x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ini Dia Lawan Terkuat Ahok

Pilkada DKI menghitung bulan. Ahok sebagai petahanamemiliki peluang besar melanjutkan kepemimpinan. Di balik itu semua ada lawan terkuat Ahok, Siapa dia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemilihan Kepala Derah Khusus Ibukota   tinggal menghitung bulan.  Februari 2017 warga Jakarta yang memiliki hak pilih akan berbondong bondong memasuki ruang kotak suara.  Ketika itu tentu dalam angan angan warga  sudah final wajah siapa yang akan dicoblos.  Bisa jadi Ahok atau Calon lain. 

Biasalah dalam setiap Pilkada selalu muncul kata lawan tanding atau lebih kasar di sebut sebagai musuh besar.  Musuh yang hanya berdurasi selama pemilihan setelah itu biasanya pemenang dan pecundang akan ber peluk pelukan.  Itulah hebatnya Demoktrasi Pancasila  khas Indonesia.

Sehubungan belum jelas siapa musuh Ahok maka pembahasan seluruh pengamat profesional dan amatir tentu saat ini lebih kepada analisa dan evaluasi kinerja petahana.  Menururt hemat awak Musuh Besar Ahok itu bukan lawan politiknya di Pilkada itu sendiri, tetapi Musuh Ahok ada dalam dirinya senidiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ya Musuh Ahok adalah si "Tapi".  makna hakiki dari "Tapi" muncul ketika diskusi tentang kepemimpinan Ahok.   Selalu saja muncul kata tapi setelah kalimat " Ahok sih bagus,..tapi,..... atau Ahok sih tegas,..tapi....

Nah itulah pekerjaan rumah Ahok dan Teman Ahok serta para pendunkung, pengikut dan penganutnya,  bagaimana cara ilmiah dan tepat untuk mengurangi "tapi tapi "itu.  Tidak usyahlah awak deskripsikan apa rincian "tapi tapi " nya Ahok, semua warga sudah tahu.  Artnya Ahok harus introspeksi  diri.  Tujuannya tidak lain adalah meng eliminasi "tapi" guna mendulang simpati.

Bisa jadi "tapi tapi" tanggapan warga itu baik dan bagis dari sisi Ahok, namun kalau masih sajaada " tapi " tentu ada sesutau nan kurang elok di hati sebagian warga Jakarta.   Waktu berjalan terus hati orang siapa tahu.   Dalam dunia politik massa sesungguhnya  persepsi yang berkembang di masyarakat sangat kuat sekali pengaruhnya atas pemihakan.

Jalur independent atau melalui kendaraan Partai Politik nampaknya masih belum final yang akan di gunakan Ahok pada Pilkada DKI. Di satu pihak ada ujian berat atas keberadaan parpol seandainya di kalahkan oleh jalur Independent. Di pihak lain ada Parpol yang nampaknyan tidak peduli.  Awak yakin politisi parpol tentu tidak mau kewibawan parpol tercundangi di Jakarta.  Pilihannya hanya ada dua, merangkul Ahok kedalam Partai atau mencari kandidat terkuat yang akan di ajukan melawan Ahok.

Salamsalaman

TD

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler