Seorang bekas wartawan Media Indonesia Edy A Effendi menyebarkan berita fitnah tentang tulisan Tempo Online melalui akun Twitter-nya.
Dalam berita yang tersebar tertulis Tempo.co memberikan judul "Ratna Sarumpaet: Kalau Maju Via Jalur Independen Saya Rela Menari Bugil di Monas".
Padahal berita tersebut hoax dan fotoshop dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Namun tanpa verifikasi Edy langsung menuding yang membuat berita tersebut Tempo Online.
Harus diakui saat ini banyak sekali berita online yang hanya mengandalkan kecepatan berita tanpa melakukan verifikasi secara benar.
Dalam pemberitaan boleh melakukan pemihakan tetapi untuk kebaikan dan kebenaran bukan menjatuhkan lawan politik.
Menjelang Pilkada DKI 2017 sangat genjar untuk menyerang Ahok dari berbagai media terutama online yang tidak jelas.
Para penentang Ahok ini membagi berita yang tidak jelas itu ke berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter bahkan WA maupun BBM.
Bukan hanya dari kalangan media, di DPR pun sudah berupaya untuk menyerang Ahok melalui pemanggilan.
Pihak DPR mengakui pemanggilan mantan Bupati Belitung Timur itu bukan sebagai politisasi tetapi menjalankan fungsi kontrol.
Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan, pemanggilan terhadap Ahok bukan upaya politisasi, tetapi menjalankan fungsi pengawasan karena adanya laporan masyarakat.
Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.
