x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sebagai Pemimpin, Inilah Kompetensi Terpenting Anda

Hasil survei menunjukkan ada 15 kompetensi terpenting yang harus dikuasai pemimpin masa kini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader.”

--John Quincy Adams (Pemimpin Amerika, 1767-1848)

 

Tatkala zaman berubah, kebutuhan akan kompetensi kepemimpinan pun mengikuti perubahan. Pemimpin masa sekarang tidak bisa lagi bersikap feodal, walaupun sikap ini masih juga dipraktikkan oleh banyak orang. Misalnya, siapa yang ingin maju kariernya harus selalu bersikap manis dan kemudian meminta restu kepada pemimpin senior. Praktik ini masih berjalan di lingkungan birokrasi, bisnis dan ekonomi, politik dan kekuasaan, walaupun sudah tidak cocok lagi dengan perubahan keadaan.

Dalam hasil risetnya yang baru-baru ini dipublikasikan, Sunnie Giles—Presiden Quantum Leadership Group—mengungkapkan apa saja kompetensi terpenting yang harus dimiliki oleh pemimpin di masa sekarang. Untuk menjawab fokus pertanyaannya, ‘Apa yang menjadikan seorang pemimpin efektif?’, Giles melakukan survei terhadap 195 pemimpin di 15 negara yang melibatkan lebih dari 30 organisasi global. Partisipan diminta untuk memilih 15 kompetensi kepemimpinan terpenting menurut mereka dari 74 kompetensi yang disediakan dalam daftar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil studi Giles sangat menarik dan relevan bagi siapapun yang tengah memimpin organisasi maupun yang sedang menuju tangga kepemimpinan tertinggi. Giles mengelompokkan 15 kompetensi pilihan tersebut ke dalam lima tema utama, yakni strong ethics and safety (etika dan rasa aman yang tinggi), self-organizing (pengorganisasian diri), efficient learning (pembelajaran yang efisien), nurtures growth (menyemaikan pertumbuhan), dan connection & belonging (koneksi dan rasa memiliki). Hasil survei Giles untuk masing-masing tema adalah sebagai berikut:

Pertama, memperlihatkan etika yang kuat dan menyediakan rasa aman (67%). Pemimpin diharapkan menciptakan lingkungan yang aman dan saling memercayai. Ia juga memiliki standar etik yang tinggi dengan komitmen kepada fairness, menanamkan keyakinan bahwa pemimpin dan timnya akan menghormati aturan main. Ketika pemimpin mengomunikasikan secara jelas harapan mereka (56%), mereka tidak membidik sisi lemah seseorang dan memastikan bahwa setiap orang memeroleh perlakuan yang sama. Dalam lingkungan yang aman, karyawan dapat bersikap rileks dan mengerahkan segenap kapasitas untuk terlibat dalam aktivitas inovasi, kreativitas, menyalurkan ambisi, dan keterlibatan sosial.

Kedua, memberdayakan orang lain untuk mengorganisasi diri. Caranya ialah dengan menyediakan arah, tujuan, dan sasaran yang jelas dengan panduan dan arahan yang longgar (59%). Memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengatur waktu dan pekerjaan mereka dipandang sebagai kompetensi kepemimpinan terpenting di masa mendatang. Tidak ada pemimpin yang mampu melakukan setiap hal sendiri. Mendistribusikan wewenang ke seluruh organisasi dan mengandalkan pengambilan keputusan kepada orang yang paling dekat dengan tindakan merupakan hal penting.

Ketiga, memperlihatkan keterbukaan terhadap gagasan baru dan mendorong pembelajaran organisasi: fleksibel untuk berubah opini (52%), terbuka terhadap gagasan dan pendekatan baru (39%), dan menyediakan rasa aman bagi uji coba—trial and error (37%). Apabila pemimpin memiliki kekuatan-kekuatan ini, mereka mendorong pembelajaran. Untuk mendorong pembelajaran di antara karyawan, pemimpin pertama-tama harus memastikan bahwa mereka terbuka untuk belajar dan berubah. Pemecahan masalah dilakukan melalui diskusi. Ia tidak memberi penilaian hingga setiap orang telah menyampaikan pendapatnya.

Yang tidak kalah penting ialah pandangan pemimpin terhadap kegagalan. Kegagalan diperlukan untuk belajar. Pemimpin harus menciptakan budaya yang mendukung pengambilan risiko. Setiap orang dapat mengambil pelajaran dari kesalahan.

Keempat, pemimpin yang berkomitmen terhadap pelatihan karyawan (43%) dan membantu karyawan untuk berkembang menjadi pemimpin generasi mendatang (38%) berarti telah menyemaikan pertumbuhan kepemimpinan. Sebagai pemimpin, pikirkanlah orang-orang yang paling berjasa kepadamu—orang tua, guru, teman, mentor. Mereka peduli dan mengajar Anda  sesuatu yang penting. Nah, sekarang, jika Anda ingin menginspirasi tim Anda, beri dorongan mereka, dukung pelatihan dan promosi mereka, dan berusahalah mensponsori proyek penting mereka.

Kelima, pemimpin yang sering berkomunikasi secara terbuka (42%) dan menciptakan perasaan berhasil dan gagal bersama-sama sebagai satu paket (38%) akan membangun fondasi yang kuat untuk koneksi dan rasa memiliki. Ada banyak cara sederhana untuk mengakrabkan diri dengan anggota tim dan karyawan, seperti tersenyum, memanggil dengan nama, mengingat minat dan nama anggota keluarga mereka. Fokuslah ketika berbicara dengan mereka. (sumber ilustrasi: attitudes4innovation.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB