Tak pernah saya menyangka bahwa dari menulis saya tidak hanya mengantarkan gagasan, ide, pemikiran, renungan, kontemplasi dan pengalaman saya kepada banyak pembaca, tetapi juga membawa saya bersilaturahim lebih jauh lagi.
Bahagia dan haru rasanya saat menerima testimoni dari mereka yang merasakan manfaat dari tulisan saya.
Buku-buku yang saya tulis di banyak penerbit itu kemudian membawa saya bertemu dengan lebih banyak orang melalui event-event bedah buku maupun seminar-seminar.
Dalam sekali pertemuan, saya bisa berjumpa dengan puluhan hingga ratusan orang. Berbeda-beda, dari satu tempat ke tempat lain.
Demikian ini saya lalui dan lakukan berkali-kali dengan penuh antusias dan rasa suka cita. Saya suka sekali bertemu dengan orang-orang baru untuk sekaligus menyerap inspirasi dan aspirasi mereka. Pertemuan-pertemuan itu menambah nyala api dalam diri saya. Apalagi jika pulangnya memperoleh pula sangu yang lumayan, Hehe.
Sampai kemudian suatu sore menjelang senja kemarin, saat saya membagikan writerpreneurship pada dua puluhan mahasiswa yang seluruhnya yatim, sebuah insight tiba-tiba hadir dalam kepala. Rupanya kebahagiaan itu terbit terutama karena saya merasakan bahwa lampu/cahaya yang saya miliki bermanfaat untuk orang lain.
Inilah rupanya jalan dariNya untuk merealisasikan makna dari nama pemberian orang tua saya.
menulis mempertemukan saya dengan pembaca, bertatap muka dengan banyak peserta seminar, menjadikan lampu (Dian) saya bermanfaat (Nafi) untuk banyak orang.
#menulisituasyik
Ikuti tulisan menarik dian nafi lainnya di sini.
