi otak karena stroke. Aku ga pernah peduli walau ga ada yang baca," tutur wanita berusia 46 tahun ini.
DALAM beberapa tahun terakhir, peran blogger tidak lagi dipandang sebelah mata. Bahkan, banyak media mainstream yang mengambil referensi dari blog. Baik itu mengutip artikel, foto, video, atau meme.
Wajar saja mengingat bagi sebagian kalangan, blogger dinilai mampu bersanding dengan jurnalis. Banyak contoh artikel yang ditulis blogger dapat membuka tabir atau memuat berita menarik yang tidak ada pada media mainstream.
Sejak menggeluti dunia blog sejak 2009, saya mengenal banyak blogger hebat. Salah satunya, Christie Damayanti. Bagi saya, wanita kelahiran Jakarta, 13 Juni 1969 ini merupakan sosok yang menginspirasi. Tidak hanya sebagai blogger, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Itu karena Christie mampu mengatasi keterbatasan jadi kelebihan. Ya, pemilik blog yang beralamat di christiesuharto.com ini mengalami stroke sejak enam tahun silam. Tepatnya, ketika sedang berlibur di Amerika Serikat (AS) pada Januari 2010.
Sejak itu, dunia yang dihadapi Christie berubah. Baik dalam kehidupannya sehari-hari atau ketika bekerja. Bisa dipahami mengingat saat itu Christie tengah berada di puncak karier sebagai arsitek di salah satu grup pengembang ternama di Tanah Air.
Banyak proyek yang digarapnya di berbagai kota di Indonesia, khususnya di Jakarta dan Bandung. Akibat dari stroke yang diidapnya itu membuat Christie harus beristirahat sejenak. Sebab, kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk banyak bergerak.
Namun, benar kata pepatah, setelah badai, biasanya terbit pelangi yang indah. Fakta itu yang dialami Christie. Pasalnya, terkena stroke tidak berarti membuatnya terbelenggu. Sebaliknya, justru membuat Christie lebih termotivasi untuk berkarya dan menyalurkan hobi.
Beberapa di antaranya sebagai blogger, filatelis, mengisi seminar tentang disabilitas, penulis buku, juri lomba nasional, penyiar radio, hingga mengadakan pameran. Itu semua dilakukan Christie yang mendapat dukungan penuh dari keluarga dan orang terdekat untuk membuatnya tetap aktif di tengah keterbatasan.
"Kalau aku tidak seperti ini, mungkin aku tidak bakalan mengenal kamu, Rul. Ada hikmah yang aku rasakan dengan kondisi seperti ini. Meski begini -dengan satu tangan- aku jadi suka menulis di mana pun dan kapan pun," kata Christie kepada saya saat mengadakan pameran filateli bertema "Gallery of Animals" di Mal Central Park, Jakarta Barat, 1 November lalu.
Itu merupakan pameran ketujuh yang diselenggarakan Christie sejak 2012. Sekaligus yang kedua bagi saya sejak lulusan Universitas Tarumanegara ini mengadakan pameran perdana bertema Disney di Museum Prangko, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 16-26 Agustus 2012.
Ya, sebagai blogger, saya sudah mengenal Christie sejak 2011. Dalam periode itu, beberapa kali saya aktif dalam kegiatannya seperti pameran, seminar, atau komunitas IDKita yang bergerak untuk sosialisasi internet yang aman terhadap anak-anak.
Di tengah kesibukannya saat ini, Christie kerap mengisinya dengan menulis di blog. Maklum, bagi ibu dua anak ini, blog tidak hanya sekadar hobi saja. Melainkan sarana untuk membuatnya pulih seperti semula.
"Awal kenal sebagai blogger, sebenarnya untuk terapi otak karena stroke. Aku ga pernah peduli walau ga ada yang baca. Bagiku, menulis merupakan terapi terbaik untuk otak," Christie mengungkapkan. "Aku menulis tidak di laptop -Christie hanya bisa menggunakan satu tangan-. Aku menulis di hp (ponsel). Selama macet, menunggu, atau jam istirahat di kantor. Saat menulis tidak pernah mengganggu kegiatanku. Aku menulis untuk satu artikel sekitar 1.000-1.500 kata hanya dalam satu jam. Biasanya itu waktu perjalanan dari rumah ke kantor atau sebaliknya."
Apa yang dikatakan Christie tentu membuat saya dan banyak rekan sesama blogger jadi terinspirasi. Lantaran wanita yang sudah menerbitkan tiga buku ini mampu mengubah keterbatasan jadi kelebihan. Itu diungkapkan Christie kepada saya, "Aku tidak berambisi untuk jadi blogger hebat. Aku menulis untuk terapi otak. Tapi, Tuhan memberikan lebih indah dari sekadar jadi blogger."
* * *
- Jakarta, 20 Februari 2016
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Sisi Lain Kemenangan Indonesia atas Thailand
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBRestorasi Tiga Dara, Bukan Sekadar Nostalgia
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler